Fitur Aplikasi berSATU untuk Atlet
Fitur yang dibenamkan pada aplikasi ini sedianya berupa layanan dan edukasi berbagai aspek, yaitu karier atlet profesional, finansial, kesehatan mental, pendidikan, dan sosial.
![]() |
Di aspek karier profesional, Ameera menggagas fitur pencarian sponsor, jadwal pertandingan, dan modul belajar. Para atlet bisa menambahkan pertandingan yang akan diikuti untuk muncul di kolom profil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di modul belajar, pengguna bisa mengakses pembelajaran nonteknis atlet yang bisa meningkatkan karier profesional, seperti branding hingga media sosial yang berisi kisah merintis karier atlet untuk menarik sponsor.
"Mekanisme pemberian sponsor mirip kayak LinkedIn atau job portals, peluang sponsorship di-post, bisa daftar di situ," terang Ameera.
Di aspek kesehatan mental, Ameera menggagas fitur penanda kondisi mental berkala, layanan konsultasi dengan psikolog atau psikiater, dan artikel psikologi terkait kondisi atau situasi yang sering dialami atlet.
Ia mencatat, berdasarkan data athleteshope.org, setidaknya 35% atlet mengalami gangguan kesehatan mental. Sebagian besar penyebabnya yakni tingginya tekanan dan tanggung jawab seorang atlet.
"Pendanaan layanan konsultasi ini ada banyak opsi, bisa jadi premium feature, jadi harus bayar, atau full subscription, dari pemerintah atau sponsor terkait. Bisa berbayar atau partnership," jelasnya.
![]() |
Di aspek finansial, ia merancang fitur tabungan saat ini dan target, penasihat finansial (financial adviser), simulasi keuangan, dan artikel-artikel terkait pengetahuan dasar keuangan agar atlet lebih sadar dengan pengelolaan aset finansial masa depan.
Lalu di aspek pendidikan, Ameera menggagas fitur pilihan universitas impian, info beasiswa maupun pelatihan dan sertifikasi, layanan bantuan persiapan pendaftaran beasiswa, dan bantuan pencarian tutor atau pembimbing akademik.
Menurutnya, aspek pendidikan ini penting karena berdasarkan data asosiasi pembinaan atlet mahasiswa AS, National Collegiate Athletic Association (NCAA), hanya 2% dari total atlet yang bisa berkarier menjadi atlet profesional dan menghidupi kebutuhannya dari pemasukan sebagai seorang atlet. Karena itu, dasar pendidikan formal tetap penting.
"Kenapa empat itu penting? Karena pengen ambil sisi nonteknis, non-olahraga yang perlu dukung atlet: saat jadi atlet maupun setelah pensiun. Karena berdasarkan riset, hampir 50% atlet bangkrut setelah 2 tahun pensiun," sambungnya.
Dari Atlet untuk Atlet
Untuk pemberdayaan atlet yang sudah pensiun, menurut Ameera, ada banyak potential sponsor dan funding. Skema community empowerment lewat donasi dari atlet untuk atlet pun bisa diterapkan.
"Diharapkan ada community empowerment. (Atlet) Yang terbantu lewat app, (nantinya) disalurkan lewat app ini. Jadi dari atlet untuk atlet yang belum beruntung. Jadi bisa lewat donasi," terangnya.
Ameera menuturkan, pengembangan aplikasi berSATU kini menjejak tahap mockup yang bisa diakses di bit.ly/KitaberSATU.
"Aku pengennya bisa diimplementasikan, saat ini baru sounding. Ada beberapa pengurus olahraga yang tanya setelah presentasi kemarin, responsnya positif. Semoga bisa tetap positif untuk bisa diimplementasikan," harapnya.
(twu/pal)