Sebuah kompleks bangunan era Yunani Kuno berhasil ditemukan oleh tim arkeolog Institute of Marine Archaeological Research, Ephorate of Marine Antiquities, dan University of Ioannina. Bangunan tersebut merupakan stoa yakni bangunan publik bagi masyarakat Yunani Kuno.
Penemuan ini berhasil ditemukan berkat program pembelajaran terkait pantai timur kota di barat laut wilayah Ambelaki Knosoura selama tiga tahun.
Setelah beberapa waktu kemudian, para arkeolog baru menemukan sebuah bangunan umum yang sebagian terendam di bawah air pada wilayah pantai timur Salamis, pulau Yunani terbesar di Teluk Saronic.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun letak penemuan ini tepatnya ada di salah satu lokasi pertempuran laut pada tahun 480 SM, yaitu Pertempuran Salamis.
Penemuan Bangunan Stoa Era Yunani Kuno
Melansir laman Heritage Daily, penemuan ini diumumkan oleh Kementerian Kebudayaan Yunani pada Kamis, 26 Oktober 2023 lalu.
Sebelumnya, tim arkeolog juga telah menemukan sisa-sisa kota klasik yang tenggelam, seperti terdapat tembok laut dan reruntuhan bangunan umum yang terendam.
Dari penggalian bekas tembok laut tersebut kini ditemukan kembali sebuah bangunan publik yang dianggap sebagai stoa. Stoa ini memiliki bentuk yang besar, panjang, dan sempit.
Stoa diketahui merupakan sebuah jalan tertutup atau serambi berdinding dengan tiang untuk berlindung. Tempat ini digunakan para pedagang menjual barang-barangnya, tempat para seniman memamerkan karya seninya, sebagai tempat pertemuan acara keagamaan, dan sebagai pembatas ruang publik.
Dalam sejarah Yunani kuno, stoa biasanya menjadi bagian dari ruang publik atau umum di suatu kota yang disebut sebagai agora.
Stoa yang ditemukan ini secara lebih spesifik memiliki ukuran panjang 32 meter dan terdapat beberapa ruang sekitar 6-7 ruangan. Masing-masing ruangan tersebut memiliki ukuran 4,7 kali 4,7 meter.
Dinding stoa ini kokoh dengan tebal sekitar 60 sentimeter dan terbuat dari alas batu besar yang dipahat.
Penemuan Artefak Marmer hingga Perunggu
Selama penggalian, arkeolog juga menemukan berbagai artefak dan benda bersejarah, seperti keramik yang diketahui berasal dari zaman Klasik-Hellenistik, sumbat amphora, pecahan benda marmer, dan 22 koin perunggu.
Dari penemuan benda bersejarah tersebut terdapat beberapa benda dari abad ke-4 SM yang dianggap sangat penting. Benda tersebut adalah kolom dengan bagian prasasti yang mengandung ayat-ayat terpisah.
Benda lainnya juga berwujud prasasti yang berupa tangan kanan berotot yang kemungkinan berasal dari sosok yang besar. Prasasti tersebut diketahui sesuai dengan jenis prasasti marmer dari sekitar tahun 320 SM yang sudah disimpan di Museum Arkeologi Salamis.
"Identifikasi stoa adalah elemen baru yang sangat penting untuk studi topografi dan organisasi pemukiman kota kuno. Ini terbuka ke arah barat dan mungkin menandai batas timur wilayah agora kota Helenistik Klasik dan bukan pelabuhan yang secara umum membentang di tanah datar ke arah barat laut bangunan," jelas para peneliti.
Identifikasi stoa menjadi elemen baru yang sangat penting untuk studi topografi dan organisasi pemukiman kota kuno.
Penelitian ini adalah penelitian bawah air interdisipliner pertama secara intensif oleh lembaga Yunani sejak 2016 di kawasan Selat bersejarah, laut Ampelaki-Kyonosoura.
(faz/faz)