Tertarik Jadi Seorang Geograf? Kenali Konsep-konsep Dasar Geografi Ini

ADVERTISEMENT

Tertarik Jadi Seorang Geograf? Kenali Konsep-konsep Dasar Geografi Ini

Cicin Yulianti - detikEdu
Jumat, 17 Mar 2023 14:00 WIB
concept search, customer service operator woman with headset, globe, flags and magnifying glass
Foto: Getty Images/iStockphoto/ilustrasi geograf
Jakarta -

Ada berbagai bidang yang bisa dilakukan oleh ilmuwan. Salah satunya adalah ilmu dan fenomena tentang Bumi atau geografi yang juga memiliki banyak konsep.

Dalam geografi, terdapat konsep dasar hingga konsep yang lebih beragam. Jika detikers ingin menjadi seorang geografer, maka penting untuk mengetahui konsep-konsep dasar geografi ini terlebih dahulu.

Mengutip buku Geografi: Menyingkap Fenomena Geosfer untuk Kelas X SMA/MA oleh Ahmad Yani dan Mamat Ruhimat (2007), objek material dalam ilmu geografi meliputi aspek lokasi, persebaran, hingga interaksi antar fenomena geosfer di sebuah wilayah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, geografi pun memiliki pendekatan tersendiri, yakni melalui konteks keruangan, kelingkungan, dan kewilayahan.

Adapun tiga pokok yang dipelajari dalam ilmu geografi menurut Rhoad Murphey adalah persebaran dan keterbatasan penduduk di muka bumi dengan sejumlah aspek keruangan dan bagaimana manusia memanfaatkannya, interaksi antara manusia dan lingkungan fisik, serta kajian terhadap wilayah.

ADVERTISEMENT

Mengutip buku Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas X SMA/MA oleh Hartono (2007), berikut adalah konsep-konsep dasar geografi.

5 Konsep Dasar dalam Ilmu Geografi


1. Lokasi

Lokasi adalah posisi suatu tempat, benda, peristiwa atau gejala di permukaan bumi dalam hubungannya dengan tempat, benda, gejala, dan peristiwa lainnya. Dalam lokasi, terdapat dua komponen yakni arah dan jarak.

Arah merupakan petunjuk posisi suatu tempat dari tempat di mana seseorang berada. Sedangkan jarak adalah ukuran jauh atau dekatnya dua benda. Contohnya, Bandung terletak di sebelah selatan Jakarta sedangkan jika dari Semarang, maka Bandung terletak di sebelah barat.

Lokasi terbagi menjadi dua macam yakni lokasi absolut dan lokasi relatif. Lokasi absolut adalah posisi sesuatu berdasarkan koordinat garis lintang dan garis bujur. Misalnya Indonesia terletak di antara 6Β° LU - 11Β° LS dan 95Β° BT - 141Β° BT.

Adapun lokasi relatif adalah posisi sesuatu berdasarkan kondisi atau situasi daerah di sekitarnya. Kondisi dan situasi ini merupakan kondisi fisik, sosial, ekonomi, budaya dan keberadaan sarana transportasi dengan daerah sekitarnya.

2. Jarak dan Keterjangkauan

Secara geografis, jarak Bandung ke Pontianak memang sangat jauh jika diukur. Namun, saat ini jarak bukan lagi sebagai kendala atau hambatan untuk seseorang karena sudah majunya alat transportasi dan komunikasi.

Jarak adalah ruang yang menghubungkan antara dua lokasi atau objek sedangkan keterjangkauan merupakan kemudahan untuk mencapai suatu objek yang dipengaruhi oleh kondisi suatu wilayah.

Contoh jarak dan keterjangkauan ini adalah antara Bandung-Jakarta memiliki jarak sejauh 140 km dengan keterjangkauan yang bisa didapat lewat adanya jalan tol Cipularang dan transportasi yang ada.

3. Tempat

Dalam suatu tempat, terdiri dari banyak unsur seperti iklim, jenis tanah, tata air, morfologi, flora, dan fauna. Selain itu, konsep-konsep turunan yang berkaitan dengan tempat ini misalnya adalah jumlah penduduk, kepadatan, perkembangan penduduk, pendidikan, pendapatan, dan kebudayaan.

Dalam melihat suatu tempat, geografi meninjau dua karakteristik yakni fisik dan manusianya.

a. Karakteristik Fisik

Karakteristik ini berasal dari proses-proses yang bersifat alami seperti proses geologis, hidrologis, atmosfer, dan biologis yang menghasilkan bentuk lahan, tata air, iklim, tanah, vegetasi alami, dan kehidupan fauna.

b. Karakteristik Manusia

Hal yang termasuk ke dalam karakteristik manusia ini misalnya komposisi penduduk, perkembangan penduduk, mata pencaharian, pola pemukiman, dan jaringan transportasi.

4. Hubungan Timbal Balik (Interelasi)

Interelasi ini yang dimaksud adalah hubungan timbal balik antara berbagai faktor seperti faktor fisik dan faktor fisik, faktor fisik dan faktor manusia, dan faktor manusia dan faktor manusia. Contoh dari hubungan faktor fisik dan fisik adalah ketinggian tempat dengan iklim mikro.

Adapun contoh hubungan antara faktor fisik manusia dan manusia adalah individu yang serba tergantung terhadap individu lain, karena pada dasarnya tidak ada manusia yang bisa hidup sendirian.

5. Perwilayahan (Regionalisasi)

Regionalisasi ini adalah pengumpulan, pengklasifikasian atau pengelompokan data ke dalam data sejenis. Lewat pengelompokkan ini, maka akan terlihat daerah yang menunjukkan adanya persamaan dan perbedaan.

Kesatuan daerah yang menunjukkan karakteristik tertentu sehingga dapat dibedakan dari daerah lainnya disebut region. Dalam menentukan region, cara yang digunakan dapat tergantung pada apa yang dipergunakan seperti fisik, sosial, aktivitas ekonomi, budaya, politik, bahasa, agama, dan etnik.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads