Mengenal Fresh Graduate 'Syndrome' dan Cara Menghadapinya

Mengenal Fresh Graduate 'Syndrome' dan Cara Menghadapinya

Devita Savitri - detikEdu
Senin, 16 Jan 2023 13:00 WIB
A young woman is sitting on a sofa by the window and looking outside through the window at home.
Mengenal Fresh Graduete 'Syndrome' dan cara menghadapinya. Foto: Getty Images/recep-bg
Jakarta -

Fresh Graduate 'Syndrome' adalah keadaan sedih setelah lulus kuliah. Orang dengan kondisi ini merasa masa transisi pasca sarjana dan sekolah sangat sulit.

Sejumlah orang yang merasakan 'sindrom' lulus kuliah ini mengalami kejadian depresi karena merasa tidak bahagia, lelah, atau tidak termotivasi. Akibatnya, mereka mengalami kesulitan melalui kehidupan sehari-hari, seperti dikutip dari Healthline.

Perlu digarisbawahi, tidak semua orang mengalami kondisi ini setelah lulus kuliah. Berikut penjelasan selengkapnya tentang Fresh Graduate Syndrome seperti dirangkum detikEdu:

Fresh Graduate 'Syndrome'

Penyebab utama kondisi ini bisa terjadi yakni masa transisi usai lulus sekolah ataupun kuliah. Ketika selesai wisuda, tanpa detikers sadari, rentetan tantangan sosial, finansial, emosional akan datang sekaligus.

Hal ini biasanya membuat seseorang merasa sedih, murung, atau parahnya putus asa dalam banyak situasi, setidaknya selama 2 minggu.

Ketua American Psychological Association of Graduate Students (APAGS) mengaitkan kondisi ini dengan istilah As Soon As (ASA) Syndrome. Ia menuturkan, harapan seperti "Saya akan fokus menjaga kesehatan lagi setelah selesai tugas akhir dan wisuda" yang bertabrakan dengan tantangan eksternal hidup membuat seseorang kesulitan menyeimbangkan kehidupan pribadi dan profesional, dikutip dari laman APA.

Ia mengatakan, sindrom lulus kuliah ini tidak boleh diabaikan.Sebab, bila terus menerus dibiarkan, kondisi ini akan menggerus hasrat untuk hidup. Sementara itu, seseorang harus memiliki semangat untuk terus berjuang dan menyeimbangkan hasrat dalam pekerjaan dan kehidupan pribadinya.

Penyebab Fresh Graduate 'Syndrome'

Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang mengalami Fresh Graduate 'Syndrome' atau Post-Grad Syndrome seperti dikutip dari laman Healthline, yakni:

1. Mencari pekerjaan

Mereka yang baru lulus atau fresh graduate kadang menemui kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan di bidang yang diinginkan karena kurang pengalaman atau faktor lainnya.

Banyak lulusan perguruan tinggi terjebak dalam limbo, kondisi saat merasa berdaya karena tidak memiliki pengalaman untuk diterima di perusahaan bergaji tinggi yang diharapkan. Sementara itu, mereka harus bersaing dengan pesaing lain yang tidak setara untuk mendapat pekerjaan dengan gaji rendah.

Anggota keluarga dan lingkungan sosial yang tak mengerti mungkin menganggap orang dengan kondisi ini hanya menganggur dan tidak berusaha. Padahal, sebenarnya ia melamar kerja, tetapi ditolak terus menerus.

2. Pengangguran

Survei Statista Research Department pada September 2022 menunjukkan, 39,5 persen lulusan perguruan tinggi di Amerika Serikat lebih banyak menganggur atau tidak bekerja di posisi yang memerlukan gelar sarjana. Kondisi ini salah satunya ditengarai sebagai pemicu turunnya semangat setelah menghabiskan waktu dan uang untuk kuliah, tetapi tidak mendapat pekerjaan yang dianggap sesuai.

3. Utang

Memiliki banyak utang dapat menambah beban pikiran. Dalam kondisi ekstrem, utang berisiko memicu para peminjam yang tidak mampu bayar untuk mengambil jalan pintas.

4. Kesepian

Kurangnya dukungan lingkungan sosial seperti teman, keluarga, dan pihak lain dengan baik berisiko memicu seseorang lebih rentan terhadap depresi dan mengalami Fresh Graduate 'Syndrome'.

5. Keadaan Dunia

Selain kesepian, para lulusan baru juga menghadapi berbagai krisis yang melibatkan seluruh dunia seperti pandemi COVID-19 yang berkepanjangan hingga kekerasan politik. Hidup yang keras membuat para lulusan baru harus ikut bertahan hidup dalam masyarakat tanpa pekerjaan dan peluang kerja menurun.

Cara Mengatasi Fresh Graduate 'Syndrome'

Ada beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk mengambil tindakan ketika mengalami Fresh Graduate 'Syndrome'. Salah satunya yaitu bertemu dengan teman-teman dan memperluas jaringan.

Bertemu dengan teman lama dapat membantu detikers memperbaharui ikatan sosial sehingga tidak merasa sendiri dan kesepian. Bila sudah mulai menata hubungan, santai saja dan coba lakukan berbagai hal kecil. Tidak perlu merasa harus melakukan hal besar karena berisiko membuat kewalahan.

Namun, bila hal sederhana tak berpengaruh dan detikes merasa butuh bantuan profesional, jangan ragu untuk melakukannya.

Dilansir laman Psikolog Universitas Binus, Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) membuka sebuah layanan psikologi nasional, yang diluncurkan oleh Kantor Staf Presiden RI (KSP), yang bernama SEJIWA.

Layanan ini merupakan dukungan psikologis awal (DPA) yang diperuntukkan bagi segenap masyarakat Indonesia dan dapat digunakan dengan menekan 119 ext. 8.

Nah itulah berbagai penjelasan tentang Fresh Graduate Syndrome, semoga bermanfaat detikers!



Simak Video "Pilu Mahasiswi Afganistan Dilarang Kuliah oleh Taliban"
[Gambas:Video 20detik]
(twu/twu)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia