Gading gajah memanjang ke depan sehingga membuat pemiliknya tampak gagah. Gading ini sangat bernilai dan menjadi incaran para pemburu.
Dosen Zoologi dari Universitas Bangor, Inggris Graeme Shannon menjelaskan bila gading gajah sebenarnya adalah gigi tepatnya sepasang gigi seri rahang atas.
Gigi seri gajah ini unik karena akan terus tumbuh sepanjang hidup mereka dan terus memanjang dari dalam rahang atas seperti dikutip dari laman The Conversation, Jumat (10/2/2023).
Dikutip dari laman Kementerian Lingkungan Jepang, gading gajah komposisinya sama dengan gigi spesies mamalia lainnya. Gading gajah juga memiliki struktur fisik utama seperti rongga pulpa, dentin, sementum, dan enamel.
Rongga pulpa diisi dengan saraf, pembuluh darah, dan odontoblas (sel yang menghasilkan dentin). Dentin adalah komponen utama gading, bahan yang digunakan untuk membuat segel dan netsuke.
Lapisan sementum menutupi permukaan luar dentin tetapi aus ke arah ujung gading. Enamel ditemukan di ujung gading tetapi aus seiring bertambahnya usia hingga benar-benar hilang.
Alasan Gajah Punya Gading
Seperti yang disebutkan sebelumnya, gading gajah merupakan gigi seri. Gading menjadi salah satu bentuk fisik yang paling mencolok selain ukuran tubuh besar dan belalai yang panjang.
Sebuah fakta menyebutkan gajah Afrika baik jantan maupun betina pasti memiliki gading. Namun pada gajah Asia gading hanya dimiliki oleh sang jantan.
Bila fungsi gigi seri pada manusia hanya digunakan untuk menggigit makanan, gajah menggunakannya untuk berbagai aktivitas. Seperti menggali lubang, mengupas kulit, berkelahi, hingga tempat istirahat belalai.
Tak hanya itu, secara umum gajah jantan menggunakan gading mereka untuk mengintimidasi lawan dan bahan 'pamer' kepada betina. Karena semakin panjang gading gajah jantan, semakin penting juga perannya dalam menarik perhatian pasangan.
Karena tujuan itu, gading gajah jantan biasanya akan tumbuh 5-7 kali lebih besar daripada gading gajah betina dewasa.
Gading terbesar yang pernah tercatat diketahui adalah milik seekor gajah tua bernama Ahmed asal Kenya. Ahmed mendapat perlindungan dari Presiden Kenya saat itu.
Ia mampu menjalani hidupnya hingga usia lanjut yakni 65 tahun. Pada tahun 1974 ia diketahui mati karena faktor usianya yang sudah tua.
Menakjubkannya, Ahmed memiliki gading sepanjang 3 meter dengan berat masing-masing 67 kg. Saking besarnya, desas-desus menyebutkan Ahmed harus berjalan mundur ketika menanjak. Namun cerita itu tidaklah benar.
Gading Gajah yang Berharga
Gading gajah adalah salah satu hal yang menakjubkan dan membuat manusia tertarik. Karena hal itu, gading menjadi salah satu benda paling berharga di dunia.
Sayangnya sejak banyak peminat dan permintaan, ribuan gajah di Afrika dibunuh. Karena itulah satu-satunya cara agar manusia dapat memperoleh gading gajah.
Gajah tertua dan terbesar kerap kali menjadi sasaran utama karena mereka memiliki gading yang paling berharga. Hal ini sangatlah bermasalah.
Karena pada dasarnya, gajah tertua memiliki peran sebagai pemimpin bagi kawanan gajah dan keluarganya. Sejak penangkapan tersebut, sebuah studi tahun 2015 mencatat ada penurunan populasi gajah sekitar 21-37 persen.
Kebanyakan diantaranya terjadi perburuan secara ilegal dan mengarah pada gading yang tidak memiliki gading sama sekali. Dalam perhitungan populasi normal, setidaknya ada dua dari tiga setiap seratus gajah tidak memiliki gading.
Tetapi karena perburuan ilegal, banyak gajah yang tidak memiliki gading mencapai 32% di Mozambik, Afrika Timur.
Kabar baiknya, kini gajah telah dilindungi dan diberi ruang untuk hidup lebih aman. Hal tersebut banyak dilakukan oleh berbagai badan konservasi di seluruh Afrika dan Asia.
Mereka memastikan gajah dan gadingnya akan menjadi bagian dari alam dan tetap hidup aman selama bertahun-tahun yang akan datang.
Simak Video "Video: Bareskrim Bongkar Penjualan Gading Gajah Senilai Rp 2,3 Miliar"
(pal/pal)