Minuman manis telah lama menjadi favorit banyak orang, baik untuk jamuan hingga jajan sehari-hari. Namun, apakah kita benar-benar menyadari dampaknya terhadap kesehatan hati kita?
Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa konsumsi minuman manis yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit hati.
Dilansir dari laman The Harvard Gazette, penelitian Brigham and Women's Hospital menunjukkan bahwa 6,8% wanita pascamenopause yang minum tiga minuman manis per bulan 85% lebih berisiko terkena kanker hati dibandingkan dengan yang tidak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Studi yang melibatkan hampir 100.000 wanita pascamenopause dari Women's Health Initiative bertujuan untuk mempelajari hubungan antara asupan minuman manis buatan dan kejadian kanker hati dan kematian penyakit hati kronis.
Konsumsi Minuman Manis Selama 3 Tahun
Peserta memberikan informasi tentang asupan minuman ringan manis dan minuman buah, tidak termasuk jus buah. Asupan minuman manis buatan mereka dicatat pada tindak lanjut 3 tahun.
Berdasarkan jawaban mereka, peneliti membagi peserta menjadi salah satu dari tiga kelompok:
- 3 porsi atau kurang per bulan, termasuk tanpa konsumsi
- antara 1 dan 6 porsi seminggu
- 1 atau lebih porsi sehari.
Selama masa tindak lanjut, para peneliti melihat kejadian kanker hati dan kematian akibat penyakit hati kronis. Mereka memperhitungkan beberapa kovariat, termasuk status merokok, indeks massa tubuh (BMI), dan tingkat aktivitas fisik.
Jumlah Gula Dalam Tubuh Meningkat Drastis
Peneliti juga mengungkapkan bahwa ketika minuman manis dikonsumsi secara berlebihan, jumlah gula dalam tubuh kita meningkat drastis. Ini menyebabkan gangguan pada metabolisme lemak dan meningkatkan risiko penumpukan lemak dalam hati.
Para peneliti menemukan kematian kanker hati yang dilaporkan sendiri mulanya karena penyakit hati kronis seperti fibrosis, sirosis, atau hepatitis kronis, yang selanjutnya.
"Temuan kami, jika dikonfirmasi, dapat membuka jalan menuju strategi kesehatan masyarakat untuk mengurangi risiko penyakit hati berdasarkan data dari kohort besar dan beragam secara geografis," ucap Longgang Zhao, peneliti postdoctoral yang bekerja dengan penulis senior Xuehong Zhang di Divisi Channing dan tergabung Brigham's Channing Division of Network Medicine.
Penelitian ini merupakan studi pertama yang melaporkan kausalitas asupan minuman manis karena gula dan penyakit hati kronis.
Namun, para peneliti juga menyatakan bahwa penelitian ini bersifat observasional sehingga kausalitasnya tidak dapat disimpulkan. Penelitian ini hanya mengandalkan tanggapan yang dilaporkan tentang asupan, kandungan gula, dan hasil.
(faz/faz)