Kaidah Kebahasaan Teks LHO dengan Cara Menyusun dan Contohnya

Kaidah Kebahasaan Teks LHO dengan Cara Menyusun dan Contohnya

Nindasari - detikJateng
Selasa, 30 Jul 2024 12:44 WIB
Ilustrasi menulis
Ilustrasi menyusun teks LHO. Foto: detikcom/thinkstock
Solo -

Teks LHO atau laporan hasil observasi merupakan tulisan yang dibuat dengan berdasarkan hasil pengamatan berupa berbagai fakta yang benar-benar terjadi. Adapun kaidah kebahasaan serta cara menyusun teks laporan hasil observasi yang baik dan benar.

Dikutip dari buku "Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X" oleh Kemdikbud, fungsi dari teks laporan hasil observasi secara umum yaitu, menjadi alat dokumentasi terhadap suatu objek, kegiatan, maupun peristiwa. Maka, teks ini cenderung bersifat memberitahukan atau menjelaskan untuk pembacanya.

Untuk mengetahui kaidah kebahasaan teks LHO dengan cara menyusun dan contohnya, mari simak penjelasan dari detikJateng di bawah ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kaidah Kebahasaan Teks LHO

Masih dikutip dari buku "Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X" oleh Kemdikbud, teks laporan hasil observasi (LHO) mempunyai kaidah kebahasan sebagai berikut:

1. Penggunaan Kata atau Frasa Verba dan Nomina

Dalam teks laporan hasil observasi, jenis kata dan kelompok kata (frasa) yang banyak digunakan adalah verba (kata kerja) dan nomina (kata benda). Kata adalah satuan bahasa terkecil yang berbentuk morfem atau morfem bebas, sedangkan frasa dapat disebut dengan gabungan beberapa unsur.

ADVERTISEMENT

Berikut ini merupakan contoh kata dan frasa verba-nomina:

  • Contoh kata verba: adalah, berarti
  • Contoh kata nomina: wayang, adalah
  • Contoh frasa verba: sudah membagi
  • Contoh frasa nomina: wayang kulit

2. Pembentukan Nomina dan Verba Turunan dengan Afiksasi

Terdapat kata bentukan dalam teks hasil observasi yang berupa kata yang mendapatkan imbuhan (afiksasi), pengulangan (reduplikasi), dan pemajemukan ketika digunakan. Maka, suatu kata dasar yang diberi imbuhan dapat berubah menjadi kata nomina ataupun verba.

Berikut contoh dari pembentukan kata nomina dan verba turunan dengan afiksasi:

  • sebut + di- = disebut (verba)
  • isap + me(N)- = mengisap (verba)
  • mampu + ke-an = kemampuan (nomina)
  • teliti + pe(N) = penelitian (nomina)

3. Penggunaan Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi

Dalam teks laporan hasil observasi, terdapat penggunaan kalimat definisi dan kalimat deskripsi. Berikut ini merupakan contoh dari kalimat definisi dan kalimat deskripsi dalam teks laporan hasil observasi.

  • Kalimat definisi: Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia.
  • Kalimat deskripsi: Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai dengan kaidah pulasan wayang pedalangan, diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri atas tuding dan gapit.

4. Penggunaan Kalimat Simpleks dan Kompleks

Kalimat simpleks adalah kalimat tunggal yang hanya terdiri dari satu klausa, sedangkan kalimat kompleks merupakan kalimat majemuk yang terdiri dari dua klausa atau lebih. Dua jenis kalimat tersebut banyak digunakan dalam teks laporan hasil observasi, berikut contohnya:

  • Kalimat Simpleks: Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit (subjek, predikat, objek, keterangan).
  • Kalimat Kompleks Setara: Dalam budaya modern, wayang berfungsi menghibur dan mendidik (keterangan, subjek, predikat, pelengkap, konjungsi koordinatif, pelengkap).
  • Kalimat Kompleks Bertingkat: Keberadaan D'topeng tidak dapat dipisahkan dengan Museum Angkut karena / kedua tempat ini / berada / di satu tempat yang sama (subjek, predikat, keterangan, konjungsi subordinatif, subjek, predikat, keterangan).

Cara Menyusun Teks LHO

Masih dikutip dari sumber sebelumnya, berikut rangkuman cara menyusun teks laporan hasil observasi yang baik dan benar.

  1. Hal utama dan pertama harus kalian lakukan adalah menentukan objek yang akan diamati;
  2. Selanjutnya susun jadwal untuk melakukan observasi;
  3. Jangan lupa siapkan pertanyaan berupa poin-poin penting sebelum melakukan observasi;
  4. Lakukan observasi dan jangan lupa mencatatnya hasil observasi, bahkan kalian juga dapat mengambil foto atau video ketika observasi (jika memungkinkan);
  5. Kemudian, susun teks laporan hasil observasi dengan memuat berbagai fakta dan data yang telah didapatkan (jangan lupa untuk memperhatikan struktur, kaidah kebahasaan dan ciri-ciri dari teks LHO);
  6. Jika sudah jadi, kalian dapat menunjukkan kepada orang lain ataupun mempublikasikannya untuk mendapatkan berbagai kritik dan saran.

Contoh Teks LHO

Dikutip dari Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia Kelas X oleh Indri Anatya Permatasari M.Pd., berikut merupakan contoh dari teks laporan hasil observasi (LHO).

Contoh Teks LHO #1

(Pembelajaran pada Masa COVID-19)

Pernyataan Umum:

Saat ini dunia pendidikan tengah menghadapi masalah yang cukup sulit, di antaranya kurikulum 2013 belum dipahami sepenuhnya. Tambahan lagi, konsep Menteri Pendidikan yang baru, Nadiem Makarim, tentang Indonesia merdeka belajar. Kemudian, muncul lagi kurikulum penyederhanaan dalam kondisi darurat.

Hal ini juga membuat para guru makin gamang tentang pembelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik. Permasalahan-permasalahan tersebut merupakan tantangan bagi para guru untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Kini, tantangan para guru bertambah lagi dengan wabah COVID-19 (Coronavirus Disease 2019) yang tak kunjung usai. COVID-19 merupakan bencana nasional yang telah ditetapkan oleh pemerintah karena penyebaran virusnya sangat cepat dan menyebabkan kematian. Pemerintah berusaha menghambat penyebaran COVID-19 ini dengan mengimbau masyarakat untuk melakukan physical distancing serta bekerja/ belajar/ beribadah dari rumah.

Situasi ini merupakan hal baru bagi masyarakat, terutama para guru, orang tua, dan peserta didik. Di sini para guru dituntut untuk tetap dapat memberikan pembelajaran kepada peserta didik dengan melalui online. Padahal, para guru tersebut terbagi atas tiga golongan, yaitu golongan guru literat IT, golongan guru aliterat IT, dan golongan guru Iliterat IT.

Deskripsi Bagian:

Pertama, guru literat IT adalah guru yang mampu mengetahui berbagai bentuk media dan etika dalam memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran. Kemampuan memahami teknologi untuk mencetak, mempresentasikan, dan mengakses internet. Guru-guru ini tentunya sudah terbiasa dalam membelajarkan peserta didiknya dengan menggunakan media internet. Pembelajaran secara online bagi mereka bukan hal yang luar biasa.

Kedua, guru aliterat IT adalah guru yang tahu IT dan paham IT, tetapi jarang atau tidak memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran kepada peserta didik. Guru-guru ini hanya terpaku dalam pembelajaran di dalam kelas. Penggunaan internet pun hampir jarang dilakukan.

Ketiga, guru iliterat IT adalah guru yang buta IT. Guru tersebut tidak mampu memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Guru-guru ini masih menggunakan metode dan media model lama. Mereka sama sekali tidak pernah menggunakan teknologi. Hal ini kemungkinan fasilitas sarana dan prasarananya yang tidak ada.

Ketiga golongan guru inilah kenyataan yang berada di lapangan. Para guru ini yang akan menghadapi para peserta didik. Dengan kondisi ini, dampak dunia pendidikan sangat terasa. Bukan hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia.

Dunia pendidikan, organisasi pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan PBB Unesco menyebut hampir 300 juta siswa di seluruh dunia terganggu sekolahnya dan terancam hak-hak pendidikan mereka di masa depan. Bahkan, di Indonesia Kemendikbud memutuskan untuk membatalkan Ujian Nasional 2020. Pembelajaran pun dilakukan di rumah.

Deskripsi Manfaat:

Para guru diminta untuk membuat rencana pembelajaran. Hal ini bukanlah hal mudah untuk mengubah kebiasaan mengajar di depan kelas dengan mengajar virtual tidak gampang. Bukan hanya guru yang harus beradaptasi dengan kondisi ini, melainkan orang tua dan peserta didik juga harus beradaptasi.

Orang tua harus siap mendampingi anaknya belajar di rumah. Awalnya menyenangkan bagi siswa tertentu, tetapi akan membosankan jika terlalu lama. Orang tua mulai kerepotan mendampingi anaknya karena mereka juga memiliki aktivitas lain yang berbarengan dengan kegiatan itu. Pembelajaran tidak lagi menyenangkan bagi peserta didik, tetapi sebaliknya, mereka jenuh dan bosan. Mereka rindu ke sekolah.

Akan tetapi, pandemi ini dapat diambil manfaatnya, yaitu kesiapan guru dalam kondisi apapun dan kreativitas guru dalam pembelajarannya kepada peserta didik. Guru-guru diharapkan tidak hanya memberikan tugas dan tugas kepada peserta didik sehingga membuat mereka stres. Guru juga harus dapat mengubah kebiasaannya dalam mengajar.

Sebelumnya, guru terbiasa mulai mengajar dari konten kemudian proses. Karena kondisi ini, pembelajaran pun harus disesuaikan. Guru harus terbiasa mulai mengajar dari proses baru kemudian kontennya. Hal ini membutuhkan pelatihan untuk para guru. Selain itu, guru harus siap membuka dirinya terhadap kemajuan teknologi demi kepentingan dan kemajuan peserta didik serta pendidikan di Indonesia.

Contoh Teks LHO #2

(Kelinci)

Pernyataan Umum:

Kelinci merupakan salah satu termasuk hewan mamalia dari keluarga leporidae. Hewan kelinci ini bisa ditemui dengan mudah di berbagai daerah di muka bumi. Dahulu kelinci sendiri merupakan hewan yang sangat liar yang hidupnya di Afrika sampai kebagian Eropa. Sampai saat ini, secara umum kelinci sendiri dibagi menjadi dua yakni kelinci liar atau bebas, serta kelinci peliharaan.

Deskripsi Bagian:

Jika melihat dari fisik terutama pada bulunya, kelinci bisa dibedakan menjadi 2 jenis yakni kelinci yang berbulu panjang dan kelinci yang berbulu pendek. Sedangkan, menurut ordonya, kelinci diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yakni lyon, anggora, american, english, himalayan, serta dutch.

Deskripsi Manfaat:

Adapun, makanan untuk kelinci identik memakan sayuran wortel. Namun setelah dilakukan observasi, faktanya kelinci juga dapat diberi pakan sayur-sayuran hijau, biji-bijian, umbi-umbian serta ampas tahu. Setelah diteliti juga, daging kelinci sendiri bisa digunakan sebagai obat yang bisa menyembuhkan penyakit asma.

Nah, itulah rangkuman tentang kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi lengkap dengan cara menyusun dan contohnya. Semoga sajian informasi di atas bermanfaat ya, detikers.




(sto/dil)


Hide Ads