Pakar Unair Jelaskan Gas Air Mata Punya Kemampuan Melumpuhkan, Ini Maksudnya

ADVERTISEMENT

Pakar Unair Jelaskan Gas Air Mata Punya Kemampuan Melumpuhkan, Ini Maksudnya

Novia Aisyah - detikEdu
Senin, 10 Okt 2022 20:30 WIB
Kepolisian resmi mengumumkan enam tersangka tragedi Kanjuruhan, Malang. Dua polisi di antaranya disebutkan memberi perintah menembakkan gas air mata.
Pakar Unair sebut kemampuan melumpuhkan dari gas air mata. Foto: DW (News)
Jakarta -

Pakar paru Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga, Isnin Anang Marhana mengungkapkan kandungan CN (Chloroacetophenone) dan CS (Chlorobenzylidene malononitrile) dalam gas air mata punya kemampuan melumpuhkan. Kemampuan ini didapatkan dari sifatnya yang iritatif dan inflamatif.

"Contohnya adalah ketika kena mata itu langsung berair, hiper lakrimasi. Berair matanya, pedih, pedas. Sehingga tidak bisa beraktivitas normal dan mudah dilumpuhkan," ujar Isnin dalam uraiannya, dikutip dari keterangan tertulis Unair pada Senin (10/10/2022).

Lebih lanjut, Isnin juga menjabarkan adanya dampak psikologis bagi seseorang yang terkena gas air mata, seperti yang terjadi pada tragedi Kanjuruhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Isnin, korban gas air mata bisa mengalami ansietas atau distress psikologi. Saat gas air mata dilemparkan, seseorang akan kaget dan panik yang berlebihan.

"Sehingga mereka tidak berpikir dengan jernih, ngikut aja orang-orang lari. Akhirnya ya berdesak-desakan itu," katanya.

ADVERTISEMENT

Gas Air Mata Bisa Sebabkan Mual-Muntah

Lulusan National University of Singapore itu mengatakan, gas air mata mempengaruhi kulit, mata, saluran pernapasan, pencernaan, tenggorokan, sampai psikologis sebagaimana sebelumnya disebutkan.

Beberapa gejala yang bisa terjadi ketika terkena gas air mata adalah kulit terasa seakan tersengat, muncul gejala flu, mual, muntah, sampai batuk.

"Dada juga akan terasa sesak karena mukosa-mukosa saluran pernapasan mengalami pembengkakan atau inflamasi," tambahnya.

Merujuk pada salah satu literatur, Isnin mengatakan efek gas air mata sifatnya sementara. Setelah 20 menit efeknya bisa berkurang drastis.

Saat terkena, dia menyarankan supaya menuju tempat dengan aliran udara yang bagus. Apabila merasa terpapar, maka bisa menggunakan handuk basah dan diusap ke bagian tubuh yang terpapar.

Tujuan mengusap ini adalah mengurangi konsentrasi gas air mata yang menempel. Setelah itu dapat dilanjutkan dengan membilas dengan air.

Pakar paru tersebut turut mengingatkan agar setiap orang mengenali kondisi paru-parunya dengan baik. Dia menegaskan, orang yang punya riwayat gangguan pernapasan akan lebih terdampak oleh gas air mata, misalnya punya riwayat asma.

"Atau waktu-waktu tertentu dia jadi mudah sesak seperti pada pagi hari, malam hari, hujan, dingin, berdebu. Atau pada kondisi dia cemas itu dia bisa sesak," kata dia.




(nah/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads