Pubertas: Pengertian, Ciri, dan Cara Menyikapinya

ADVERTISEMENT

Pubertas: Pengertian, Ciri, dan Cara Menyikapinya

Putri Tiah Hadi Kusuma - detikEdu
Rabu, 11 Jan 2023 14:00 WIB
Friend comforts fellow student after he has been bullied outside the elementary school building,  Other students in background laugh at boy behind his back.
Foto: iStock/Pubertas: Pengertian, Ciri, dan Cara Menyikapinya

2. Ciri-Ciri Pubertas Laki-Laki

A. Ciri Kelamin Primer

Ciri kelamin primer atau ciri utama masa pubertas anak laki-laki ditandai dengan pertama kali mimpi basah. Peristiwa ini menunjukkan pematangan sel kelamin (sperma)

B. Ciri Kelamin Sekunder

Pada remaja laki-laki, pubertas juga ditandai ciri kelamin sekunder sebagai berikut:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

a. Tumbuh rambut halus di tempat tertentu, seperti ketiak dan sekitar alat kelamin
b. Suara semakin membesar
c. Tumbuh jakun
d. Tumbuh kumis, jambang, dan janggut
e. Pundak dan dada semakin besar dan bidang
f. Munculnya jerawat dan peningkatan produksi keringat


Cara Menyikapi Masa Pubertas

Pada masa pubertas, organ reproduksi para remaja sudah mulai matang. Hal ini menunjukkan baik laki-laki maupun perempuan telah siap untuk melangsungkan keturunan mereka. Oleh karena itu, sebagai seorang remaja harus menerima dan menyikapi pubertas dengan baik.

ADVERTISEMENT

Mengutip dari buku BPSC Modul Ilmu Pengetahuan Alam SD/MI Kelas VI oleh Anita Nungki Ernawati, berikut adalah cara menyingkapi masa pubertas:

1. Menjaga kebersihan tubuh dan organ reproduksi. Tujuannya agar tidak terjadi gangguan yang dapat menyebabkan penyakit
2. Menjaga Kesehatan tubuh dengan olahraga dan makanan sehat
3. Menjaga diri dari pergaulan bebas dengan lawan jenis. Tujuannya untuk mencegah kehamilan pada usia sekolah dan mencegah penyakit seks yang menular seperti HIV/AIDS.
4. Menjaga diri dari bacaan dan tontonan yang tidak sesuai dengan umur
5. Mendekatkan pada Tuhan Yang Maha Esa dengan mengikuti perintah dan menjauhi larangan-Nya.


Kesehatan Reproduksi pada Laki-Laki dan Perempuan

Kesehatan organ reproduksi juga perlu mendapatkan perhatian, karena kesehatan reproduksi dapat menjadi penentu kualitas hidup dan kesehatan seorang manusia. Adapun cara dalam menjaga kesehatan reproduksi di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Mengganti pakaian dalam dan celana dalam dalam dua kali sehari
2. Menggunakan celana dalam berbahan menyerap keringat dan air. Air dan keringat dapat menyebabkan daerah di sekitar kemaluan menjadi lembab yang disukai oleh jamur dan kuman.
3. Memakai handuk yang bersih, kering, tidak lembab, dan bau
4. Melakukan sunat atau khitan. Khitan bermanfaat bagi kesehatan karena membuat kulit kemaluan lebih bersih. Khitan akan mengurangi risiko infeksi pada kemaluan akibat tumpukan kotoran, sisa air seni, dan cairan lain
5. Untuk perempuan, pada saat haid, gunakan pembalut dengan daya serap tinggi. Gantilah 4 - 5 kali sehari, setelah mandi atau buang air kecil. Jika menggunakan pembalut sekali pakai, sebaiknya cuci dulu sebelum dibungkus dan dibuang ke tempat sampah. Jika menggunakan pembalut dari kain, rendam pembalut dengan air sabun dalam wadah tertutup, lalu cuci.
6. Membasuh daerah kemaluan dengan air bersih atau bisa juga tisu maupun sejenisnya. Setelah buang air besar dan buang air kecil dengan cara membasuh kemaluan dimulai dari arah depan ke belakang agar kuman dari anus tidak masuk ke saluran kencing dan organ reproduksi
7. Berolahraga secara teratur, mengurangi makanan yang banyak mengandung garam, dan banyak minum air putih atau jus buah
8. Bergaul dengan baik dan wajar serta menghindari pergaulan bebas.

Sikap atau Perilaku pada Masa Pubertas

Mengutip kembali di buku Pasti Bisa Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas VI oleh Tim Tunas Karya Guru, pada masa pubertas, biasanya terjadi perubahan sikap dan perilaku remaja. Berikut sikap yang tidak baik bagi perkembangan remaja, di antaranya sebagai berikut:

1. Ingin menyendiri
2. Bosan
3. Sering membantah atau menentang
4. Mudah marah atau tersinggung
5. Hilang kepercayaan diri
6. Senang menggoda teman yang berbeda jenis kelamin

Untuk mengurangi pengaruh sikap pada masa pubertas tersebut, remaja perlu mengembangkan sikap-sikap positif. Contohnya sebagai berikut:

1. Perbanyak bergaul dengan teman-teman yang baik. Sikap ini akan menjauhkan seorang remaja dari sikap bosan, ingin menyendiri, tidak mau bekerja sama, dan tidak percaya diri.
2. Bersikap baik kepada orang tua, saudara, teman sebaya, dan teman yang lebih muda. Sikap ini akan menciptakan hubungan yang baik dengan orang-orang di sekitar lingkungan remaja.
3. Melaksanakan ajaran agama dengan baik. Jika dilakukan, maka akan terbiasa berbuat baik dan jauh dari perbuatan yang dilarang agama.


(nwy/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads