Rukun Iman dan Maknanya yang Ditegakkan Kaum Muslim Dalam Perang Yamamah

ADVERTISEMENT

Rukun Iman dan Maknanya yang Ditegakkan Kaum Muslim Dalam Perang Yamamah

Rosmha Widiyani - detikEdu
Kamis, 17 Mar 2022 07:00 WIB
Silhouette muslim dua to Allah over mosque sunset background
Ilustrasi rukun iman, yang ditegakkan dalam Perang Yamamah. Foto: Getty Images/iStockphoto/Boonyachoat
Jakarta -

Rukun iman adalah enam poin yang wajib diyakini seluruh umat Islam. Dikutip dari buku Rukun Iman karya Hudarrohman, iman diyakini dalam hati, diikrarkan dengan lisan, dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Rukun iman:

1. Iman kepada Allah SWT

2. Iman kepada malaikat-malaikat Allah SWT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

3. Iman kepada kitab-kitab Allah SWT

4. Iman kepada rasul-rasul Allah SWT

ADVERTISEMENT

5. Iman kepada hari akhir

6. Iman kepada takdir yang baik maupun yang buruk datangnya dari Allah SWT (qada' dan qadar).

Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam SMP kelas 8 yang ditulis Dr Marzuki M Ag, iman kepada rasul punya cakupan yang luas. Rasul menerima wahyu dari Allah SWT layaknya nabi dan bertugas menyampaikannya pada manusia.

"Jika orang itu diperintah Allah SWT untuk menyampaikan wahyu kepada umatnya, maka dia dinamakan nabi dan rasul. Tetapi, jika tidak diberi tugas untuk menyampaikan wahyu maka dia dinamakan nabi," tulis buku karya dosen PKn dan FIS UNY tersebut.

Dalam sejarahnya, umat Islam terus berjuang menegakkan rukun iman. Salah satu momen yang paling bersejarah adalah Perang Yamamah saat kaum muslim berjuang melawan nabi palsu.

Kemunculan nabi palsu berlawanan dengan keyakinan umat Islam yang mempercayai Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT terakhir. Status Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul terakhir disebutkan dalam QS Al Ahzab ayat 40

مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَآ أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَٰكِن رَّسُولَ ٱللَّهِ وَخَاتَمَ ٱلنَّبِيِّۦنَ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمًا

Arab latin: Mā kāna muḥammadun aba aḥadim mir rijālikum wa lākir rasụlallāhi wa khātaman-nabiyyīn, wa kānallāhu bikulli syai`in 'alīmā

Artinya: "Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."

Perang Yamamah terjadi pada 632 M/12 H di zaman kepemimpinan Abu Bakar Ash Shiddiq, selepas wafatnya Nabi Muhammad SAW. Sang khulafaur Rasyidin harus berjuang melawan orang-orang murtad yang ingin mengacaukan keimanan kaum muslim dan merebut kekuasaan.

Khalifah pertama tersebut mengirim panglima perang Khalid bin Walid ke wilayah Yamamah, yang kini termasuk Arab Saudi. Khalid harus menghadapi Musailamah Al-Kazzab yang mengaku sebagai nabi dengan 40 ribu pasukan. Sedangkan Khalid hanya punya 13 ribu pasukan.

"Perang berjalan sengit dengan kemenangan berhasil diraih pasukan muslim. Saking sengitnya perlawanan, Khalid sampai menghabiskan sembilan bilah pedang dalam sehari karena patah," tulis IAIN Syekh Nurjati Cirebon dalam situsnya.

Beratnya menegakkan rukun iman dan memerangi nabi palsu, hingga umat Islam harus kehilangan ribuan penghapal Al Quran. Kelak perang inilah yang melatari keputusan khalifah Umar bin Khatab untuk mengumpulkan Al Quran dalam satu kitab.




(row/lus)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads