Sepanjang sejarah, ribuan hingga jutaan peristiwa tercatat untuk mengabadikan sesuatu yang pernah ada atau terjadi sebelumnya. Banyak tempat-tempat yang ternyata ada hanya untuk menghilang dan digantikan oleh sesuatu yang lain.
Terkadang, seluruh kota musnah akibat bencana alam, perang, penyakit, atau pembangunan perkotaan. Namun para arkeolog dan masyarakat berhasil menemukan reruntuhan tempat kuno yang sudah tidak ada lagi saat ini.
Apa sajakah tempat-tempat itu? Mengutip dari laman World Atlas, berikut daftar tempat hilang yang kini sudah tidak ada lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Pompeii
Salah satu daftar tempat yang kini hilang dan paling terkenal sepertinya jatuh kepada Pompeii. Kota Yunani-Romawi ini pertama kali ditemukan dalam kondisi utus menjadi fosil pada abad ke-18. Situs yang terletak di Campania, Italia ini ditetapkan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1997.
Pompeii merupakan kota yang hancur akibat letusan Gunung Vesuvius yang diperkirakan terjadi pada tanggal 24 Agustus 79 Masehi. Kota tersebut dulunya pernah menjadi rumah bagi lebih dari 10.000 penduduk yang hasil observasi pada fosil diperkirakan para warganya dulu tidak sempat mendapat peringatan letusan gunung berapi.
Baru-baru ini, para arkeolog menemukan sebuah ruangan kecil terselimuti abu vulkanik yang diyakini menjadi tempat hunian para budak. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi kehidupan, para arkeolog membuat gips benda-benda yang kemungkinan pernah di dalam ruangan.
2. Kartago
Kota Kartago terletak di pantai timur laut Afrika, dan reruntuhan oktanya berada di Ibu Kota Tunisia. Kota ini didirikan pada abad ke-9 SM oleh bangsa Fenisia dan hancur selama Perang Punisia Ketiga pada tahun 146 SM. Kemudian, seratus tahun kemudian kota ini dibangun kembali oleh Kekaisaran Romawi dan menjadi Kota Besar Kartago Romawi.
Sejak tahun 1999, Kartago menjadi situs Warisan Dunia UNESCO karena signifikansi arkeologi, sejarah, dan seni tradisionalnya. Beberapa situs yang masih tersisa diantaranya fragmen Akropolis Byrsa, pelabuhan Punisia, kuburan, amfiteater, sirkus, kawasan pemukiman, basilika, pemandian Antoninus, dan waduk La Malga.
3. Troya
Kota ini didirikan sekitar 3600 SM di wilayah Turki. Kota kuno Troy memiliki perpaduan menarik antara sejarah, mitos, dan budaya pop. Kisah imajinatif yang terkenal dalam menggambarkan kota ini adalah Perang Troya yang diceritakan kembali dalam berbagai bentuk. Seperti puisi naratif Homer "The Iliad" dan "Odyssey", mengabadikan nasib tragis kota tersebut.
Pada tahun 1996, pemerintah Turki menciptakan sebuah Taman Nasional Bersejarah di sekitar Troya untuk melindungi situs, monumen, dan lingkungannya. Museum Troy di Desa Tevfikiye resmi dibuka pada tahun 2018 dengan 2.000 keping koleksi museum dan sekitar 40.000 artefak yang dipamerkan.
4. Niniwe
Niniwe merupakan kota terbesar di dunia pada masa Kekaisaran Asyur. Terletak di Irak, kota ini diperkirakan runtuh pada tahun 612 SM. Letak nya yang strategis di antara Laut Mediterania dan Samudra Hindia, Niniwe memiliki fungsi sebagai pelabuhan komersial utama di sungai Tigris.
Penggalian oleh para arkeolog berhasil menemukan sisa-sisa istana kerajaan, kuil keagamaan, dan benteng termasuk patung-patung besar. Situs tersebut menggambarkan kekayaan sejarah Mesopotamia kuno sebelum serangan Bangsa Media dan Babilonia.
Kota ini dulunya ditempati lebih dari 3,7 juta jiwa populasi. Saat ini, tembok penahan batu dan dinding bata lumpur setinggi 33 kaki dan tebal 49 kaki mengelilingi reruntuhan Niniwe.
5. Persepolis
Persepolis pernah menjadi ibu kota bagi upacara raja-raja Achaemenian yang memerintah Kekaisaran Persia dari tahun 705 hingga 330 SM. Kota yang berada di barat daya Iran ini memiliki ukiran relief yang menceritakan kisah Darius I, Raja Persia tahun 522 hingga 486 SM, dan menyebut Persepolis sebagai ibu kota Persia.
Para arkeolog telah menemukan lebih dari 30.000 prasasti. Istana megah dan beberapa bangunan besar dulunya terbuat dari batu abu-abu yang sangat halus sehingga memberikan kesan marmer. Saat ini, beberapa artefak relief dasar yang luar biasa dari Persepolis disimpan di museum di Inggris, Amerika Serikat, Kanada, dan Prancis.
6. Leptis Magna
Pada tahun 1982, ibu kota Leptis Magna dinobatkan sebagai situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Kota yang terletak di timur Tripoli pantai Mediterania di Libya ini merupakan bagian dari Kekaisaran Romawi setelah kekalahan Kartago dalam Perang Punisia.
Kota ini didirikan oleh bangsa Fenisia pada abad ke-7 SM dan menjadi pos perdagangan utama karena lokasinya yang strategis. Kejatuhan kota ini dimulai sejak menurunnya perdagangan dan tsunami pada tahun 365 M.
Saat ini, yang tersisa dari Leptis Magna hanya reruntuhan dan beberapa situ seperti amfiteater, monumen paling terkenal di Leptis, Arch of Septimius Severus, dan Severan Basilica.
7. Efesus
Kota Efesus dulunya merupakan kota pada Zaman Yunani yang terletak di Desa Selcuk, Turki barat di Laut Aegea. Situs arkeologi ini menjadi situs Romawi terbesar di Mediterania timur.
Meskipun kota ini didirikan pada abad ke-10 SM, bukti yang ditemukan menunjukkan bahwa manusia mulai menempati wilayah ini sejak 6.000 SM pada zaman Neolitikum prasejarah. Lebih menarik lagi, ternyata kota ini pernah menjadi tempat tinggal Rasul Paulus (52-54 M) untuk melakukan kegiatan misionaris atau persebaran agama Kristen.
Salah satu kemegahan dari kota ini terbukti dari adanya Kuil Artemis yang terkenal sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno. Meskipun hanya sedikit yang tersisa saat ini, situs ini masih menjadi salah satu tujuan wisata paling populer di Turki, lho.
8. Herculaneum
Meskipun nama kota ini berasal dari mitologi pahlawan Romawi, Hercules, namun kota ini bukanlah tandingan Gunung Vesuvius. Kota yang juga merupakan korban letusan gunung berapi itu ditemukan reruntuhannya bersama dengan Pompeii dan Torre Annunziata.
Pada tahun 1997, kota Herculaneum dinyatakan sebagai situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Dari hasil penggalian awal kota tersebut diperkirakan mendapatkan peringatan lebih besar akan bencana letusan gunung berapi dibandingkan dengan Pompeii.
Hal ini dilihat dari sedikitnya sisa-sisa manusia yang ditemukan. Namun, lubang-lubang di garis pantai kuno Teluk Napoli pada tahun 1980-an mengungkap beberapa kerangka penduduk Herculaneum yang tewas saat mencoba melarikan diri. Beberapa reruntuhan memiliki kedalaman hingga 50 kaki dan proses penggaliannya berlanjut hingga hari ini.
9. Palmyra
Di tengah gurun Suriah terdapat reruntuhan kota kuno Palmyra. Kota ini dulunya berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Romawi pada abad 1 Masehi.
Sebagai pusat perdagangan yang berkembang di sepanjang rute Jalur Sutra, kota ini kekayaan arsitektur yang luar biasa, seperti Kuil Bel, yang dinamai sesuai nama dewa Bel di Mesopotamia. Kemudian tiang-tiang candi yang diubah menjadi gereja Kristen pada masa Bizantium, masih berdiri hingga saat ini.
Kota yang menghadap ke gurun Suriah ini memiliki sejarah yang mendalam. Termasuk terjadinya perang saudara di Suriah dan pertempuran yang melibatkan ISIS pada tahun 2017.
10. Mohenjo-Daro
Kota yang terletak di Pakistan ini resmi menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1980. Mohenjo-Daro adalah kota pertama di Asia Selatan yang dibangun pada abad 26 SM. Bencana alam dan pergeseran aliran sungai diyakini menjadi salah satu faktor penyebab desersi Mohenjo-Daro pada abad ke-19 SM.
Kemajuan kota ini tergambar jelas dari sistem jaringan jalan yang luar biasa, sistem drainase yang canggih, dan struktur batu bata bertingkat, yang mencerminkan masyarakat yang kompleks dengan tingkat organisasi sosial yang tinggi.
Penggalian arkeolog lainnya telah menemukan beberapa peninggalan diantaranya tembikar indah, perhiasan dengan detail yang rumit, dan sisa-sisa ritual mandi. Temuan-temuan tersebut memberi wawasan tentang budaya yang menjunjung tinggi estetika dan kesehatan.
Demikian 10 tempat yang dulu pernah ada namun kini menghilang. Tempat-tempat tersebut telah memberikan gambaran atas sejarah, budaya, dan arsitektur pada periode kehidupannya masing-masing.
(pal/pal)