Fosil Kecoak Metalik yang Selamat dari Kepunahan Era Kapur Akhir Ditemukan

ADVERTISEMENT

Fosil Kecoak Metalik yang Selamat dari Kepunahan Era Kapur Akhir Ditemukan

Novia Aisyah - detikEdu
Jumat, 24 Mar 2023 19:30 WIB
Rekonstruksi kecoak Alienopterix santonicus yang selamat dari kepunahan massal era Kapur Akhir  dengan hipotetis pewarnaan kehijauan-kemerahan.
Foto: MΓ‘rton Zsoldos via Sci.News/Rekonstruksi kecoak Alienopterix santonicus yang selamat dari kepunahan massal era Kapur Akhir dengan hipotetis pewarnaan kehijauan-kemerahan.
Jakarta -

Kecoak adalah hewan yang terkenal kuat, mampu bertahan melewati berbagai masa yang bahkan memusnahkan dinosaurus. Ahli paleontologi di Museum Sejarah Alam Hongaria dan ELTE EΓΆtvΓΆs LorΓ‘nd University, MΓ‘rton SzabΓ³ dan rekan-rekannya mengatakan, dalam perjalanan evolusi selama 320 juta tahun, kecoak beradaptasi dengan berbagai ekosistem dan mengembangkan keanekaragaman ekologi, perilaku, dan morfologi tingkat tinggi.

Binatang yang kerap membuat jijik sekaligus takut manusia ini disebut muncul pada akhir zaman Karbon. Serangga tersebut dinilai sebagai nenek moyang rayap, belalang sembah, dan chresmodid, serangga mirip laba-laba kaki panjang zaman Mesozoikum.

SzabΓ³ dan kawan-kawannya bahkan mengatakan, kecoak adalah salah satu ordo serangga paling dominan di ekosistem Paleozoikum dan Mesozoikum. Fosilnya juga berlimpah dan terawetkan di banyak daerah amber (resin dari pohon) dari berbagai usia. Beberapa yang paling menonjol termasuk amber Myanmar Utara, Baltik, Dominika, dan Meksiko.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penemuan Fosil Kecoak dari Zaman Kapur Akhir

Para ilmuwan beberapa waktu lalu juga menemukan kecoak Alienopterix santonicus dalam kondisi awet dalam amber ajkaite. Fosil tersebut ditemukan di poros tambang batu bara Ajka-CsingervΓΆlgy yang tidak diketahui di Hongaria.

Kecoak tersebut diperkirakan dari zaman Kapur Akhir dan berada di formasi batu bara Ajka saat ditemukan. Lokasi tersebut dikenal dengan kekayaan arthropodanya sejak pertengahan abad ke-20.

ADVERTISEMENT

Alienopterix santonicus hidup selama zaman Santonian dari zaman Kapur Akhir, yakni antara 86 dan 83 juta tahun yang lalu. Jenis kecoak tersebut tergolong Alienopteridae, keluarga kecoak punah yang hanya diketahui dari Zaman Kapur Gondwana dan Kenozoikum Amerika Utara.

"Alienopteridae adalah satu-satunya keluarga kecoak tipe Mesozoikum yang berhasil selamat dari peristiwa kepunahan massal Kapur akhir," ujar para peneliti, dikutip dari Sci.News.

"Catatan fosil Alienopteridae berkisar dari zaman Kapur Awal hingga Eosen Tengah dengan setidaknya 21 spesies di 16 genera," ungkap mereka lagi.

Alienopterix santonicus adalah kecoak kecil yang wujudnya seperti kumbang, panjangnya hanya beberapa milimeter, dengan mata majemuk yang sangat besar dan bulat. Struktur mikro persegi panjang sayap depannya menunjukkan bahwa spesies tersebut kemungkinan besar memiliki warna metalik dan berwarna-warni. Fungsi tubuh berwarna-warni tersebut adalah sebagai kamuflase.




(nah/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads