Pada kehidupan sehari-hari kita sering melakukan negosiasi atau tawar menawar untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh karenanya, pemahaman terkait teks negosiasi menjadi penting dalam hal ini.
Yuk, simak penjelasan lebih lengkap mengenai teks negosiasi berikut berdasarkan Kemdikbud dan buku Teks Negosiasi karya Debby dan Melissa
Pengertian Teks Negosiasi
Teks negosiasi dapat kita pahami sebagai sebuah teks yang di dalamnya memuat proses tawar menawar hingga terjadi sebuah kesepakatan. Interaksi sosial ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan baik dari pihak yang ditawar maupun pihak yang menawar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut KBBI sendiri negosiasi dapat dipahami sebagai proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) yang lain. Sementara, menurut para ahli, negosiasi adalah:
1. Menurut Hartman: negosiasi merupakan suatu proses komunikasi di mana dua pihak masing-masing dengan tujuan dan sudut pandang mereka sendiri berusaha mencapai kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak tersebut mengenai masalah yang sama.
2. Menurut Casse: negosiasi merupakan proses di mana paling sedikit ada dua pihak dengan persepsi, kebutuhan, dan motivasi yang berbeda mencoba untuk bersepakat tentang suatu hal demi kepentingan bersama.
Ciri-ciri Teks Negosiasi
Guna membantu mengenali teks negosiasi, kalian dapat mengidentifikasinya menggunakan ciri-ciri berikut:
1. Negosiasi menghasilkan kesepakatan dari kedua belah pihak
2. Setiap pihak yang bernegosiasi akan memperjuangkan kepentingan dan keuntungannya masing-masing.
3. Negosiasi digunakan sebagai sarana untuk mencapai penyelesaian
4. Negosiasi memiliki tujuan praktis, yaitu mencapai kesepakatan yang dapat diterima oleh kedua pihak yang melakukan negosiasi
Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi
Dalam menuliskan teks negosiasi tentunya ada kaidah kebahasaan yang menjadi khas dari teks ini. Berikut beberapa contoh kaidah kebahasaan dalam teks negosiasi:
1. Bahasa persuasif
Penulisan teks negosiasi identik dengan penggunaan bahasa yang persuasif. Bahasa persuasif sendiri dapat kita pahami sebagai bahasa yang digunakan untuk membujuk ataupun menarik perhatian. Penggunaan bahasa yang persuasif tentunya dapat meningkatkan efektivitas dari negosiasi yang dilakukan.
2. Kalimat deklaratif
Penggunaan kalimat deklaratif dalam teks negosiasi merupakan bentuk kalimat yang disampaikan dalam bentuk isi pernyataan yang berfungsi untuk memberikan informasi ataupun berita terkait suatu hal.
3. Kesantunan bahasa
Pelaksanaan negosiasi biasanya akan menggunakan bahasa yang santun. Hal ini ditujukan supaya terjadi komunikasi yang baik sehingga proses negosiasi yang dilakukan kedua belah pihak dapat terjadi dengan lancar.
4. Pronomina Persona
Dalam teks negosiasi biasanya akan menggunakan pronomina persona. Pronomina persona merupakan suatu bentuk kata ganti yang akan menggantikan nomina ataupun frasa nomina. Contohnya adalah saya, kami, ataupun anda.
5. Kalimat langsung
Penggunaan kalimat langsung juga merupakan salah satu kaidah kebahasaan dalam teks negosiasi. Kalimat langsung dapat kita pahami sebagai bentuk kalimat yang menirukan ucapan yang diutarakan oleh orang lain.
Struktur Teks Negosiasi
Teks negosiasi mempunyai tujuh unsur yang menyusun negosiasi yang kemudian akan membuat teks negosiasi menjadi suatu kesatuan yang utuh. Berikut merupakan struktur teks negosiasi:
1. Orientasi: terdapat kalimat pembuka yang biasanya merupakan ucapan salam. Fungsi dari orientasi adalah untuk memulai negosiasi
2. Permintaan: merupakan sesuatu yang dinegosiasikan, bisa berupa barang atau jasa yang ingin dibeli.
3. Pemenuhan: Merupakan bentuk kesanggupan akan hal berupa barang atau jasa dari penjual yang diminta oleh pembeli
4. Penawaran: puncak dari negosiasi yang terjadi. Kedua belah pihak saling melakukan tawar menawar untuk mencapai tujuannya.
5. Persetujuan: merupakan kesepakatan antara kedua belah pihak atas negosiasi yang telah dilakukan.
6. Pembelian: keputusan apakah konsumen akan menyetujui negosiasi yang berlangsung atau tidak.
7. Penutup: akhir dari negosiasi yang berlangsung, biasanya berisikan ucapan salam atau terima kasih
Cara Membuat Teks Negosiasi
Penulisan teks negosiasi tidak memiliki langkah-langkah yang kompleks jika dibandingkan dengan teks lainnya. Teks negosiasi akan lebih mudah dibuat dengan menggunakan suatu metode yang menggunakan pendekatan langkah-langkah penyusunan teks negosiasi, sebagai berikut:
1. Menentukan tujuan yang berkaitan untuk melakukan negosiasi
2. Menentukan pihak-pihak yang berkaitan untuk melakukan negosiasi
3. Menentukan konflik atau permasalahan yang terjadi untuk melakukan negosiasi
4. Menentukan solusi dalam penawaran untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi
5. Menentukan model kesepakatan dari negosiasi yang berlangsung
Contoh Teks Negosiasi
Berikut merupakan contoh teks negosiasi jual beli di pasar daging:
Di sebuah pasar tradisional, Bu Heri mau membeli daging di salah satu lapak langganannya.
Orientasi
Penjual : Selamat pagi Bu Heri, Wah sudah belanja macam-macam, ya?
Bu Heri : Iya pak. Nanti sore akan ada arisan. Jadi, hari ini rencananya masak agak lebih banyak dibandingkan biasanya.
Penjual : Oohh. Ini kebetulan dagingnya segar-segar, Bu. Baru sampai subuh tadi, belum kena freezer.
Ibu Heri mau daging apa? Kambing apa sapi?
Permintaan
Bu Heri : Sapi sajalah Pak. Tidak berani makan daging kambing. Suami saya sedang naik tensinya, bisa gawat kalau makan daging kambing.
Penjual : Oh, tensinya sering naik, ya Bu? Kalau saya tiap hari makan daging, mau sapi atau kambing tidak masalah buat saya. Sejauh ini tensi saya aman, Bu. Akan tetapi, saya rajin makan timun, melon, semangka, apel, kangkung biar seimbang, Bu. Jangan lupa juga banyak minum air putih. Satu lagi yang terpenting adalah harus ikhlas, Bu!
Bu Heri : Ikhlas, bagaimana pak?
Penjual : Ya, kalau menjalani hidup ini ikhlas pasti, kan adem ayem saja. Jadi, tensinya tidak akan naik.
Bu Heri : Betul juga Bapak ini.
Penjual : Nah, ini! Ibu, silahkan pilih, mau bagian mana? paha atau iga?
Bu Heri : Kalau paha sekilonya berapa pak?
Penjual : Masih sama bu seperti kemarin, 110 ribu, Bu.
Bu Heri : Kalau iga?
Penjual : Buat Bu Heri, saya berikan diskon saja, 105 ribu untuk 1 kg iga.
Penawaran
Bu Heri : Kalau begitu saya ambil daging bagian paha 1 kg, iga Β½ kg, tetapi harganya boleh kurang, ya? Kan, saya sudah beli banyak.
Penjual : Ya, sudah, khusus untuk Ibu, semuanya saya berikan harga 210 ribu saja.
Bu Heri : Terima kasih, Pak. Bonus tulang, juga, Pak. saya hendak membuat kaldu.
Persetujuan
Penjual : Siap Bu Heri. Pokoknya beres. (penjual daging itu mulai menyiapkan pesanan Bu Heri)
Bu Heri : Terima kasih pak.
Pembelian
Penjual : Ini Bu, sudah saya pisahkan iga dan paha. Semuanya 210 ribu.
Bu Heri : Terima kasih, Pak. Ini uangnya.
Penjual : Uangnya 250 ribu. Ibu tidak mempunyai uang pas?
Bu Heri : Wah, tidak ada, Pak, memangnya tidak ada kembaliannya, ya?
Penjual : Iya, belum ada uang kembaliannya. Begini saja, Ibu membayar 200 ribu dulu saja, sisanya besok ketika ibu belanja di sini.
Bu Heri : Oh, baiklah, kalau begitu. Besok sisanya akan saya berikan, Pak.
Penutup
Penjual : Iya Bu, tidak usah dipikirkan.
Bu Heri : Terima kasih, Pak.
Penjual : Ya bu. Salam untuk Pak Heri.
Bu Heri : Ya Pak.
Itulah penjelasan lengkap mengenai teks negosiasi. Selamat belajar!
(nah/nah)