Kutu Buku Saat Kecil Baik untuk Kesehatan Mental dan Kognitif Remaja

ADVERTISEMENT

Kutu Buku Saat Kecil Baik untuk Kesehatan Mental dan Kognitif Remaja

Zefanya Septiani - detikEdu
Rabu, 26 Jul 2023 18:00 WIB
Ilustrasi anak membaca buku
Ilustrasi anak kutu buku Foto: Thinkstock
Jakarta -

Saat masih kecil biasanya anak-anak akan diberikan beragam buku bacaan menarik oleh orang tua mereka. Meskipun terlihat sederhana ternyata hal itu dapat memberikan dampak jangka panjang bagi kehidupan sang anak.

Manfaat membaca bagi anak-anak diungkap melalui studi yang diterbitkan di jurnal Psychological Medicine. Para peneliti menemukan anak-anak yang membaca sedari kecil cenderung lebih baik dalam tes kognitif dan kesehatan mental saat remaja.

Selama masa kanak-kanak dan remaja, otak kita terus mengalami perkembangan. Hal ini menjadikan masa-masa pertumbuhan sebagai waktu penting untuk menetapkan perilaku yang mendukung perkembangan kognitif dan meningkatkan kesehatan otak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Studi ini dilakukan oleh peneliti dari Universitas Cambridge dan Universitas Warwick di Inggris serta Universitas Fudan di China dengan melihat data dari kohor Adolescent Brain and Cognitive Development (ABCD) di AS, yang melibatkan lebih dari 10.000 remaja muda.


Meningkatkan Kemampuan Kognitif dan Kesejahteraan Mental

Data penelitian didapatkan dari wawancara klinis, tes kognitif, penilaian mental dan perilaku, serta pemindaian otak. Analisis yang dilakukan dalam studi ini dikendalikan oleh banyak faktor penting, termasuk status sosial-ekonomi.

ADVERTISEMENT

Para peneliti melakukan analisis melalui data yang mereka dapatkan dan membandingkan anak-anak yang mulai membaca untuk kesenangan pada usia relatif dini antara 2 hingga 9 tahun dengan mereka yang mulai membaca lebih lambat atau tidak sama sekali.

Mereka mendapati 48% partisipan memiliki sedikit pengalaman membaca untuk kesenangan atau tidak melakukannya sama sekali. Separuh sisanya telah menghabiskan waktu antara tiga hingga sepuluh tahun membaca untuk kesenangan.

Studi ini menemukan kaitan yang kuat antara kebiasaan membaca pada usia dini dan kinerja yang positif pada masa remaja dalam tes kognitif. Tes ini mengukur faktor-faktor seperti pembelajaran verbal, ingatan, perkembangan bahasa, dan prestasi akademik di sekolah.

Selain itu, anak dengan kebiasaan membaca juga memiliki kesejahteraan mental yang lebih baik. Hal ini diketahui melalui jumlah skor klinis dan laporan dari orang tua dan guru yang menunjukkan lebih sedikit tanda stres dan depresi, serta perhatian yang lebih baik dan lebih sedikit masalah perilaku seperti agresi dan melanggar peraturan.

Kebiasaan membaca pada anak juga membuat anak menghabiskan waktu yang lebih sedikit di depan layar selama hari libur atau akhir pekan mereka di masa remaja. Kelompok ini juga cenderung memiliki waktu tidur yang lebih lama.

Volume Otak yang Lebih Besar >>>

Punya Volume Otak yang lebih Besar

Pemindaian otak pada kelompok remaja yang memiliki kebiasaan membaca saat kecil menunjukkan mereka memiliki daerah dan volume otak yang sedikit lebih besar. Volume yang lebih besar terdapat pada area otak yang memainkan peran penting dalam fungsi kognitif.

"Membaca bukan hanya pengalaman menyenangkan, secara luas diterima bahwa membaca menginspirasi pemikiran dan kreativitas, meningkatkan empati, dan mengurangi stres," ungkap Profesor Barbara Sahakian dari Departemen Psikiatri Universitas Cambridge.

"Tetapi di atas ini, kami menemukan bukti signifikan bahwa hal ini terkait dengan faktor-faktor perkembangan penting pada anak-anak, meningkatkan kognisi, kesehatan mental, dan struktur otak, yang merupakan pondasi untuk pembelajaran dan kesejahteraan di masa depan," jelasnya.


Membaca 12 Jam Per Minggu

Jumlah optimal membaca untuk kesenangan bagi anak kecil adalah sekitar 12 jam per minggu. Di luar jumlah yang ditentukan oleh para peneliti ini disebutkan tidak ada manfaat tambahan untuk membaca.

Para peneliti berpendapat di luar jam optimal ada penurunan kognisi bertahap yang disebabkan karena mereka menghabiskan lebih banyak waktu dengan tidak bergerak dan lebih sedikit waktu untuk kegiatan lain yang dapat memperkaya kognisi, seperti olahraga dan kegiatan sosial.

"Kami mendorong orang untuk melakukan yang terbaik untuk membangkitkan kegembiraan membaca pada anak-anak mereka sejak usia dini," ungkap Profesor Jianfeng Feng dari Universitas Fudan di Shanghai, China dan Universitas Warwick, Inggris.

"Jika dilakukan dengan benar, ini tidak hanya akan memberi mereka kesenangan dan kenikmatan, tetapi juga akan membantu perkembangan mereka dan mendorong kebiasaan membaca jangka panjang, yang mungkin juga bermanfaat dalam kehidupan dewasa," tambahnya.



Simak Video "Video: Rekomendasi Buku untuk detikers di Hari Buku Nasional 2025"
[Gambas:Video 20detik]

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads