Doa agar Hujan Reda dan Tidak Ada Petir Sesuai dengan Hadits

ADVERTISEMENT

Doa agar Hujan Reda dan Tidak Ada Petir Sesuai dengan Hadits

Rahma Harbani - detikEdu
Rabu, 18 Mei 2022 18:30 WIB
Transparent umbrella under heavy rain against water drops splash background. Rainy weather concept.
Ilustrasi. Ini bacaan doa agar hujan reda dan tidak ada petir. (Getty Images/iStockphoto/Julia_Sudnitskaya)
Jakarta -

Allah SWT menyukai hambaNya ketika memohon pertolongan padaNya melalui doa seperti yang disebut dalam surah Al Mu'min ayat 60. Begitu juga dengan permohonan doa agar hujan reda dan tidak ada petir.

Hujan sendiri sebetulnya adalah rahmat yang turun dari Allah SWT sesuai dengan firman Allah dalam surah Asy Syura ayat 28. Allah SWT berfirman,

وَهُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِنْ بَعْدِ مَا قَنَطُوا وَيَنْشُرُ رَحْمَتَهُ ۚ وَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيدُ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Dan Dialah yang menurunkan hujan setelah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmatNya. Dan Dialah Maha Pelindung, Maha Terpuji,"

Allah SWT juga berfirman dalam surah An Nahl ayat 10 yang menyebutkan manfaat hujan baik bagi hewan maupun tumbuhan di muka bumi ini. Berikut bunyinya,

ADVERTISEMENT

هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً ۖ لَكُمْ مِنْهُ شَرَابٌ وَمِنْهُ شَجَرٌ فِيهِ تُسِيمُونَ

Artinya: "Dialah yang telah menurunkan air (hujan) dari langit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuhan, padanya kamu menggembalakan ternakmu,"

Namun, membaca doa agar hujan reda biasanya menjadi pilihan sebagian muslim kala mengkhawatirkan keselamatan diri di tengah-tengah hujan lebat atau pun urusan yang bergantung pada kecerahan cuaca. Hal ini juga dilakukan Rasulullah SAW semasa hidupnya.

Pada zaman Rasulullah SAW, pernah terjadi fenomena di mana pancaran matahari tidak terlihat selama seminggu akibat hujan yang turun terus menerus. Hal itu pun menyebabkan banjir hingga memusnahkan harta benda di sekitarnya.

Dikutip dari Fikih Sunnah oleh Sayyid Sabiq, Rasulullah SAW pun pada saat itu mulai mengangkat tangannya dan membaca doa agar hujan reda. Diceritakan dari Anas bin Malik, berikut bacaan doa yang dilafalkan Rasulullah SAW kala hujan tengah mengguyur lebat.

Doa agar Hujan Berhenti dalam Arab, Latin, dan Artinya

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَ

Bacaan latin: Allahumma haawalaina wa laa 'alaina. Allahumma 'alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.

Artinya: "Ya Allah, curahkanlah hujan di sekitar kami, dan yang tidak membahayakan bagi kami. Ya Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, beberapa anak bukit, perut lembah, dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan." (HR Bukhari).

Kemudian, setelah hujannya mulai mereda, umat muslim juga dapat membaca doa ketika hujan reda yang dinukil dari riwayat hadits dari Zaid bin Khalid. Berikut bacaan doanya,

مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ

Bacaan latin: Muthirnaa bi fadh-lillaahi wa rahmatih

Artinya: "Dicurahkannya hujan ini kepada kami atas karunia dan rahmat Allah," (HR Bukhari).

Tidak hanya doa agar hujan reda dan tidak ada petir, Rasulullah SAW juga memberi contoh memohon agar diturunkannya hujan khususnya bagi wilayah yang tengah ditimpa kekeringan. Hal inilah yang kemudian disebut dengan salat istisqa atau salat meminta hujan.




(rah/row)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads