Selain dikenal dengan julukan Bapak Teknologi dan Bapak Demokrasi Indonesia, BJ Habibie juga dikenal dengan julukan Mr. Crack, lho. Alasan mengapa BJ Habibie dijuluki Mr Crack karena ia berhasil memperkenalkan cara menghitung perambatan retak secara acak atau crack propagation on random pada pesawat terbang sampai ke tingkat atom.
Teori ini kemudian dikenal dengan teori crack propaganation atau dikenal juga sebagai teori Habibie. Mengutip buku B.J. Habibie Manusia Paling Dicari Dari Timur oleh Siti Nur Aidah, teori ini menjadi solusi atas permasalahan yang ditimbulkan dari retaknya bagian sayap dan badan pesawat akibat guncangan selama lepas landas dan mendarat.
Penasaran bagaimana latar belakang BJ Habibie menemukan teori ini? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Latar Belakang Teori Crack Propagation
Tulisan Parsa Nayyara berjudul Black History Month- BJ 'Mr. Crack' Habibie dalam halaman web Young Scientist Journal, mengungkap alasan mengapa BJ Habibie dijuluki Mr Crack. Penemuan teori crack propagation bermula dari fenomena yang terjadi pada 1960-an.
Pada tahun tersebut, kecelakaan pesawat sering terjadi karena kegagalan konstruksi yang disebabkan oleh kelelahan pada sambungan antara sayap dan badan pesawat. Kelelahan pada logam inilah yang menjadi awal dari titik retak pada pesawat.
Titik-titik retak pada pesawat bisa semakin bercabang dan merambat karena guncangan yang dialami saat lepas landas dan mendarat. Jika keretakan tidak terdeteksi, sayap pesawat bisa patah saat lepas landas.
Pada 1960-an, industri penerbangan masih sangat sulit mengenali kelelahan ini lebih awal karena belum ada pemindai laser (laser-scanner) atau sensor. Lalu, risiko kelelahan pesawat semakin besar ketika industri penerbangan beralih menggunakan jet.
Hal inilah yang memicu Habibie merumuskan teori crack propagation. Melalui teorinya, titik retak dapat diprediksi lebih awal sehingga menghasilkan pesawat yang lebih aman, mengurangi risiko kegagalan mendadak, dan membuat perawatannya lebih murah serta mudah.
Dengan mengetahui titik retak tertentu, konstruksi pesawat juga menjadi lebih cepat karena pengujian kelelahan dapat dilakukan dalam waktu yang lebih singkat.
Nah, detikers itu dia alasan mengapa BJ Habibie dijuluki Mr Crack. Teori tersebut sudah dipakai oleh industri penerbangan di seluruh dunia dan berhasil meningkatkan standar keamanan pesawat, lho.
(pal/pal)