Pohon Bekas Tersambar Petir Hasilkan Mineral Baru, Apa Itu?

ADVERTISEMENT

Pohon Bekas Tersambar Petir Hasilkan Mineral Baru, Apa Itu?

Nikita Rosa - detikEdu
Sabtu, 22 Apr 2023 17:00 WIB
HOBOKEN, NJ - APRIL 1: Lightning bolts strike One World Trade Center in New York City as it fans out over the Hudson River and Jersey City, New Jersey during a thunderstorm on April 1, 2023, as seen from Hoboken, New Jersey.  (Photo by Gary Hershorn/Getty Images)
Ada Mineral dari Pohon yang Tersambar Petir. (Foto: Getty Images/Gary Hershorn)
Jakarta -

Saat petir menyambar pohon di New Port Richey, Florida, tahun 2012, pemilik properti memutuskan untuk memasarkannya. Mereka menjual potongan batu dan tanah seberat 500 gram yang terbentuk di dekatnya.

Meskipun mereka melihat nilai komersialnya, mereka tidak menyangka akan berurusan dengan tambang emas ilmiah. Untungnya, salah satu pembelinya adalah seorang ilmuwan yang menemukan fosfor dalam keadaan oksidasi tidak seperti yang ditemukan secara alami dalam mineral Bumi.

Profesor Matthew Pasek dari University of South Florida memang tidak berada di dekat pohon pada saat itu. Tetapi, ia adalah orang yang menyadari hasil dari serangan itu layak untuk diselidiki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika petir menyambar pohon, tanah biasanya meledak dan rerumputan di sekitarnya mati, membentuk bekas luka dan mengirimkan aliran listrik melalui batu, tanah, dan pasir di dekatnya, membentuk fulgurit, juga dikenal sebagai 'petir membatu'," kata Pasek dalam sebuah pernyataan dalam IFL Science.

Batuan itu terkandung bahan kimia yang mengejutkan, termasuk quasicrystal yang pernah dianggap mustahil. Batuan bernama fulgurite inilah yang dibeli Pasek dari pemilik properti dan memilih untuk menyelidikinya.

ADVERTISEMENT

Pasek menggunakan barang-barang seperti ini untuk mempelajari berapa banyak energi yang terkandung dalam sambaran petir. Ia mencatat, "Jika petir cukup kuat untuk melelehkan batu, itu pasti bisa melelehkan orang juga."

Tim menemukan materi yang berwarna-warni, dan tidak seperti apa pun yang direkam sebelumnya. Pengujian mengungkapkan formula CaHPO3 dengan jumlah jejak besi.

Dalam fulgurite, fosfor memiliki keadaan oksidasi +3, yang sebelumnya tidak pernah diamati dalam mineral alami. Beberapa aluminium phosphide juga hadir dalam fulgurite.

Namun peneliti sebelumnya menunjukkan bahwa hal ini telah menjadi fenomena luas di awal Bumi. Bentuk apa yang terjadi tidak sepenuhnya diketahui, tetapi kemungkinan fulgurite yang dipelajari Pasek mewakili sesuatu yang dulunya jauh lebih umum, mungkin mewakili jendela ke kondisi di Bumi pada saat kehidupan pertama kali muncul.

Selain itu, kemiripan dengan mineral yang ditemukan pada meteorit dapat memberikan petunjuk tentang pembentukannya.




(nir/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads