Ternyata Ini yang Terjadi pada Kuku Astronaut Ketika di Luar Angkasa, Bisa Lepas?

ADVERTISEMENT

Ternyata Ini yang Terjadi pada Kuku Astronaut Ketika di Luar Angkasa, Bisa Lepas?

Nimas Ayu - detikEdu
Rabu, 20 Des 2023 21:00 WIB
Astronaut NASA, Anne McClain menunjukkan sarung tangan pakaian antariksa pada tahun 2019.
Foto: Doc. NASA/Astronaut NASA, Anne McClain menggunakan sarung tangan antariksa pada 2019
Jakarta -

Astronaut yang berada di luar angkasa memiliki resiko terkait kondisi tubuhnya. Bahkan bisa berakibat buruk pada bagian organ fisik hingga ke otak karena tidak adanya gravitasi.

Salah satu masalah fisik pada astronaut yang pernah dianalisis oleh peneliti adalah bagian kuku. Terutama efek yang terjadi saat astronaut melakukan kegiatan di luar angkasa atau extravehicular (EVA).

Kuku Bisa Rontok

Melansir laman Science Alert, peneliti mengatakan bahwa efek dari penjelajahan di luar angkasa bagi astronaut adalah sebagian besar kuku mereka akan rontok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi tersebut dinamakan sebagai onikolisis, yang berkaitan dengan tekanan atmosfer daripada gravitasi.

Hal ini karena di luar angkasa, tekanan lingkungan sangat sedikit sehingga bisa memberikan pengaruh buruk bagi tubuh manusia.

ADVERTISEMENT

Dalam makalah konferensi tahun 2015, studi yang dipimpin oleh Jacqueline Charvat dari Wyle Laboratories, menjelaskan bahwa cedera tangan sering terjadi pada astronaut yang berlatih untuk aktivitas EVA.

Untuk itu, para astronaut perlu menggunakan pakaian khusus untuk menjaga keamanan mereka selama melakukan EVA. Meski hal tersebut tidak ada masalah, namun masalah lain muncul pada tangan mereka.

"Saat sarung tangan diberi tekanan, sarung tangan tersebut membatasi pergerakan dan menciptakan titik-titik tekanan selama menjalankan tugas, terkadang mengakibatkan nyeri, kelelahan otot, lecet, dan terkadang cedera parah seperti onikolisis," tulis peneliti.

"Kasus cedera sarung tangan ini sudah ada berkali-kali selama EVA sepanjang sejarah, meski modelnya sudah berubah," lanjutnya.

Pakaian Antariksa Bisa Memperparah Cedera Tangan

Menurut catatan sejarah astronaut, waktu terlama menggunakan pakaian antariksa selama melakukan EVA adalah selama 8 jam 56 menit.

Dalam hal ini, peneliti mengatakan bahwa pemakaian sarung tangan tersebut akan menyebabkan dan memperparah cedera tangan apabila terlalu lama dikenakan.

Seperti yang diketahui, selama di luar angkasa, para astronaut melakukan banyak pekerjaan secara manual yang tentunya mereka menggunakan kedua tangannya.

Namun, nyatanya para astronaut masih banyak mengalami masalah terkait sarung tangan sebagai pelindung tangan mereka itu. Para peneliti kemudian mencari tahu penyebab masalah ini.

Pengaruh Sarung Tangan terhadap Cedera

Pada tahun 2010, tim peneliti mempelajari 232 cedera tangan yang dilaporkan, sebagaimana dilansir dari Ingenta. Mereka menemukan adanya hubungan antara lebar dan lingkar sendi metacarpophalangeal astronaut.

Metacarpophalangeal adalah buku-buku jari bagian atas kepalan tangan, di mana tempat pertemuan telapak tangan dan jari yang mengalami resiko cedera.

Studi mereka menunjukkan bahwa sarung tangan astronaut telah membatasi pergerakan buku-buku jari mereka dan memberikan banyak tekanan pada jarinya. Hal tersebut menyebabkan terhambatnya aliran darah hingga menyebabkan kerusakan jaringan dan onikolisis.

Sarung tangan pakaian antariksa merupakan desain yang cukup rumit. Benda ini terbuat dari empat lapisan yang memiliki fungsinya masing-masing.

Lapisan pertama adalah lapisan yang langsung bersentuhan dengan kulit dan lapisan kedua adalah lapisan bertekanan yang dapat mengembang dan mengeras.

Sementara lapisan ketiga adalah lapisan penahan untuk menahan tekanan, dan lapisan keempat adalah lapisan terluar yang terbuat dari Garmen Mikrometeoroid Termal.

Cedera Onikolisis

Untuk mempelajari onikolisis, para peneliti yang dipimpin Christopher Reid, mempelajari cedera ini pada astronaut. Mereka memeriksa 31 cedera onikolisis yang terdiri dari 27 cedera selama latihan dan 4 cedera selama EVA.

Mereka menemukan bahwa desain sarung tangan memang sangat berpengaruh pada mereka. Di antara dua jenis sarung tangan dalam penelitian ini, salah satu sarung tangan dianggap memiliki resiko cedera pada kuku sebesar 8,5 kali lipat.

Dari beberapa kasus, sebagian besar cedera ini terjadi pada jari tengah karena merupakan jari terpanjang. Onikolisis diketahui lebih mungkin terjadi pada wanita dibandingkan pria.

Dengan penelitian ini maka dapat dipahami bahwa kesesuaian sarung tangan sangat berpengaruh pada kondisi astronaut. Untuk solusinya, rencananya akan diluncurkan pakaian antariksa baru era Artemis.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads