Ilmuwan Temukan Lubang Hitam Ultramasif, 33 Miliar Kali Lebih Besar dari Matahari

ADVERTISEMENT

Ilmuwan Temukan Lubang Hitam Ultramasif, 33 Miliar Kali Lebih Besar dari Matahari

Cicin Yulianti - detikEdu
Sabtu, 01 Apr 2023 18:00 WIB
Mengapa Lubang Hitam Memukau Meskipun Tak Terlihat?
Foto: DW (SoftNews)
Jakarta -

Ilmuwan mengungkap sebuah lubang hitam yang selama ini belum terdeteksi. Lubang tersebut terdapat di galaksi pusat bernama Abell 1201 yang jaraknya sekitar 2,7 miliar tahun cahaya dengan 32,7 miliar kali massa Matahari.

Melansir Science Alert, seorang fisikawan James Nightingale dari Universitas Durham Inggris menyebut ini merupakan penemuan yang sangat menarik dan lubang tersebut menjadi yang terbesar dan belum pernah terdeteksi.

"Lubang hitam khusus ini, yang kira-kira 30 miliar kali massa Matahari kita, adalah salah satu yang terbesar yang pernah terdeteksi dan berada di batas atas seberapa besar kita percaya lubang hitam bisa menjadi secara teoritis, jadi ini adalah penemuan yang sangat menarik,"jelasnya dalam situs Science Alert dikutip Sabtu (1/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fakta soal Lubang Hitam Ultramasif

Galaksi pusat atau gugus galaksi paling terang (BCG) dari Abell 1201 merupakan sebuah galaksi besar berbentuk elips difus yang dikenal sebagai lensa gravitasi yang kuat.

ADVERTISEMENT

Di samping BCG tersebut muncul sebuah galaksi yang mirip noda memanjang. Kemudian, para ilmuwan menemukan noda kedua yang lebih redup, bahkan lebih dekat ke pusat galaksi.

Menurut mereka, noda-noda tersebut menandakan keberadaan lubang hitam yang sangat besar di pusat BCG. Meski begitu, data yang tersedia terkaitnya tidak cukup detail untuk menyelesaikan massa pusat atau mengungkapkan lebih banyak tentang apa yang ada di sana.

Nightingale dan rekan-rekannya tidak hanya memiliki akses ke pengamatan yang lebih baru, tetapi juga merancang alat untuk memahaminya. Mereka melakukan ratusan ribu simulasi cahaya yang bergerak melalui alam semesta, mengubah massa lubang hitam di pusat galaksi, mencari hasil yang mereplikasi lensa yang diamati dengan Abell 1021 BCG.

Mereka pun akhirnya mendeteksi lubang hitam masif di pusat galaksi dengan massa lubang hitam itu sebesar 32,7 miliar kali massa Matahari.

Bagaimana Cara Ilmuwan Menemukan Lubang Hitam?

Lubang hitam di alam semesta ini memang ada banyak, tapi tidak semua aktif melakukan proses yang menghasilkan banyak cahaya saat materi memanas sebelum jatuh ke dalam lubang hitam. Juga, mereka tidak mudah ditembus.

Dalam menemukan sebuah lubang hitam pun, ilmuwan tidak bisa mendapatkannya begitu saja karena mereka tidak memancarkan cahaya yang bisa dideteksi. Para ilmuwan melihat pengaruhnya terhadap benda-benda sekitar lubang hitam tersebut.

Salah satu cara dalam menemukan lubang hitam adalah dengan pelensaan gravitasi. Cara ini terjadi saat ruang waktu itu sendiri dibelokkan oleh massa. Cahaya apa pun yang melintasi wilayah ruang waktu bisa terlihat sangat menarik bagi pengamat yang mengamati dari jauh.

"Pelensaan gravitasi memungkinkan untuk mempelajari lubang hitam yang tidak aktif, sesuatu yang saat ini tidak mungkin dilakukan di galaksi jauh," kata Nightingale dalam situs Science Alert, dikutip Sabtu (1/4/2023).




(nwk/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads