Andi Ameera Sayaka Cakravastia, mahasiswa Manajemen Rekayasa Industri, Fakultas Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (ITB) semula adalah atlet triatlon sejak duduk di bangku sekolah.
Di lapangan, Ameera mendapati, tak jarang para atlet yang sudah membela tanah air dan mengharumkan nama Indonesia kemudian jatuh bangkrut.
Sementara itu, atlet juga mengorbankan masa muda sehingga harus kehilangan kesempatan mempersiapkan masa depan di dunia kerja profesional selain menjadi atlet. Kesulitan ini membuat para atlet harus berjuang secara finansial untuk bisa hidup layak.
"Aku mantan atlet sampai 2018. Aku melihat sendiri atlet yang setelah masa jayanya harus jadi pemulung hingga tukang becak. Gap-nya adalah mereka kurang terekspos sama peluang, kayak dianggap tidak punya skill untuk kerja profesional," kata Ameera, Kamis (13/10/2022).
Berkaca pada kehidupan para atlet di Indonesia, atlet Asian Games 2018 ini mengurai gagasan dan solusi masalah masa depan kehidupan atlet ke dalam karya tulisnya di ajang Writing Competition Beswan Djarum 2021/2022.
"Jadi ini mempersiapkan bagaimana mereka bisa mandiri, tidak bergantung pada pemerintah, jadi didukung sama hal utama yang dibutuhkan untuk memaksimalkan potensi atlet dan menjamin masa depan atlet Indonesia," tuturnya.
Kompetisi menulis Beswan Djarum 2021/2022 merupakan ajang pengembangan soft skills dan kepemimpinan yang dibuka untuk penerima beasiswa Program Djarum Beasiswa Plus angkatan ke-37. Berdasarkan catatan Djarum Foundation, ada lebih dari 200 karya tulis yang masuk di kompetisi tahun ini.
Guru Besar IPB University Prof. Dr. Ir. Ronny Rachman Noor, M. Rur. Sc., yang menjadi Ketua Dewan Juri Tingkat Nasional kompetisi ini, menuturkan bahwa gagasan para peserta tahun ini menjadi sangat menarik karena banyak di antaranya merupakan pengalaman pribadi penulisnya.
"Salah satu hal yang sangat menarik pada Writing Competition Beswan Djarum 2021/2022 adalah ide yang dituangkan dalam tulisan banyak yang merupakan pengalaman pribadi penulis, seperti permasalahan kesejahteraan atlet, kasus kekerasan seksual yang dialami oleh rekannya, kasus kesehatan terkait meninggalnya bayi karena kekurangan oksigen menjelang kelahiran, serta permasalahan kesehatan masyarakat," kata Ronny.
"Dengan ide yang didasari oleh pengalaman nyata, para peserta Writing Competition mencoba untuk menuangkan ide kreatifnya untuk mengatasi berbagai masalah yang sedang dihadapi masyarakat," imbuhnya.
Ronny menuturkan, gagasan Ameera di Writing Competition kali ini menggagas solusi bagi atlet.
"Meera itu, betul-betul dia berpikir di grass root. Media sering mengetahui, atlet masih jaya itu oke, tapi setelah itu mantan atlet bisa jadi penarik becak," kata Ronny.
"Kebetulan ia atlet triatlon, jadi ia memikirkan masalah itu, solusinya, bagaimana menyiapkan mental, kesulitan keuangan, peminjaman, kalau sakit bagaimana, training, mempersiapkan mental sebelum itu, ketika masa jayanya hilang," imbuhnya.
Seperti apa gagasan dan solusi Ameera hingga meraih gelar Pemenang I Kategori Noneksakta di Writing Competition Beswan Djarum 2021/2022?
Selanjutnya>>>
(twu/pal)