Mengapa Orang Mesir Kuno Gemar Mencampur Minuman? Begini Alasannya

ADVERTISEMENT

Mengapa Orang Mesir Kuno Gemar Mencampur Minuman? Begini Alasannya

Martha Grattia - detikEdu
Senin, 12 Jun 2023 16:00 WIB
Vas dari Mesir Kuno untuk ritual dewa Bes
Vas dari Mesir Kuno untuk ritual dewa Bes dok. peneliti University of South Florida
Jakarta -

Analisis yang dilakukan sejumlah ilmuwan pada sebuah vas yang berusia 2.000 tahun menemukan fakta seni membuat "koktail" atau mencampur minuman telah ada sejak orang Mesir Kuno.

Ramuan yang dibuat antara lain mengandung tanaman yang bisa menimbulkan halusinasi, minuman keras, madu, dan cairan dari tubuh manusia. Kira-kira untuk apa ramuan ya tersebut?

Ramuan ini diduga diminum oleh sekte yang menyembah dewa aneh seperti kucing. Dilansir dari laman IFL Science, para peneliti menjelaskan bahwa minuman keras mungkin dikonsumsi sebagai praktik ritual dengan dewa yang disebut Bes.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dewa ini digambarkan setengah kerdil setengah kucing yang dipercaya bisa melindungi dari bahaya seta memberi kekuatan mencegah kejahatan.

Seperti semua kultus, kepala Bes diharuskan minum beberapa minuman keras. Minuman yang diminum adalah cairan misterius dari keramik yang dihiasi patung atau kepala Bes, dikenal dengan vas Bes.

ADVERTISEMENT

Para peneliti mengungkapkan bahwa cairan yang diminum ini diasumsikan dari wadah yang bermanfaat karena sosok Bes dipuja sebagai pelindung. Para peneliti pun menyelidiki sifat cairan tersebut pada vas Bes dari abad kedua SM dan kini disimpan di Museum Seni Tampa.

Penelitian ini mengungkapkan bahwa minuman tersebut mengandung tanaman psikoaktif yang disebut Peganum harmala atau dikenal sebagai rue Suriah. "Tanaman ini menghasilkan alkaloid harmine dan harmaline dalam jumlah tinggi yang memicu halusinasi," ujar peneliti.


Campuran Obat Halusinogen hingga Darah

Saat ini, rue Suriah sering dikombinasikan dengan tanaman lain seperti mimosa untuk membuat minuman yang menimbulkan efek psikedelik.

Tak hanya itu, para peneliti juga mendeteksi tanaman psikoaktif lainnya disebut dengan Nymphaea caerulea atau lily air biru. Penelitian ini menyimpulkan tanaman Peganum harmala dan Nymphaea caerulea sengaja digunakan sebagai sumber zat psikoaktif untuk keperluan ritual.

Para pemuja Bes juga menambahkan berbagai komponen lainnya dalam vas ini. Para peneliti menemukan adanya cairan beralkohol yang berasal dari buah yang difermentasikan dan madu.

Peneliti juga mengungkapkan adanya minuman lain yang ditambahkan untuk ritual, antara lain yaitu air susu ibu hingga darah.




(pal/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads