.webp)
Manusia sehari hari berkomunikasi dengan sesamanya menggunakan lisan. Lisan merupakan salah satu anggota tubuh yang kecil jika dibandingkan dengan anggota lainnya, namun dapat menjadi suatu senjata tajam yang mampu menyakiti hati orang lain jika tidak dijaga dengan baik.
Rasulullah SAW bersabda,
"Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan." (H.R. al-Bukhari).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari hadits tersebut, dapat diketahui menjaga lisan menjadi kunci seseorang untuk selamat di dunia maupun akhirat. Terlebih saat bulan Ramadan ini, santun dalam bertutur sangat diperlukan demi memperoleh kebaikan yang berlimpah dari Allah SWT.
"Bulan suci Ramadan ini adalah spiritual training untuk menjadi manusia yang lembut, pengasih dan penyayang. Kalau bulan Ramadan, kita tidak mampu menjinakan diri kepada Allah SWT, bulan apalagi yang dapat membuat kita jadi lembut seperti ini?" Papar Prof Nasaruddin Umar, MA, dalam detikKultum detikcom, Selasa (5/4/2022).
Kelembutan seseorang dapat dilihat dari tutur dan perbuatannya. Santunnya kata dan perbuatan merupakan hal penting yang wajib dimiliki oleh setiap orang.
Prof Nasaruddin Umar menyampaikan, baiknya seseorang dalam tutur kata dan perbuatan akan disenangi oleh semua. Bukan hanya penghuni bumi, bahkan penghuni langit sekalipun.
"Bagaimana indahnya hati, seindah itu yang keluar dari mulut. Bagaimana indahnya mulut, seindah itu pula yang akan kita lakukan dalam perbuatan. Jika seperti ini cara bergaul kita, maka bukan saja penghuni bumi yang akan senang, tapi penghuni langit juga akan sangat senang," Jelasnya.
Selain itu, Prof Nasaruddin Umar juga menuturkan, Allah SWT memiliki sifat yang lembut. Meskipun kita sebagai umatnya tidak pernah mendengar dan melihat Tuhan berbicara, namun bahasa dalam Al-Qur'an sudah cukup mencerminkan kelembutan Allah SWT.
"Benar benar luar biasa Al-Qur'an itu, sangat indah menampilkan suatu contoh," Ujarnya.
Selengkapnya mutiara Ramadan Prof Nasaruddin Umar: bertutur santun bisa detikers tonton DI SINI.
(lus/lus)
