Cacing besar Alaska mungkin salah satu cacing kenamaan dari tempat dingin di serial Spongebob Squarepants. Temuan cacing purba yang bangkit dari kubur di Siberia, Rusia baru-baru ini mungkin juga bisa sama terkenalnya jika diangkat ke layar kaca sebagai premis film horor atau sci-fi.
Peneliti Anastasia Shatilovich dan rekan-rekannya berhasil menghidupkan kembali spesies baru cacing gelang atau nematoda purba. Cacing itu diperkirakan hidup di waktu yang sama dengan Neanderthal dan mammoth. Cacing gelang itu lalu terkubur di permafrost atau tanah beku Siberia di kedalaman 39 meter di bawah permukaan tanah selama 46.000 tahun.
Penemuan ini menimbulkan harapan peneliti untuk bantu manusia bertahan hidup di kondisi ekstrem. Contohnya, pembajakan fenomena biologis ini dapat bantu astronaut pulang ke Bumi dengan selamat dari ekspedisi ratusan tahun, dari sistem Tata Surya ke sistem bintang lain, dikutip dari ZME Science.
Cacing Mati Suri
Permafrost atau ibun abadi adalah tanah beku yang berada di bawah suhu 0 derajat Celcius selama minimal 2 tahun. Bagian atasnya dapat berupa tanah hangat setinggi beberapa cm sampai beberapa ratus meter, tapi sisanya beku.
Nah, beberapa cacing gelang purba ini rupanya bisa mati suri di dalam permafrost yang dinginnya mirip freezer, plus kekurangan air dan oksigen. Cara bertahan hidup ini disebut cryptobiosis.
Selama cryptobiosis, metabolisme makhluk mikroskopis ini berhenti. Mereka juga tidak bereproduksi, berkembang, dan memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak. Baru ketika kondisi lingkungannya membaik, cacing ini bisa hidup kembali. Inilah yang terjadi pada cacing purba yang diteliti Shatilovich dkk dalam jurnal Plos Genetics.
Proses bangkit dari kubur>>>
(twu/nwk)