Pengertian Stoicism dan Cara Menerapkannya dalam Kehidupan

ADVERTISEMENT

Pengertian Stoicism dan Cara Menerapkannya dalam Kehidupan

Alia Yassinta Echa Putri - detikEdu
Kamis, 02 Nov 2023 12:45 WIB
Ilustrasi filsafat.
Ilustrasi filsafat stoikisme. Foto: Tingey Injury Law Firm/Unsplash
Jakarta -

Stoicism adalah salah satu filosofi tertinggi dan paling luhur yang ada pada catatan peradaban Barat. Kaum Stoa mempercayai bahwa tujuan dari semua penyelidikan adalah untuk berperilaku yang diikuti dengan ketenangan pikiran dan nilai moral.

Yuk simak penjelasan tentang stoicism.

Pengertian Stoicism dan Perkembangannya

Dikutip dari buku Filsafat Hukum, stoicism berasal dari kata stoa yang memiliki arti gang-gang atau lorong tonggak. Dalam situs Britannica dijelaskan, stoicism adalah aliran pemikiran yang berkembang pada zaman Yunani Kuno dan Romawi Kuno.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari artikel berjudul Antara Keutamaan dan Kepantasan Adam Smith dan Filsafat Stoa dalam Jurnal Melintas, stoicism didirikan oleh seorang filsuf Yunani kuno, bernama Zeno.

Berikut tahapan perkembangan stoicism:

ADVERTISEMENT

1. Ajaran Stoa yang berkembang pada zaman Yunani kuno dengan tokoh antisthenes

2. Muncul pada masa Hellenisme (150-100 SM)

3. Ajaran Stoa yang pragmatis bangkit kembali pada masa Romawi.

Menurut ajaran ini, manusia adalah bagian dari alam, sehingga manusia wajib untuk selaras dengan alam. Alam berjalan menurut rasio sendiri, sehingga kejadian telah ditentukan oleh alam.

Prinsip-prinsip Stoicism

Dikutip dari situs ThoughtCo, berikut beberapa prinsip dari stoicism:

1. Alam

Hidup selaras dengan alam.

2. Hukum akal

Alam semesta diatur oleh hukum akal. Manusia tidak dapat benar-benar melarikan diri dari kekuatan alam yang tak tertandingi. Namun, mereka dapat mengikuti hukum secara sengaja.

3. Kebajikan

kebajikan adalah Kehidupan yang dipimpin oleh sifat yang rasional.

4. Kebijaksanaan

Kebijaksanaan adalah akar dari kebajikan. Kebijaksanaan muncul dikarenakan kebajikan-kebajikan utama. Contoh dari kebajikan utama adalah wawasan, keberanian, pengendalian siri, dan keadilan.

5. Apathea

Nafsu bukanlah hal yang rasional. Oleh karena itu, hidup harus dijalani sebagai pertempuran untuk melawannya. Namun, kamu harus menghindari perasaan yang intens.

6. Kesenangan

Kesenangan bukanlah hal yang baik ataupun buruk. Kesenangan hanya dapat diterima, jika kamu tidak mengganggu pencarian kebajikan.

7. Kejahatan

Kemiskinan, penyakit, dan kematian bukanlah suatu kejahatan.

8. Kewajiban

Tidak hanya kesenangan, kewajiban juga harus diterima dengan baik dan ikhlas.

Cara Menerapkan Gaya Hidup Stoicism

Dikutip dari situs Mindful Stoic, berikut beberapa cara untuk menerapkan gaya hidup stoicism:

1. Berlatih untuk bersyukur

Berlatihlah untuk memiliki sikap yang bersyukur. Bersyukurlah atas apapun yang kamu miliki, seperti kehidupan itu sendiri. Pertahankan pemikiran bahwa hidup tidak berlangsung lama.

2. Terima dan lanjutkan hidup

Terdapat konsep dari stoicism yang disebut The Art of Acquiescence. Konsep ini mengajarkan kita bahwa kita harus menerima kesulitan, kehilangan, dan kegagalan. Dengan begitu kita dapat menemukan arah tujuan hidup kita dengan jelas.

3. Ingat bahwa kita pasti akan bangkit

Dalam menghadapi kesulitan, ingatlah ketika kamu berhasil mengatasi kesulitan yang besar dalam hidupmu. Kamu perlu mengingat bahwa suatu saat kamu dapat bangkit dari masalah yang sedang kamu hadapi saat ini.

4. Biarkan pikiran dan tindakanmu berfungsi sebagai pengarah kehidupan yang bertanggung jawab

Jangan menyalahkan siapapun atas masalah yang kamu alami. Hal ini hanya akan membuang-buang waktu dan energi. Hal tersebut tidak akan membantumu untuk melewati rintangan hidup.

5. Lakukan yang terbaik setiap hari

Salah satu cara untuk menerapkan stoicism adalah melakukan yang terbaik setiap harinya. Berikan setiap tugas hal yang terbaik dan perhatian penuh yang dapat kamu lakukan. Jangan melakukan tugas hanya sebagai alat untuk mencapai tujuanmu.

6. Berhenti mengeluh

Sadari semua hal negatif dan keluhan yang berada di sekitarmu. Berhentilah mengeluh untuk menjalani kehidupan yang sesuai dengan stoicism. Semoga tulisan inni bermanfaat ya detikers.




(row/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads