Tak Hanya di Indonesia, Koin Lambang Burung Dipakai Orang Yunani Kuno

ADVERTISEMENT

Tak Hanya di Indonesia, Koin Lambang Burung Dipakai Orang Yunani Kuno

det - detikEdu
Minggu, 01 Jun 2025 18:00 WIB
Koin burung hantu dari peradaban Yunani kuno (kiri) dan koin 1 euro Yunani modern (kanan).
Koin burung hantu dari peradaban Yunani kuno (kiri) dan koin 1 euro Yunani modern (kanan). Foto: Cleveland Museum of Art & European Central Bank
Jakarta -

Burung menjadi salah satu hewan yang banyak digunakan menjadi lambang pada salah satu sisi mata uang. Sebut saja pada rupiah, ada Garuda Pancasila yang merupakan lambang negara Indonesia. Ada pula burung kakaktua raja pada uang Rp 100, dan burung jalak bali pada uang koin Rp 200.

Ternyata, lambang burung di uang koin sudah ada sejak masa Yunani kuno. Burung yang digunakan saat itu adalah burung hantu.

Koin dengan lambang burung hantu punya peran penting di sejarah bangsa Yunani. Tanpa koin-koin ini, Yunani kuno disebut tidak akan menjadi seperti yang kita kenal saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Koin Burung di Yunani Kuno

Alat pembayaran pada abad ke-6 SM di Yunani Kuno dikenal dengan koin perak bertema burung. Mata uang ini menjadi metode pembayaran 'internasional' yang diterima di sebagian besar peradaban dunia, seperti yang dikutip dari IFL Science.

Terkenal karena kemurniannya yang luar biasa, koin perak bertema burung punya peran penting dalam sejarah. Salah satunya dalam pembiayaan kampanye militer di Yunani kuno.

ADVERTISEMENT

Koin Burung Hantu Yunani Kuno

Lantaran bertema burung, banyak spesies unggas tersebut yang digunakan sebagai simbol. Namun, yang paling terkenal adalah koin burung hantu.

Kapan tepatnya burung hantu jadi simbol uang koin Yunani Kuno masih jadi perdebatan. Sebagian besar sejarawan berpendapat bahwa koin tersebut diperkenalkan oleh Hippias.

Hippias merupakan penguasa tiran, pemimpin sewenang-wenang terakhir di Athena pada tahun 512 M. Mata uang tersebut bernama Tetradrachm karena beratnya setara dengan empat drachma, mata uang Yunani kuno saat itu.

Tetradrachm menggantikan koin heraldik sebelumnya yang dikenal sebagai Wappenmunzen. Koin heraldik sendiri adalah jenis koin mata uang yang menampilkan desain lambang atau simbol keluarga atau individu.

Persebaran Tetradrachm semakin masif usai ditemukannya tambang perak besar di daerah Laurion, Attica. Tetradrachm dicetak dengan standar Attic sebesar 4,3 gram per drachma.

Koin-koin tersebut menampilkan lambang Dewi Kebijaksanaan, Athena di satu sisinya.Lalu, di sisi lainnya ada burung hantu. Burung ini diyakini sebagai hewan pelindung Athena.

Di samping burung hantu, terdapat cabang pohon zaitun, bulan sabit, dan huruf "Ξ‘Ξ˜Ξ•". Artinya yakni "orang Athena".

Kemungkinan Lain Asal-usul Koin Burung Hantu

Setelah ditemukan, para ilmuwan memiliki keraguan atas asal-usul penggunaan burung hantu di koin Yunani Kuno itu. Sebagai seorang tiran, Hippias terkenal sebagai sosok yang tidak suka membagi kekayaannya.

Koin-koin yang dicetak di bawah kekuasaan Hippias biasanya mencantumkan namanya, bukan pernyataan kepemilikan publik, mengingat di koin tersebut ada huruf "Ξ‘Ξ˜Ξ•". Karena alasan ini, beberapa sejarawan percaya bahwa burung hantu mungkin diperkenalkan setelah Hippias.

Hippias turun takhta karena dikalahkan dan digantikan oleh Kleisthenes. Bapak Demokrasi Athena ini menjadi penguasa yang membawa bentuk pemerintahan baru dengan lebih demokratis.

Jika benar bahwa koin burung hantu berasal dari zaman pemerintahan Kleisthenes, maka simbolisme burung hantu mungkin dipilih untuk mewakili sistem pemerintahan Yunani dan nilai-nilai sosial ekonomi Yunani Klasik.

Mempunyai Kadar 99 Persen Perak Murni

Terlepas dari asal-usulnya, uang koin burung hantu memainkan peran besar dalam memastikan kemakmuran Yunani. Koin ini mengandung kadar 99 persen perak murni yang cepat populer karena konsistensi dan kualitasnya.

Karenanya, para pedagang dari jauh hingga di luar wilayah kota Yunani juga menerima dan menggunakan koin burung hantu sebagai alat pembayaran yang sah.

Koin ini tidak hanya menjadi mata uang internasional utama di dunia kuno, tetapi juga membiayai pembentukan angkatan laut Yunani. Angkatan laut ini menjadi kunci kemenangan Yunani atas momen penyerbuan bangsa Persia pada tahun 480 SM.

Penyerbuan itu dilakukan bangsa Persia karena ingin menggulingkan rezim demokrasi Kleisthenes. Mereka ingin mengangkat kembali Hippias.

Oleh karena itu, mereka menjadi ancaman eksistensial bagi Yunani. Usaha mereka gagal karena bangsa Yunani punya angkatan laut kuat yang membawa kemenangan.

Pada akhirnya, masih belum jelas penguasa mana yang memperkenalkan koin burung hantu atau dan alasannya. Namun, yang diketahui bahwa mata uang tersebut digunakan selama sekitar 400 tahun.

Dikutip dari laman Cleveland Museum of Art, desain awal koin burung hantu Yunani kuno kini dipakai lagi di koin pecahan 1 euro Yunani. Berdasarkan keterangan European Central Bank, koin dengan yang mengabadikan desain kuno ini sah berlaku.




(det/twu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads