.webp)
Al Quran serta tiap surat di dalamnya punya nama lain merujuk pada kandungan yang disampaikan pada manusia. Sebutan lain untuk surat Ali Imran adalah Az Zahra dan thayyibah.
"Dinamakan dengan nama Az Zahra karena surat ini dan al Baqarah seperti cahaya pelita yang menerangi jalan menuju Allah SWT," tulis buku Tadabur Al-Qur'an: Menyelami Makna Al-Qur'an dari Al-Fatihah Sampai An-Nas.
Buku yang ditulis Syaikh Adil Muhammad Khalil ini juga menjelaskan hadits yang menyebutkan nama lain untuk surat Ali Imran. Berikut haditsnya,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
اقْرَءُوا الزَّهْرَاوَيْنِ الْبَقَرَةَ وَسُورَةَ آلِ عِمْرَانَ فَإِنَّهُمَا تَأْتِيَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا غَيَايَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا فِرْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافَّ تُحَاجَّانِ عَنْ أَصْحَابِهِمَا
"Bacalah Az-Zahrawain, yakni Al-Baqarah dan surah Ali Imran, karena keduanya akan datang pada hari kiamat nanti, seperti dua tumpuk awan menaungi pembacanya, atau seperti dua kelompok burung yang sedang terbang dalam formasi hendak membela pembacanya". (HR Muslim).
Sebutan lain untuk surat Ali Imran adalah thayyibah disebutkan dalam buku 1000 tanya jawab tentang Islam, yang ditulis Muhammad Ibrahim al- Mishri. Buku ini diterbitkan Gema Insani pada 1995.
Dikutip dari situs Muhammadiyah, makna thayyibah dari kata at-thayibu adalah baik yang sekaligus menjelaskan sifat kata ini. Untuk pengertiannya, bergantung dari kata yang mengikuti at-thayibu.
Pada kalimat thayyibah artinya adalah perkataan yang baik. Kata at-thayyibu memberikan makna sifat baik pada kalimat yang digunakan. At-thayib berlawanan dengan kata al-khabits yang berarti buruk.
Sebutan thayyibah tentu tidak salah karena Ali Imran berisi saran, aturan, dan segala hal yang baik untuk manusia. Keluarga Ali Imran yang diceritakan dalam surat tersebut terkenal memiliki anggota yang taat beragama.
Surat Ali Imran diawali dengan permohonan ketetapan hati dalam urusan agana, seperti yang tercantum dalam ayat 8,
رَبَّنَآ إِنَّكَ جَامِعُ ٱلنَّاسِ لِيَوْمٍ لَّا رَيْبَ فِيهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُخْلِفُ ٱلْمِيعَادَ
Arab latin: rabbanā innaka jāmi'un-nāsi liyaumil lā raiba fīh, innallāha lā yukhliful-mī'ād
Artinya: (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)."
Ali Imran diakhiri dengan perintah untuk selalu berdiri kuat di atas agama, yang terdapat di ayat 200,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱصْبِرُوا۟ وَصَابِرُوا۟ وَرَابِطُوا۟ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Arab latin: Yā ayyuhallażīna āmanuṣbirụ wa ṣābirụ wa rābiṭụ, wattaqullāha la'allakum tufliḥụn Terjemah
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung."
Demikian penjelasan sebutan lain untuk surat Ali Imran, semoga bisa menambah pengetahuan detikers ya.
(row/erd)
