Segala sesuatu yang berlebihan bukanlah suatu perkara yang tepat, termasuk dalam hal mencintai urusan dunia. Dijelaskan oleh Prof Nasaruddin Umar, orang yang dimaksud terlalu mencintai dunia adalah mereka yang diperbudak dunia.
Imam Besar Masjid Istiqlal ini kemudian menguraikan contoh orang yang terlalu mencintai dunia dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ada salah seorang muslim memasuki usia pensiun masih disibukkan dengan urusan perusahaannya hingga lalai dengan urusan akhirat.
"Mestinya orang-orang yang sudah pensiun itu, produktivitas akhiratnya (mereka) ditingkatkan," kata Prof Nasaruddin melalui Mutiara Ramadan detikcom, Kamis (7/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui hal ini, mantan Wakil Menteri Agama (Wamenag) tersebut tidak lantas melarang seorang muslim untuk mengejar urusan dunianya. Sebaliknya, ia mengingatkan agar rasa cinta dunia tidak membuat seseorang terbutakan hingga dikendalikan oleh urusan dunia.
"Mari kita cintai dunia sebatas menjadi kendaraan kita menuju akhirat. Jangan kita yang ditunggangi atau dikendarai oleh dunia. Itu tidak bagus," tutur Prof Nasaruddin.
Sebab itulah, tokoh muslim ini menganjurkan umat muslim untuk menyeimbangkan prioritas antara urusan dunia dan akhirat. Tidak terlalu menghabiskan waktu untuk urusan dunia, tidak pula hanya fokus pada urusan akhirat.
"Makin banyak dunia diperoleh, makin banyak kita berzakat, berwakaf, berinfak, bersedekah, berjariyah. Masya Allah, enak itu. Kita akan memperoleh di dunia, kita juga akan memperoleh lebih banyak lagi di akhirat," terang dia.
Belum lagi di bulan Ramadan ini ada kewajiban menunaikan zakat bagi tiap muslim yang mampu. Sangat disayangkan, kata Prof Nasaruddin, bila seorang muslim justru melalaikan kewajiban tersebut karena disibukkan dengan urusan dunia. Allah SWT berfirman dalam surat At Taubah ayat 103,
خُذْ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَوٰتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Artinya:"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Untuk itu, Prof Nasaruddin juga mengajak umat muslim untuk instropeksi diri di bulan Ramadan kali ini. Terutama dalam halnya memperbanyak ibadah karena tidak ada yang tahu sampai kapan batas usia seorang manusia di dunia.
"Berikan ruang untuk (urusan) akhirat," tandasnya.
Selengkapnya Mutiara Ramadan Prof Nasaruddin Umar: Cinta Dunia tonton DI SINI.
(lus/lus)