Skor PISA Indonesia Masih Rendah, Dikhawatirkan Disalip Vietnam-Timor Leste

ADVERTISEMENT

Skor PISA Indonesia Masih Rendah, Dikhawatirkan Disalip Vietnam-Timor Leste

Siti Nur Salsabilah Silambona - detikEdu
Sabtu, 13 Des 2025 07:00 WIB
Skor PISA Indonesia Masih Rendah, Dikhawatirkan Disalip Vietnam-Timor Leste
Foto: iStock
Jakarta -

Skor Program for International Student Assessment (PISA) di Indonesia masih rendah. Bila tak bertindak, dikhawatirkan skornya disalip negara ASEAN lain seperti Vietnam hingga Timor Leste.

Kekhawatiran ini disampaikan Staf Ahli Bidang Teknologi Pendidikan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Ir Moch Abduh, MS Ed, PhD. Abduh menyampaikan tren skor PISA Indonesia tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara.

"Bagaimana kita bandingkan peringkatnya dengan negara-negara Asia Tenggara itu kita semakin ketinggalan di sini. Jika kita tidak melakukan sesuatu, maka yang tadinya itu menurut beberapa indikator termasuk Skor PISA itu kita dilampaui oleh Vietnam maka kalau kita tidak bergerak secara sungguh-sungguh jangan-jangan nanti kita akan dilampaui oleh Myanmar Kamboja, bahkan oleh Timor Leste sendiri nanti," ujar Abduh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu disampaikan Abduh dalam sesi talkshow 'Diseminasi Hasil Riset Akhir Tahun 2025' yang berlangsung di Ballroom Widya Graha Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (12/12/2025).

ADVERTISEMENT

Skor PISA Indonesia

Berdasarkan data yang disampaikan Abduh dan arsip detikEdu dari Kemendikbudristek 2024 lalu, skor PISA Indonesia terbaru tahun 2022 turun menjadi 359 dari 371 pada 2018.

Skor Numerasi

Skor numerasi/matematika Indonesia berada di angka 366 poin. Angka itu turun dibanding skor PISA sebelumnya 379. Sedangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024 menargetkan skor numerasi PISA Indonesia mencapai 388. Skor numerasi PISA Indonesia 2022 hanya naik 5 poin sejak tahun 2001, tahun di mana Indonesia pertama berpartisipasi dalam penilaian PISA. Pun turun dari capaian poin tertinggi 391.

Skor Literasi

Sementara skor literasi membaca PISA Indonesia 2022 memperoleh 359 poin. Sedangkan RPJMN 2024 menargetkan skor membaca 392. Skor literasi PISA Indonesia 2022 ini berarti turun 12 poin dari skor Indonesia tahun 2001, turun juga dari poin tertinggi 402.

Skor Sains

Skor sains PISA Indonesia 2022 pun turun dari 396 menjadi 383, dengan target RPJMN 2024 sebesar 402. Skor sains 383 ini turun dari 393 poin pada tahun 2005. Terhitung turun dari raihan poin tertinggi ada di angka 403 poin.

Tren skor PISA ini kemudian menjadi indikator utama yang menunjukkan kelemahan dasar yang meliputi literasi, numerasi, dan sains di Indonesia.

Kemudian kualitas hasil belajar di Indonesia yang masih menjadi tantangan utama pendidikan saat ini. Berdasarkan data terdapat 75% anak usia 15 tahun dengan kemampuan membaca di bawah standar (di bawah level 2 PISA). Artinya masih banyak anak-anak dan remaja yang kesulitan memahami gagasan utama dari sebuah teks panjang.

Sedangkan di bidang numerasi, sebanyak 82% anak usia 15 tahun memiliki kemampuan matematika di bawah standar (di bawah level 2 PISA). Itu berarti anak-anak dan remaja masih kesulitan untuk mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari.

"Siswa kita hampir setiap hari datang ke sekolah, tidak mendapatkan pengetahuan, tidak mendapatkan pembelajaran seharusnya, karena bapak dan ibu guru lebih mengejar target kurikulum dan target assessment dibandingkan dengan kebutuhan siswa," demikian kata Abduh.

Abduh juga menyampaikan bahwa peningkatan peringkat PISA Indonesia pada tahun 2022 bukan karena skor Indonesia naik, namun karena absennya beberapa negara karena pandemi COVID.

"Sejujurnya lebih baik kita membandingkan dengan diri kita sendiri dari tahun ke tahun secara tren itu bagaimana," tegasnya.

"Kalau trennya itu menurun, kemudian kita masih bangga dengan peringkat kita naik kemudian kita on struggle dengan pendidikan, sementara negara-negara lain belum pulih dari upaya pemulihan COVID. Maka kalau bagi saya itu selemah-lemahnya iman itu, karena kita berbangga tetapi bukan pada konteks capaian kita tetapi karena kelemahan dari negara lain yang kemudian membuat peringkat kita menjadi naik," cetusnya.




(nwk/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads