Ilmuwan Ungkap Bentuk Korona Lubang Hitam untuk Pertama Kalinya, Seperti Apa?

ADVERTISEMENT

Ilmuwan Ungkap Bentuk Korona Lubang Hitam untuk Pertama Kalinya, Seperti Apa?

Muhammad Alfathir - detikEdu
Kamis, 05 Des 2024 09:30 WIB
Ilustrasi material berputar-putar di sekitar lubang hitam.
Foto: NASA/Caltech-IPAC/Robert Hurt/Ilustrasi material berputar-putar di sekitar lubang hitam.
Jakarta -

Istilah korona dalam bidang astronomi berkaitan dengan Matahari. Namun, belum lama ini, ilmuwan mengungkap korona pada lubang hitam. Seperti apa?

Korona adalah lapisan terluar atmosfer Matahari yang bercahaya sangat terang dan memiliki suhu ekstrem. Lapisan ini terdiri dari plasma, yakni gas super panas dengan suhu mencapai jutaan derajat celsius, jauh lebih panas dibandingkan dengan permukaan Matahari atau fotosfer.

Meski cahaya Matahari sangat terang dan terlihat jelas, tapi tidak dengan korona. Cahaya yang sangat terang dari korona hanya dapat diamati dengan jelas saat gerhana Matahari total. Pada kondisi normal, cahaya dari fotosfer Matahari mengaburkan pancaran korona sehingga sulit terlihat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas bagaimana korona pada lubang hitam?

Korona Lubang Hitam, Lebih Panas dari Korona Matahari

Studi bertajuk A Comparison of the X-Ray Polarimetric Properties of Stellar and Supermassive Black Holes, yang terbit di The Astrophysical Journal, Vol. 974, No. 1 oleh M. Lynne Saade dan kawan-kawan, berhasil menemukan bentuk dari korona lubang hitam untuk pertama kalinya.

ADVERTISEMENT

Berbeda dengan korona Matahari yang dapat diamati langsung selama gerhana matahari total, korona lubang hitam hanya dapat dideteksi melalui sinar X dan sinar gamma. Sinar ini terbentuk dari interaksi korona dengan cakram akresi di sekitarnya.

Cakram akresi ini mengacu pada struktur berbentuk cakram yang terdiri dari gas, debu, dan material panas lainnya yang berputar secara terus-menerus. Struktur ini memiliki bagian terdalam yang kemudian menjadi tempat dari korona lubang hitam.

Korona lubang hitam ini memiliki suhu yang jauh lebih panas dari korona di Matahari, dengan suhu mencapai miliaran derajat celsius. Korona lubang hitam ini juga memancarkan sinar-X yang sangat kuat sehingga sulit untuk diamati, sebagaimana dilansir Science Alert.

Bagaimana Cara Mengamati Korona Lubang Hitam?

Dalam studi ini, para peneliti menggunakan teleskop Imaging X-ray Polarimetry Explorer (IPXE) untuk mengamati lubang hitam, mulai dari cygnus X-1 dan X-3 di galaksi, serta LMG X-1 dan X-3 di Awan Magellan Besar.

Dengan bantuan teleskop ini, mereka mengembangkan model berbagai jenis inti galaksi aktif (AGN), termasuk korona lubang hitam. Menariknya, hasil studi mengungkap bahwa korona lubang hitam ternyata berbentuk cakram tipis, bukan seperti donat sebagaimana asumsi sebelumnya.

Sebelumnya, korona lubang hitam kerap kali dianggap berbentuk donat atau torus. Asumsi ini didasari oleh bagian dari struktur korona, seperti gas dan debu yang mengelilingi lubang hitam hingga membentuk donat.

"Gas dan debu ini mengaburkan pandangan kita terhadap wilayah cakram akresi, sementara untuk lubang hitam lainnya, kita dapat melihat cakramnya secara langsung," ujar peneliti utama studi, Lynne Saade kepada Science Alert, dikutip Senin (2/12/2024).

"Ini dikenal sebagai lubang hitam yang tertutup dan tidak tertutup. Lubang hitam yang tertutup mirip dengan Matahari yang mengalami gerhana, karena cahaya cakram akresi terhalang dari pandangan," tambahnya.

Penelitian ini diharapkan dapat membantu astronom untuk menyempurnakan model dari korona lubang hitam secara lebih mendalam.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads