Tajwid Surat Ali Imran Ayat 190-191 Lengkap dengan Penjelasannya

Tajwid Surat Ali Imran Ayat 190-191 Lengkap dengan Penjelasannya

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Selasa, 13 Agu 2024 20:45 WIB
Al Quran
Ilustrasi membaca surat Ali Imran (Foto: Getty Images/iStockphoto/LV4260)
Jakarta -

Tajwid dalam surat Ali Imran ayat 190-191 bisa dipelajari agar muslim dapat membaca ayat tersebut sesuai ilmu tajwid. Dengan mempelajari tajwid, niscaya ayat yang dibaca muslim lebih enak didengar dan sesuai ketentuan atau aturan.

Mengutip dari buku Dasar-dasar Ilmu Tajwid karya Dr Marzuki M Ag dan Sun Choirul Ummah S Ag MSI, ilmu tajwid berarti ilmu yang menjelaskan tentang hukum-hukum dan kaidah-kaidah yang menjadi landasan wajib ketika membaca Al-Qur'an agar sesuai dengan bacaan Rasulullah SAW.

Nabi Muhammad SAW bersabda dalam sebuah hadits, "Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya." (HR Bukhari)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bacaan Surat Ali Imran Ayat 190-191

(190) إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَٰتٍ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ
(191) ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

Arab latin: "(190) Inna fii khalqis-samaawaati wal-ardi wakhtilaafil-laili wan-nahaari la'aayaatil li'ulil-albaab. (191) Al-lażīna yażkurūnallāha qiyāmaw wa qu'ūdaw wa 'alā junūbihim wa yatafakkarūna fi khalqis-samāwāti wal-arḍ(i), rabbanā mā khalaqta hāżā bāṭilā(n), subḥānaka fa qinā 'ażāban-nār(i)"

ADVERTISEMENT

Artinya: "(190) Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal. (191) (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka "

Tajwid Surat Ali Imran Ayat 190

1. Ghunnah Musyaddah

Mengutip dari buku Panduan Praktis & Lengkap Tahsin, Tajwid, Tahfiz untuk Pemula yang ditulis Raisya Maula Ibnu Rusyd, ghunnah musyaddah artinya menekan dan mendengungkan suara mim atau nun yang bertasydid sebanyak dua ketukan. Cara membaca tajwid ini ditekan dan didengungkan selama dua ketukan.

Tajwid surat Ali Imran ayat 190 yang pertama adalah ghunnah musyaddah pada huruf إِنَّ karena adanya nun bertasydid.

Selain itu, ghunnah musyaddah juga dijumpai pada bacaan وَالنَّهَا. Cara membacanya didengungkan.

2. Alif Lam Syamsiyah

Diterangkan dalam buku Ilmu Tajwid Lengkap oleh Samsul Amin, alif lam syamsiyah adalah alif lam yang dirangkai dengan kata benda atau isim dan diawali dengan salah satu huruf-huruf syamsiyah. Yang termasuk huruf syamsiyah yaitu; tha (ط), tsa (ث), shad (ص), ra (ر), ta (ت), ta (ت), dha (ض), dzal (ذ), nun (ن), dal (د), zai (ز), sin (س), zha (ظ), syin (ش), dan lam (ل).

Hukum alif lam syamsiah membuat hurufnya menjadi lebur dengan huruf syamsiah yang mengikutinya. Atau seolah-olah membuang lam sukun dan mentasydidkan huruf-huruf syamsiah.

Dalam surat Ali Imran ayat 190, bacaan خَلْقِ السَّمَا termasuk alif lam syamsiyah karena ada huruf ال bertemu dengan sin. Cara membacanya adalah dimasukan ke huruf sin.

Kemudian اللَّيْلِ juga merupakan alif lam syamsiyah karena terdapat huruf ال bertemu dengan huruf lam. Cara membacanya adalah dimasukan ke huruf lam.

Selain itu alif lam syamsiyah juga dijumpai pada pertengahan bacaan. ال termasuk syamsiyah sebab terdapat huruf yang bertemu dengan huruf lam. Cara membacanya adalah dimasukan ke huruf lam.

3. Alif Lam Qomariah

Alif lam qomariah adalah ketika huruf alif lam sukun bertemu dengan satu huruf qomariah. Yang termasuk huruf qomariah antara lain; ا (alif), ب (Ba), ج (Jim), ح (Ha), خ (Kha), ع ('Ain), غ (Ghain), ف (Fa), ق (Qaf), ك (Kaf), م (Mim), و (wawu), ه (Ha), ي (Ya). Cara membaca alif lam qomariah adalah secara jelas.

Tajwid pada surat Ali Imran ayat 190 selanjutnya adalah alif lam qomariah pada bacaan وَالْأَرْضِ. Sebab, terdapat huruf ال bertemu dengan huruf alif. Tajwid ini harus dibaca jelas.

Selain itu pada bacaan الْأَ juga ditemui alif lam qomariah karena huruf ال bertemu dengan huruf alif. Cara membacanya sama, yaitu harus jelas.

4. Mad Layin

Menukil dari buku Ilmu Tajwid Lengkap tulisan H Sayuti, mad layin berlaku jika huruf mad (alif (أ), wawu (و), ya' (ي)) baik yang berupa wau sukun atau yaa' sukun didahului oleh huruf berharakat fathah. Cara membaca mad layin adalah lunak dan lemas.

Dalam surat Ali Imran ayat 190, mad layin ditemui pada bacaan لَّيْلِ. Sebab, ada tanda baca fathah bertemu dengan huruf yaa' mati. Cara membacanya adalah lunak.

5. Idgham Bilaghunnah

Idgham bilaghunnah terjadi jika nun mati (نْ) atau tanwin ( ــًــ, ــٍــ, ــٌــ ) bertemu dengan salah satu huruf idgham bilaghunnah, yakni lam (ل) ro' (ر). Cara membacanya dengan memasukkan suara nun sukun atau tanwin sepenuhnya ke huruf lam atau ro' tanpa disertai dengung atau sengau.

Pada bacaan تٍ لِأُ terdapat Idgham bilaghunnah karena adanya tanwin yang bertemu dengan huruf ro'. Cara membacanya adalah tidak mendengung.

6. Qalqalah Kubra

Hukum tajwid yang dijumpai pada surat Ali Imran ayat 190 adalah qalqalah kubra. Arti dari qalqalah sendiri adalah getaran suara yang ketika mengucapkan huruf sukun menimbulkan pantulan kuat, baik karena sukun asli atau waqaf. Setidaknya ada lima huruf qalqalah, yaitu ba (ب), jim (ج), dal (د), ta (ط), dan qaf (ق).

Pada surat Ali Imran ayat 190, dijumpai qalqalah kubra di bacaan الْأَلْبَابِ. Sebab, terdapat huruf ba di akhir kalimat. Cara membacanya adalah membalik membentuk huruf ba dengan lebih jelas. Qalqalah kubra merupakan bunyi huruf qalqalah yang diwaqafkan pada akhir kalimat.

Tajwid Surat Ali Imran Ayat 191

1. Lam Tafkhim

Lam tafkhim merupakan lam yang dibaca tebal. Biasanya, lam tafkhim terjadi pada lafzhul jalallah.

Pada surat Ali Imran ayat 191, lam tafkhim terdapat pada bacaan اللَّهَ karena adanya tanda baca fathah sebelum lafal اللَّهِ. Cara membacanya adalah secara tebal.

2. Idgham Bighunnah

Idgham bighunnah adalah hukum bacaan nun mati atau tanwin jika bertemu salah satu dari empat huruf idgham bighunnah, yaitu; ya (ي), wau (و), nun (ن), dan mim (م).

Bacaan مًا وَ dalam surat Ali Imran ayat 191 merupakan idgham bighunnah karena terdapat fathatain bertemu dengan huruf wau. Cara membacanya adalah mendengung.

Selain itu, idgham bighunnah pada ayat tersebut juga dijumpai di bacaan دًا وَ. Ini dikarenakan fathatain bertemu dengan huruf wau.

3. Izhar Syafawi

Izhar syafawi merupakan hukum tajwid mim mati bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah kecuali mim dan ba. Cara membacanya dengan menyuarakan mim mati dengan jelas di bibir serta mulut tertutup.

Dalam surat Ali Imran ayat 191, bacaan بِهِمْ وَ merupakan izhar syafawi karena huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf wau.

4. Alif Lam Syamsiyah

Bacaan السَّمَاوَاتِ dalam surat Ali Imran ayat 191 merupakan alif lam syamsiyah karena ال bertemu dengan huruf sin. Cara membacanya adalah dimasukan ke huruf sin.

5. Alif Lam Qomariah

Selanjutnya, tajwid dalam surat Ali Imran ayat 191 terdapat pada bacaan وَالْأَرْضِ. Ini disebabkan huruf ال bertemu dengan alif. Cara membacanya adalah jelas.

6. Qalqalah Sugra

Qalqalah sugra dibaca tipis dan dijumpai di tengah kalimat. Pada surat Ali Imran ayat 191, tajwid qalqalah sugra dijumpai pada bacaan خَلَقْتَ karena terdapat huruf qaf mati di dalam kalimat. Cara membacanya adalah membalik membentuk huruf qaf.

Selain itu, ditemui juga qalqalah sugra pada bacaan سُبْحَا karena terdapat huruf ba mati di dalam kalimat. Cara membacanya adalah membalik membentuk huruf ba.

7. Ikhfa Hakiki

Tajwid selanjutnya pada surat Ali Imran ayat 191 adalah ikhfa hakiki. Hukum tajwid ini berlaku jika nun sukun (نْ) atau tanwin (ـًـــٍـــٌ) bertemu dengan salah satu dari 15 huruf ikhfa haqiqi.

15 huruf ikhfa hakiki antara lain; kaf ( ك ), qaf ( ق ), fa' ( ف ), zha ( ظ ), tha ( ط ), dhad ( ض ), shad ( ص ), syin ( ش ), sin ( س ), za' ( ز ), dzal ( ذ ), dal ( د ), jim ( ج ), tsa' ( ث ), ta' ( ت ).

Bacaan طِلًا سُبْحَا tergolong ikhfa hakiki karena terdapat nun mati/tanwin bertemu dengan huruf sin. Cara membacanya adalah samar-samar.

8. Mad Aridh Lissukun

Tajwid terakhir dalam surat Ali Imran ayat 191 adalah mad aridh lissukun. Hukum tajwid merupakan memanjangkan bacaan karena huruf mad bertemu dengan huruf bersukun sebab adanya waqaf di akhir ayat.

Bacaanالنَّارِ merupakan mad arid lisukun sebab terdapat waqaf. Cara membacanya boleh panjang 4 harakat atau lebih.

Itulah tajwid dalam surat Ali Imran ayat 190-191. detikers juga bisa melihat hukum bacaannya melalui Al-Qur'an Online detikHikmah.




(aeb/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads