Kurma menjadi buah yang populer selama bulan suci Ramadan. Setiap berbuka puasa, kurma banyak dimakan sebagai makanan pembuka. Seberapa besar gizi di dalam kurma?
Dalam kitab suci Al-Quran, buah kurma disebut sebanyak 22 kali. Selain itu, menurut riwayat, Nabi Muhammad SAW juga memiliki kebiasaan mengonsumsi kurma untuk berbuka puasa.
"Kurma adalah salah satu makanan favorit dan paling diinginkan Nabi Muhammad SAW. Merupakan kebiasaan di banyak negara bagi umat Islam untuk berbuka puasa pada saat berbuka puasa dengan mengonsumsi kurma karena ini [dianggap sebagai] praktik yang diberkati berdasarkan [contoh] Nabi Muhammad," kata Dr Nisar Ahmed Bathoolunnisa, pakar dari Sheikh Shakhbout Medical City (SSMC), dikutip dari ssmc.ae, Senin (10/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan ini yang membuat kurma menjadi buah pilihan bagi umat muslim untuk dikonsumsi selama bulan suci Ramadan.
Manfaat Penting dan Nutrisi Kurma
Dr Bathoolunnisa mengatakan bahwa kurma berfungsi sebagai pengganti makanan manis berkalori kosong, sehingga kurma dapat menjadi pengganti gula alami.
"Kurma dapat memuaskan selera manis seseorang sekaligus memberikan nutrisi penting, seperti vitamin B-6 dan zat besi. Mereka juga tinggi serat, yang membantu orang merasa kenyang lebih lama," jelasnya.
Selain itu, kurma juga mengandung protein, vitamin, dan mineral. Jika dikonsumsi dalam jumlah sedang, kurma dapat menyumbangkan nutrisi penting, seperti potasium, magnesium, zat besi, dan mangan.
Buah kurma juga kaya akan polifenol, yaitu senyawa antioksidan yang melindungi tubuh dari peradangan.
"Kurma mengandung lebih banyak polifenol dibandingkan kebanyakan buah dan sayuran lainnya," imbuh Dr Bathoolunnisa.
Dalam hal ini, kurma aman bagi penderita diabetes bila dikonsumsi dalam jumlah sedang. Namun tetap, penderita diabetes harus memperhatikan total asupan gula saat mengonsumsi kurma.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Nutrition Journal pada tahun 2011 oleh para peneliti di Universitas UEA, kurma ditemukan memiliki indeks glikemik rendah, yang berarti kurma tidak menyebabkan peningkatan gula darah secara signifikan pada penderita atau tanpa diabetes.
"Penderita diabetes kemungkinan besar bisa makan satu porsi dua hingga tiga kurma alami sekaligus, tetapi disarankan juga untuk meminta nasihat dari ahli diet," tutur Dr Bathoolunnisa.
Alternatif Olahan Kurma
Kurma juga dikatakan memiliki kandungan karbohidrat. Hal ini dijelaskan oleh Dosen Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR), Lailatul Muniroh SKM M Kes.
Menurutnya, kandungan karbohidrat kurma yakni dalam bentuk gula alami.
"Kurma mengandung karbohidrat dalam bentuk gula alami dan dapat memberikan energi cepat sehingga sangat membantu tubuh ketika berpuasa," terangnya, dilansir laman resmi Unair.
Gula alami yang dimaksud antara lain glukosa, fruktosa, dan sukrosa. Glukosa memberikan sumber energi cepat untuk tubuh. Sementara fruktosa bisa menjaga kestabilan kadar gula darah dan sukrosa memberi energi secara bertahap.
Tak hanya itu, Lailatul mengatakan kurma juga memiliki manfaat yakni dapat menjaga hidrasi tubuh, meningkatkan kesehatan pencernaan, kesehatan jantung.
Menariknya, untuk mendapatkan manfaat kurma, tak hanya bisa dikonsumsi secara langsung. Namun, bisa dikonsumsi dalam bentuk berbagai olahan.
"(Kurma) dapat dibuat smoothie atau minuman sehat. Seperti jus kurma tanpa tambahan gula, infused water kurma, dicampur dengan oatmeal, chia seed, dan lain-lain sesuai selera," ungkap Lailatul.
Meski begitu, ia berpesan agar kurma tetap dikonsumsi dengan porsi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu. Cukup dua sampai tiga kurma tiap berbuka dan sahur.
(faz/pal)