Menjelaskan dengan Teks Eksplanasi

ADVERTISEMENT

Menjelaskan dengan Teks Eksplanasi

Ivan Lanin - detikEdu
Senin, 06 Sep 2021 18:47 WIB
Ivan Lanin
Ivan Lanin
Ivan Lanin, S.T., M.T.I. adalah ahli bahasa Indonesia yang mendapat penghargaan β€œPeneroka Bahasa Indonesia Daring” dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atas keaktifannya dalam menyebarkan pengetahuan bahasa Indonesia melalui media daring (online). Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur Utama Narabahasa.
Ilustrasi seseorang tengah menulis surat
Menjelaskan dengan Teks Eksplanasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta -

Bahasa dipakai untuk beragam tujuan sosial. Kita menceritakan, menggambarkan, menjelaskan, meyakinkan, dan menginstruksikan sesuatu kepada orang lain dengan bahasa, baik melalui lisan maupun tulisan. Di antara berbagai tujuan sosial bahasa tersebut, penjelasan tentang bagaimana dan mengapa sesuatu terjadi acap menjadi hal yang sulit dilakukan. Itulah yang menjadi fokus dari teks eksplanasi (explanation atau explanatory).

Ciri Teks Eksplanasi

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teks eksplanasi menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena dan hubungan peristiwa dalam proses itu. Fenomena yang diangkat dapat berupa fenomena alami ataupun sosial. Peristiwa gempa bumi (alami) atau sejarah perkembangan sebuah daerah (sosial) merupakan contoh fenomena yang dapat dijelaskan dengan pola tertentu.

Pola yang umum dipakai untuk menjelaskan fenomena adalah hubungan waktu (kronologis) dan sebab akibat (kausal). Hubungan kronologis menjawab pertanyaan bagaimana, sedangkan hubungan kausal menjawab pertanyaan mengapa.

ADVERTISEMENT

Paragraf yang dipakai pada teks eksplanasi umumnya berbentuk deduktif dengan gagasan pokok pada awal paragraf yang dilanjutkan dengan penjelas. Paragraf induktif dengan gagasan pokok pada akhir paragraf juga dapat dipakai, terutama pada pola kausalitas. Pola kronologi proses kejadian juga dapat melahirkan paragraf menyebar yang gagasan pokoknya terbentuk dari rangkaian seluruh kalimat.

Kalimat pada teks eksplanasi umumnya berbentuk pernyataan atau deklaratif. Karena menjelaskan sebuah fenomena, bukan personal, kalimat pasif yang tidak mengedepankan pelaku kerap dijumpai. Kalimat majemuk dengan hubungan waktu, misalnya kemudian dan setelah itu, serta hubungan kausalitas, seperti karena dan oleh sebab itu, juga lazim ditemukan dalam teks jenis ini.

Teks eksplanasi banyak memakai kata teknis atau istilah yang sesuai dengan topik yang diuraikan. Topik tentang mekanisme tubuh manusia, misalnya, akan banyak mengandung istilah bidang biologi atau anatomi. Sebaliknya, topik tentang upacara adat suatu daerah akan memuat istilah bidang budaya atau antropologi.

Struktur Teks Eksplanasi

Demi menguraikan sebuah fenomena dengan sejelas-jelasnya, struktur teks eksplanasi terdiri atas tiga bagian, yaitu identifikasi fenomena, proses kejadian, dan ulasan. Teks dimulai dengan pembuka yang meletakkan konteks fenomena, lalu dilanjutkan dengan pembahasan yang menguraikan proses kejadian, dan diakhiri dengan penutup yang mengulas fenomena yang telah dipaparkan.

Bagian pertama, identifikasi fenomena, mengawali dengan memberikan latar belakang topik yang dibahas. Bagian ini memfokuskan perhatian pembaca atau pendengar pada apa yang akan dijelaskan oleh penulis atau pembicara. Pengantar ini biasanya sangat berpengaruh terhadap minat audiens untuk mengikuti pembahasan pada bagian-bagian setelah itu.

Bagian kedua, proses kejadian, mendetailkan rangkaian peristiwa pada fenomena yang dijelaskan. Penjelasan itu dapat terdiri atas beberapa paragraf dengan pola kronologis atau kausal. Pola kronologis menjelaskan fase kejadian berdasarkan urutan waktu, sedangkan pola kausal menguraikan hubungan sebab akibat antarkejadian.

Bagian ketiga, ulasan, mengakhiri paparan dengan penilaian atau komentar tentang fenomena dan prosesnya. Ulasan dapat berupa penyimpulan, pembandingan, atau pemetikan hikmah. Penutup yang baik akan menimbulkan kesan mendalam bagi pembaca atau pendengar.

Penyusunan Teks Eksplanasi

Setelah mengetahui ciri dan struktur teks eksplanasi, kita dapat menyusun teks jenis itu melalui empat tahap. Keempat tahap itu adalah penentuan topik, perancangan kerangka, pengumpulan bahan, pengembangan kerangka, dan penyuntingan teks.

Sebagai tahap pertama, penentuan topik merupakan fondasi dasar penyusunan teks eksplanasi. Topik yang dipilih haruslah menarik dan aktual. Untuk dapat memilih topik seperti itu, kita dapat melihat topik yang sedang tren di media sosial atau media massa. Misalnya, ketika akan terjadi gerhana bulan, kita dapat membuat teks eksplanasi tentang fenomena itu, baik dalam bentuk kronologis, kausal, maupun gabungan keduanya.

Setelah menentukan topik, kita merancang kerangka teks dengan mendaftarkan topik subtopik untuk ketiga bagian pada struktur teks eksplanasi, yaitu identifikasi fenomena, proses kejadian, dan ulasan. Untuk topik pemilih muda pada pemilihan umum (pemilu), misalnya, kita dapat mengangkat subtopik tingkat partisipasi pemilih muda secara umum pada bagian identifikasi fenomena. Selanjutnya, kita buatkan subtopik tingkat partisipasi beberapa pemilu terakhir pada bagian proses kejadian. Akhirnya, kita cantumkan subtopik simpulan tren dan penyebab kenaikan atau penurunan tingkat partisipasi itu pada bagian ulasan.

Kerangka teks menjadi dasar pengumpulan data pendukung. Kita mencari fakta yang dapat mengisi subtopik yang sudah dirancang. Data paling mudah diperoleh dari membaca. Jika belum lengkap, pengumpulan data dapat dilanjutkan dengan mengamati dan bertanya. Pengumpulan data dengan survei jarang diterapkan untuk teks eksplanasi.

Setelah diperoleh, data dan fakta pendukung kita rajut menjadi teks eksplanasi berdasarkan panduan kerangka. Pada umumnya, satu subtopik dapat kita kembangkan menjadi satu paragraf dengan pola rangkaian kalimat urutan waktu atau sebab akibat. Periksa juga apakah hubungan antarparagraf terjalin dengan baik dan penjelasan yang diuraikan membentuk kesatuan yang utuh dari awal identifikasi fenomena hingga akhir ulasan terhadap fenomena tersebut.

#TeksEksplanasi




(erd/erd)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads