Benua Afrika dikenal sebagai tempat bagi negara-negara bersejarah di dunia. Mesir salah satunya, yang termasuk negara tertua di Afrika sekaligus di dunia.
Berdasarkan sejarah peradabannya, diketahui peradaban di Lembah Sungai Nil sudah ada sejak 6000 SM. Jauh setelah itu, tepatnya pada tahun 3100 SM, dinasti pertama Mesir mulai berdiri.
Namun, jika dihitung berdasarkan lepasnya koloni atau penjajahan, Mesir bukanlah yang tertua di Afrika. Ada beberapa negara tertua lain di Afrika yang berdiri. Berikut ini daftarnya dikutip dari laman Oldest.org.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
8 Negara Tertua di Benua Afrika:
1. Liberia
Liberia jadi negara tertua di Afrika dengan ibu kotanya Monrovia. Luas negara ini adalah 111,369 km2 dengan jumlah populasi pada tahun 2020 sebanyak 5.058 juta jiwa.
Liberia adalah koloni dari penjajahan Inggris dari tahun 1822 dan memperoleh kemerdekaan pada tahun 1847, sehingga menjadi negara tertua di Afrika.
Selama masa penjajahan, ekonomi Liberia bergantung pada perdagangan dengan negara lain dan mengekspor karet ke Inggris. Sekitar 80% dari populasi Liberia dulunya bekerja sebagai budak dan petani atau buruh.
Pada tahun 1904, Liberia menjadi republik kulit hitam independen pertama di Afrika. Negara ini tidak memiliki pemerintahan yang mapan sampai tahun 1944, ketika Joseph Jenkins Roberts terpilih sebagai presiden.
2. Afrika Selatan
Negara terletak di Afrika bagian selatan dan memiliki tiga ibukota yakni Pretoria, Cape Town, dan Bloemfontein. Negara ini memiliki luas sekitar 1.22 juta km2 dengan populasinya 59.31 juta di tahun 2020.
Afrika Selatan merdeka pada tanggal 31 Mei 1910. Sebelumnya negara ini dikenal sebagai Afrika Barat Daya dan Republik Boer, sebelum diganti namanya pada tahun 1910. Nama saat ini berasal dari kata Belanda "Zuid-Afrika", yang berarti "Afrika Selatan".
3. Mesir
Berdasarkan kemerdekaannya, Mesir jadi negara tertua ketiga di Afrika. Mesir memperoleh kemerdekaannya dari Inggris Raya pada 28 Februari 1922, tetapi baru pada tahun 1956 negara itu menjadi republik.
Sebelum itu, orang Mesir diperintah di bawah monarki. Negara dengan ibu kota Kairo ini memiliki luas 1.002 juta km2 dengan populasinya mencapai 106.6 juta.
4. Ethiopia
Selanjutnya ada Ethiopia yang menjadi negara tertua keempat di Afrika dengan kemerdekaannya pada tanggal 5 Mei 1941. Negara dengan ibu kota Addis Ababa ini memiliki banyak situs bersejarah dan museum Ethiopia.
Adapun populasi negara ini sejumlah 115 juta jiwa pada tahun 2020 dengan 80% dari mereka adalah Kristen dan 15% Muslim. Ethiopia diperintah oleh Front Demokratik Revolusioner Rakyat Ethiopia sejak tahun 1991.
5. Libya
Libya memperoleh kemerdekaannya dari Inggris pada 24 Desember 1951. Struktur pemerintahan negara ini didasarkan pada konstitusi yang disetujui oleh Kongres Rakyat Libya pada bulan Desember 1973.
Negara ini memiliki populasi tahun 2020 sekitar 6.871 juta orang dengan luas wilayahnya 1.76 juta km2. Libya
6. Sudan
Negara dengan ibu kota Khartoum ini memperoleh kemerdekaan pada 1 Januari 1956. Negara ini memiliki luas sebesar 1.862 juta km2.
Sudan adalah salah satu negara terbesar di dunia dengan populasi lebih dari 40 juta orang atau sekitar 43.85 juta jiwa pada tahun 2020, tetapi juga salah satu negara paling tidak berkembang di dunia.
7. Maroko
Maroko adalah sebuah negara di barat laut Afrika dan menjadi negara tertua ke tujuh di Afrika. Negara ini berbatasan dengan Laut Mediterania di utara, Aljazair di timur dan tenggara, wilayah Sahara Barat yang di selatan dan barat daya, dan Mauritania di barat dan barat laut.
Maroko memiliki wilayah seluas 710,850 km2 dengan populasinya sekitar 37 juta jiwa. Ibukota Maroko adalah di kota Rabat.
Maroko memperoleh kemerdekaannya dari Perancis pada 2 Maret 1956, setelah sepuluh tahun dalam perlawanan oleh pemimpin nasionalis Mohammed V.
8. Tunisia
Tunisia menjadi negara tertua terakhir di Afrika pada artikel ini. Tunisia memiliki ibu kota pemerintahan di kota Tunis dan populasi negaranya mencapai 11.56 juta jiwa pada tahun 2020. Negara ini memiliki wilayah sekitar 163,610 km2.
Tunisia memperoleh kemerdekaan pada 20 Maret 1956, dan hari itu menjadi kemenangan besar bagi rakyat Afrika. Mereka tidak hanya mendapatkan negara sendiri untuk memimpin, tetapi mereka juga berhasil menggulingkan rezim yang korup dan menindas.
Pemerintah baru memastikan bahwa setiap orang memiliki hak dan kesempatan yang sama yang sempat dinikmati oleh para kolonialis Perancis sebelum mereka merdeka.
Mereka juga menerapkan kebijakan nasionalisasi, yang berarti bahwa semua tanah dimiliki oleh negara dan bukan milik individu atau perusahaan swasta. Kebijakan ini memberi banyak warga Tunisia akses dalam penggunaan tanah serta kesempatan bagi mereka untuk menjadi petani yang mandiri di tanah mereka sendiri.
(faz/faz)