Sebanyak 619 anak di Kabupaten Bantul terkena Tuberkulosis (TBC) sepanjang Januari-November 2022, sebagaimana dilaporkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul.
Kepala Dinkes Kabupaten Bantul Agus Budi Rahardja mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan anak-anak terjangkit TBC. Salah satunya masih banyak penderita TBC yang belum teridentifikasi dan belum diobati.
"Jadi anak memang ada risiko penularan, contoh anak umur 2 tahun kan sering digendong atau diciumin orang-orang. Hal itu risiko kontak makin tinggi," kata Agus, dikutip dari detikJateng, Jumat (23/12/2022).
"Apalagi kerawanan akibat kurang gizi karena kondisinya, angka stunting juga masih ada terus. Jadi, ada potensi-potensi di dalam anak itu sendiri, sehingga daya tahan tubuh anak kurang," lanjut dia.
Sementara itu Agus mengatakan, TBC anak tidak menular. Beberapa gejala TBC anak antara lain batuk lebih dari dua pekan, demam, penurunan berat badan.
"TBC anak tidak menularkan, tapi anak berpotensi tertular TBC tinggi," kata Agus.
Antisipasi Penularan TBC secara Langsung
Menanggapi kasus ini, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah (FIK UM) Surabaya Idham Choliq mengatakan, antisipasi anak untuk tidak tidur, digendong, dan dicium orang lain secara sembarangan dapat dilakukan untuk mencegah penularan TBC secara langsung pada anak.
Idham menjelaskan, tuberkulosis merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. PenularanTBC terjadi saat pasien positif TBC batuk atau bersin.
"Pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak, umumnya penularan terjadi dalam ruangan keadaan gelap dan lembab dan percikan dahak berada dalam waktu yang lama,"ujar Idham, dikutip dari laman UM Surabaya.
Idham menjelaskan, risiko penularan TBC bisa berkurang saat seseorang berada dalam ruangan dengan ventilasi baik dan memadai. Di samping itu, paparan sinar matahari juga membantu membunuh kuman TBC.
"Oleh karena itu, sangat berbahaya bila pasien TBC tanpa sadar mencium anak karena dapat terjadi penularan secara langsung. Sehingga mengakibatkan anak tersebut positif TBC," jelas Idham lagi.
Pencegahan Penularan TBC
Menurut Agus, ada beberapa cara pencegahan penularan yang perlu dilakukan pasien TBC:
- Tutup mulut atau hidung saat batuk atau bersin dengan menggunakan tisu, lalu segera buang tisu ke tempat sampah.
- Tidak sembarangan meludah karena ludah dapat menjadi media penularan kuman.
- Selalu menjaga kebersihan rumah ventilasi udara yang baik dengan sering membuka pintu dan jendela agar udara segar dan matahari bisa keluar masuk dengan baik.
- Jangan biarkan anak tidur satu kamar dengan orang lain, dicium, dan digendong sembarangan.
Simak Video "Tikus di Afrika Dilatih Mengendus TBC, Akurasinya 75%"
[Gambas:Video 20detik]
(twu/nwk)