10 Contoh Teks Anekdot Beserta Struktur Penulisannya

ADVERTISEMENT

10 Contoh Teks Anekdot Beserta Struktur Penulisannya

ilham fikriansyah - detikEdu
Minggu, 22 Okt 2023 08:15 WIB
Teks Anekdot Adalah
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Saat duduk di bangku sekolah, detikers pernah mendapatkan tugas dari guru untuk membuat teks anekdot. Pada umumnya, tugas ini diberikan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.

Perlu diketahui bahwa membuat teks anekdot tidak bisa sembarangan. Sebab, ada sejumlah struktur dalam penulisan teks anekdot agar hasilnya baik dan benar.

Lantas, apa yang dimaksud dengan teks anekdot? Lalu seperti apa contoh teks anekdot? Simak selengkapnya di sini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Teks Anekdot

Teks anekdot adalah cerita singkat yang di dalamnya mengandung unsur humor yang ditulis dengan maksud untuk menyampaikan kritikan atau sindiran. Topik teks anekdot cukup beragam, mulai dari membahas politik, hukum, hingga pendidikan.

Mengutip buku Teks Anekdot oleh Maharani Sikumbang, kata anekdot berasal dari bahasa Yunani, yaitu 'anekdote'. Kata 'anekdote' sebenarnya tersusun dari dua suku kata, yakni 'an' yang berarti 'tidak sementara' dan 'ekdote' berarti 'publikasi'.

ADVERTISEMENT

Jadi, bila diterjemahkan secara harfiah maka anekdote memiliki arti suatu hal yang rahasia atau sesuatu hal yang tidak untuk dipublikasikan.

Namun seiring berjalannya waktu, teks anekdot berubah menjadi cerita singkat yang menarik berdasarkan kejadian nyata dari berbagai persoalan, yang mana juga sering dibuat sebagai hiburan. Saat ini, teks anekdot dapat ditemukan dalam bentuk gambar atau ilustrasi di media cetak maupun elektronik.

Struktur Penulisan Teks Anekdot

Seperti yang telah dibahas di atas, membuat teks anekdot perlu disesuaikan dengan struktur penulisannya. Adapun struktur penulisan teks anekdot, yakni sebagai berikut:

1. Abstraksi

Abstraksi berisi uraian singkat mengenai objek atau hal-hal yang menjadi topik utama dalam teks anekdot.

2. Orientasi

Orientasi berisi tentang pengenalan terhadap pelaku, tokoh, atau peristiwa di dalam teks anekdot.

3. Krisis

Struktur teks anekdot selanjutnya adalah krisis, yang berisi mengenai tahapan peristiwa dan cerita, mulai dari konflik hingga tahap penyelesaiannya.

4. Reaksi

Pada bagian ini tercantum sejumlah kritik atau sindiran terhadap suatu hal, lalu disematkan juga unsur-unsur humor agar sesuai dengan kaidah teks anekdot.

5. Koda

Yang terakhir adalah koda, yakni berisi penutup terhadap hal yang dikritik atau disindir di dalam teks anekdot.

Contoh Teks Anekdot

Setelah mengetahui pengertian dan struktur penulisannya yang benar, mari kita simak beberapa contoh teks anekdot di bawah ini yang bisa dijadikan sebagai referensi untuk detikers.

Contoh Teks Anekdot 1

Pemulung yang Buta Huruf

Abstraksi

Pada sore hari di sebuah kompleks perumahan, yang kelihatan mewah terjadi perdebatan antara ibu RT dan pemulung. Masalah yang mereka debatkan yaitu hal remeh, tentang tulisan yang banyak ditempel papan dengan tulisan "Pemulung Dilarang Masuk". Namun, masih saja ada pemulung yang tidak menaati aturan tersebut.

Orientasi

Ibu RT: "Pak sedang cari apa di tempat sampah?"

Pemulung: "Sudah tentu cari barang bekas atau botol plastik yang dapat didaur ulang bu"

Krisis

Ibu RT: "Maaf ya, Bapak bisa baca tulisan yang ada di depan pintu gerbang perumahan ini?"

Pemulung: "Bagaimana tulisannya?"

Ibu RT: "Di papan itu tertulis 'Pemulung Dilarang Masuk', kenapa bapak nekat masuk di perumahan ini?"

Reaksi

Pemulung: "Bagaimana, ini bagaimana sih... kalau saya bisa baca tulisan yang di papan itu, tentu saya tidak akan jadi pemulung, Bu!"

Koda

Ibu RT pun kemudian terdiam membisu. Ibu RT berpikir bahwa jawaban pemulung itu ada benarnya juga. Ternyata, pemulung tadi buta huruf, jelaslah dia tidak bisa baca papan larangan.

Contoh Teks Anekdot 2

Rokok

Abstraksi

Suatu hari, anak-anak SMA sedang berkumpul di warung depan sekolah. Mereka hendak coba-coba merokok.

Orientasi

"Gue bawa rokok, tapi nggak ada koreknya," kata Andi.

"Gue ada korek. Ada asbak, nggak?" tanya Beni.

Krisis

"Nih asbak. Lu bawa apa, Don?" tanya Carli sambil menoleh ke Doni.

Reaksi & Koda

"Gue cuma bawa paru-paru doang" sahut Doni.

Contoh Teks Anekdot 3

Lampu Merah

Abstraksi

Dodi datang bertandang pada sepupunya yang bernama Allan, ia berdomisili di sebuah kota. Di suatu pagi yang lengang, Dodi diajak mencari sarapan oleh Allan. Mereka naik mobil yang dikendarai Allan. Di perempatan jalan, lampu merah menyala, tetapi Allan melaju terus. Dodi pun menegur sepupunya itu.

Orientasi

Dodi: "Lampu merah, kenapa kamu melaju terus?!"

Allan: "Alah..., tenang saja, di negeri ini aku bisa bikin undang-undang kok."

Dodi: "Bagaimana bisa?! Bukankah yang membuat undang-undang itu DPR plus pemerintah?!"

Allan: (Meminggirkan mobilnya)

Krisis

Dodi: "Mengapa meminggir?!"

Allan: "Mau menjawab pertanyaanmu!!" (ketus)

Dodi: "Mengapa harus meminggir?!"

Reaksi

Allan: (Mobil dihentikan, lalu dirogoh saku celananya) "Ini jawabannya!!" (Menaruh dompet berisi uang di depan Dodi)

Koda

Dodi: "Oh...!!!"

Contoh Teks Anekdot 4

Harta

Abstraksi

Suatu hari, Raja Harun Al-Rasyid mencari sahabatnya yang bernama Bahlul. Ia meminta nasihat pada Bahlul hal yang sangat penting bagi dirinya sebagai seorang raja.

Orientasi

Setelah bertemu Bahlul, ia berkata, "Hai Bahlul, berilah aku sebuah nasihat yang sangat penting bagiku sebagai seorang raja!"

Bahlul berkata, "Katakan padaku, kalau Tuan Raja kebetulan di padang pasir dan hampir mati karena kehausan, tuan akan membayar berapa untuk seteguk air?"

"Seratus dinar," kata sang Raja.

Krisis

"Kalau orang yang punya air itu tidak mau uang, maukah Tuan Raja menyerahkan setengah dari kerajaan Tuan kepadanya?"

"Tentu."

"Jika setelah minum air, Tuan terkena penyakit keras, Tuan mau memberikan apa untuk memulihkan kesehatan Tuan?"

"Ya, setengahnya lagi."

Reaksi & Koda

"Oh, kalau begitu, Tuan Raja janganlah sombong dengan kerajaan Tuan. Sebab, harga kerajaan Tuan itu sama dengan seteguk air."

Contoh Teks Anekdot 5

Hukuman

Abstrak

Di pagi hari yang cerah, di sebuah ruang kelas, sedang berlangsung proses pembelajaran. Karena kondisinya santai, guru kelas bercakap-cakap dengan salah satu siswa.

Orientasi

"Bu, Ibu Guru! Mau bertanya, Bu!" kata seorang siswa bernama Meta.

"Ya, silakan, mau bertanya apa, Ta?" jawab Bu Guru.

Krisis

"Bu Guru, sebenarnya boleh tidak, seseorang dihukum karena perbuatan yang belum dia lakukan?" tanya Meta.

"Jelas tidak boleh, ya. Seseorang baru boleh dihukum saat dia terbukti bersalah," terang Bu Guru.

Reaksi

"Syukurlah Bu, jadi saya bebas hukuman, ya, Bu? Soalnya saya belum mengerjakan PR," sahut Meta.

Koda

"Hahahahaha, dasar!" gelak Bu Guru dan siswa-siswa kelas.

Contoh Teks Anekdot 6

Mimpi

Abstrak

Tiga orang musafir dalam perjalanan jauh kelelahan. Mereka bersama-sama melanjutkan perjalanan.

Orientasi

Setelah berhari-hari, mereka menyadari bahwa makanan yang tersisa hanya satu helai roti dan seteguk air di kendi. Mereka bertengkar soal siapa yang berhak makan dan minum sisa perbekalan tersebut.

Malam tiba. Seseorang dari musafir mengusulkan agar semuanya tidur.

"Saat bangun besok, kita ceritakan mimpi kita. Orang yang punya mimpi paling menakjubkan, berhak atas bekal ini," katanya.

Krisis

Pagi berikutnya, mereka bangun.

"Aku mimpi begini, berada di tempat yang indah dan tenang, berjumpa dengan orang bijaksana. Ia bilang bahwa aku berhak atas makanan kita karena kehidupan masa lalu dan masa depanku berharga," kata musafir pertama.

"Aneh sekali," kata musafir kedua. "Di mimpiku, aku melihat orang serba tahu, ia bilang aku berhak atas makanan itu karena aku lebih berpengetahuan. Aku perlu makan karena ditakdirkan menuntun," tuturnya.

Reaksi & Koda

Musafir ketiga berkata, "Dalam mimpiku, tidak ada yang kulihat. Aku hanya merasakan kekuatan yang memaksaku bangun, mencari roti dan air, lalu makan di situ juga. Itulah yang kulakukan semalam."

Contoh Teks Anekdot 7

Sekolah Bertarif Internasional (SBI)

Abstraksi

Suatu ketika, di sebuah sekolah negeri "Entah Di mana", seorang Bapak guru memberi tahu kepada anak didiknya bahwa sekolah mereka akan berubah status menjadi sekolah SBI.

Orientasi

"Anak-anak, ada kabar gembira untuk kita semua. Tidak lama lagi Sekolah kita akan menjadi sekolah SBI (Sekolah Bertaraf Internasional). Nah, untuk menyambut hal ini, saya mau tanya apa yang akan kalian siapkan?" tanya sang guru.

"Joni, apa yang akan kamu lakukan untuk menyambut ini?" tanya guru tersebut lebih lanjutnya.

Dengan sigap si Joni pun menjawab pertanyaan guru, "Belajar bahasa Inggris agar mampu berbicara bahasa Inggris, Pak," jawab Joni.

"Bagus sekali. Kalau kamu, Jono?" tanya guru kepada Jono.

Krisis

"Harus siapkan uang, Pak," jawab Jono.

"Lho kok uang?" tanya guru lebih lanjut.

"Ya, Pak. Soalnya kalau sekolah kita statusnya sudah SBI, pasti bayarnya lebih mahal. Masa sih bayarnya sama kayak sekolah biasa? Udah gitu, pasti nanti diminta iuran untuk ini itu", jelas Jono lebih lanjut.

Reaksi

"Jawabanmu kok sinis sekali? Begini lho, kalau sekolah kita bertaraf internasional, artinya sekolah kita itu setara dengan sekolah luar negeri. Jadi, kalian seperti sekolah di luar negeri", sang guru melanjutkan penjelasannya.

Koda

"Tapi Pak, kalau menurut saya, SBI itu bukan Sekolah Bertaraf Internasional, tapi Sekolah Bertarif Internasional", Jono juga melanjutkan penjelasannya.

Contoh Teks Anekdot 8

Sombong

Abstraksi

Seorang ahli tata bahasa yang sombong naik perahu tambang. Ia melihat tukang perahu bersiap melajukan perahu.

Orientasi

"Naik! Berangkat!" seru tukang perahu.

Menganggap seruan tukang perahu tidak jelas, ia berseru pada tukang perahu, "Hei, sudahkah kamu mempelajari tata bahasa?"

"Belum," kata tukang perahu.

Krisis

Ahli bahasa itu berkata lagi, "Kalau begitu, hidupmu sia-sia."

Tukang perahu itu sedih. Angin tiba-tiba bertiup kencang dan terjadi gelombang di danau. Tukang perahu itu berseru pada si ahli bahasa.

Reaksi

"Hei, sudahkah kamu belajar berenang?"

"Belum," jawab si ahli bahasa.

"Kalau begitu, seluruh hidup dan kepandaianmu akan sia-sia," jawab tukang perahu.

Koda

"Sebentar lagi perahu ini akan tenggelam."

Contoh Teks Anekdot 9

Reaksi Kimia

Abstrak

Seorang guru mengajarkan reaksi kimia di kelas. Ia menerangkan, proses pembuatan makanan merupakan proses kimiawi. Ia pun memulai sesi pertanyaan.

Orientasi

"Susi, sebutkan contoh reaksi kimia yang sudah kamu tahu!" kata Bu Guru.

"Dalam pembuatan etanol, glukosa diubah jadi alkohol lewat fermentasi, rumusannya C6H12O6 -> 2C2H5OH + 2CO2 + 1NADH2 + energi," jelas Susi.

"Bagus, Susi!" Puji Bu Guru. Sekarang Juki, sebutkan contoh yang lain!"

Krisis

Juki waktu itu sedang melamun. Maklum, ia belum sarapan karena bangun kesiangan. Padahal, ibunya sudah menyiapkan nasi pecel ayam yang sangat enak untuk ia dan adiknya. Juki pun tidak berkonsentrasi dengan pertanyaan Bu Guru sehingga menjawab sekenanya.

"Beras dimasak jadi nasi, Bu. Lalu tempe mentah dicampur garam, bawang, dan ketumbar, kemudian digoreng jadi gurih. Kalau nasi dan tempe dicampurkan, ditambah sambal pecel, rebusan sayur, dan kecambah, perpaduan unsur ini menjadi sarapan enak, Bu," sahut Juki.

Reaksi

Seisi kelas tertawa kencang, termasuk Bu Guru.

"Tenang..tenang..hahaha. Juki, kenapa jawabanmu demikian?" tanya Bu Guru.

"Itu reaksi kimiawi, Bu," jawab Juki.

"Maksudnya bagaimana?"

"Tadi kata Ibu, semua proses makanan adalah proses kimiawi. Saya jawab proses sederhananya, Bu, tidak pakai rumus kimia. Soalnya susah, nanti bikin lapar," jelasnya.

Koda

Sekali lagi siswa tertawa karena jawaban Juki yang sedang lapar.

Contoh Teks Anekdot 10

Sarjana

Abstrak

Seorang turis asing tersesat di Jakarta.

Orientasi

Karena bingung, ia bertanya pada seorang penjual kopi keliling, "Apa betul ini Jalan Sudirman?"

"Ho-oh," jawab penjual kopi.

Krisis

Karena bingung dengan jawaban tersebut, ia bertanya lagi ke polisi yang sedang mengatur lalu lintas, "Apa ini Jalan Sudirman?"

"Betul," jawab sang polisi.

Mendapat jawaban berbeda, ia bertanya pada seorang pejalan yang melintas, "Apa ini Jalan Sudirman?"

Si pejalan menjawab, "Benar."

Bingung mendapat tiga jawaban berbeda, ia menanyakannya pada si pejalan.

Reaksi

Si pejalan terdiam berpikir, lalu berkata, "Begini, kalau Anda bertanya pada tamatan SD, jawabannya adalah ho-oh. Kalau bertanya pada tamatan SMA, jawabannya adalah betul. Kalau ke tamatan perguruan tinggi, jawabannya benar."

Turis itu mengangguk dan memastikan, "Jadi, Anda ini seorang sarjana?"

Koda

Dengan spontan si pejalan menjawab, "Ho-oh!"

Itu dia pembahasan mengenai 10 contoh teks anekdot beserta struktur penulisannya yang benar. Semoga artikel ini dapat membantu detikers.




(ilf/fds)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads