Kaki Tidak Bisa Diam? Sains Ungkap Penyebabnya

Kaki Tidak Bisa Diam? Sains Ungkap Penyebabnya

Nikita Rosa - detikEdu
Minggu, 05 Feb 2023 12:00 WIB
Ilustrasi jari kaki
Ilustrasi Sakit Kaki. (Foto: Getty Images/iStockphoto/m-gucci)
Jakarta -

Detikers pernah mengalami sensasi kaki tidak bisa diam? Dorongan untuk selalu menggerakkan kaki ini bisa jadi tanda Sindrom Kaki Gelisah atau Restless Legs Syndrome (RLS).

RLS adalah kelainan neurologis yang menyebabkan sensasi tidak nyaman atau tidak nyaman di kaki dan dorongan untuk menggerakkannya. RLS juga dikenal sebagai penyakit Willis-Ekbom.

RLS biasa terjadi pada malam hari. Akibatnya, penderita RLS akan sulit tidur jika tidak menggerakan kaki atau berjalan.

Penderita RLS tidak memandang usia. Namun, gejala akan muncul seiring bertambahnya usia. Gangguan ini juga lebih banyak ditemukan pada perempuan dibanding laki-laki.

Gejala Restless Legs Syndrome

Gejala utama RLS adalah keinginan yang kuat untuk menggerakkan kaki. Selain itu, muncul sensasi tidak nyaman pada tungkai bawah, seperti nyeri, berdenyut, menarik, dan gatal.

Gejala biasanya muncul setelah duduk dalam waktu lama, misalnya saat melakukan perjalanan atau menonton film. Tingkat keparahan dan frekuensinya dapat bervariasi tergantung penderita.

Penyebab Restless Legs Syndrome

John Hopkins Center for Restless Legs Syndrome dalam situs Live Science mengatakan penyebab RLS belum diketahui. Namun, ada beberapa kemungkinan penyebab sindrom ini, yaitu:

  1. Genetik
    RLS dapat diturunkan secara genetik. Situs National Library of Medicine mengatakan, 40 sampai 90 persen individu pengidap RLS mengakui keluarganya juga mengidap sindrom ini.
  2. Obat-obatan Tertentu
    Sindrom Kaki Gelisah ini juga bisa disebabkan oleh obat-obatan tertentu, misalnya obat anti depresan, anti mual, dan obat alergi.
  3. Kerusakan Saraf
    Gejala juga dapat disebabkan oleh kerusakan saraf di kaki akibat diabetes, masalah ginjal, atau kecanduan alkohol.
  4. Rendahnya Kadar Dopamin
    Otak individu dengan RLS tidak menyimpan kadar zat besi yang cukup untuk menghasilkan dopamin. Akibatnya, tingkat dopamin cenderung turun menjelang penghujung hari dan gejala sindrom kaki gelisah menjadi lebih buruk pada waktu itu.
  5. Disfungsi Sirkuit Ganglia Basal Otak
    Ganglia basal adalah struktur di otak yang bertanggung jawab atas gerakan tak sadar. Disfungsi ini mengganggu produksi dopamin dan dapat menyebabkan karakteristik gerakan menggoyangkan kaki.

Kriteria Restless Legs Syndrome

Menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS), dokter akan mendiagnosis RLS jika seseorang cocok dengan 5 kriteria berikut:

  1. Individu memiliki dorongan yang kuat dan tak tertahankan untuk menggerakkan kaki mereka dan sensasi tidak nyaman yang sering menyertai dorongan tersebut.
  2. Gejala mulai atau memburuk saat individu berbaring atau beristirahat.
  3. Gejala menjadi lebih baik atau agak lega ketika individu bergerak.
  4. Gejala semakin parah di malam hari.
  5. Keempat kriteria di atas bukan karena masalah medis atau perilaku lainnya.

Apakah Restless Legs Syndrome Bisa Diobati?

Sindrom Kaki Gelisah ini bukanlah penyakit yang bisa disembuhkan. NINDS juga menyatakan RLS adalah kondisi jangka panjang.

Namun, beberapa perawatan dapat mengurangi gejala RLS, antara lain dengan suplemen zat besi, obat anti kejang, dan penyokong dopamin.



Simak Video "Jalan Kaki dan Efek Baiknya untuk Kesehatan"
[Gambas:Video 20detik]
(nir/nwy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia