Pada momen Idul Adha, olahan daging sapi menjadi makanan yang paling banyak dikonsumsi. Mulai dari rendang, dendeng, empal, dan beragam resep lain biasa tersaji di meja makan.
Namun, rasanya yang sedap di lidah ini bisa mendorong detikers untuk mengonsumsinya secara berlebihan. Akibatnya tentu tidak baik untuk kesehatan.
Pakar gizi Universitas Gadjah Mada (UGM), Aviria Ermamilia menyampaikan sejumlah tips agar tubuh tetap sehat ketika menikmati olahan daging sapi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Mengontrol porsi yang disantap
Aviria menyebutkan bahwa kita sendiri perlu mengontrol porsi daging yang kita makan. Alangkah baiknya jika tidak berlebihan.
Dalam sebuah jurnal berjudul The Effects of Meat Consumption on Global Health, disebutkan bahwa konsumsi daging berlebihan dapat mengakibatkan obesitas, penyakit kardiovaskular, dan diabetes tipe 2.
2. Memilih bagian yang punya sedikit lemak
Di samping menyarankan untuk memilih bagian yang sedikit lemak, ahli gizi UGM ini juga menganjurkan untuk meminimalisir olahan bagian jeroan maupun gajih.
Mengutip dari NHS UK, potongan daging yang berlemak merupakan jenis lemak jenuh. Terlalu banyak mengonsumsinya dapat mengakibatkan kenaikan kolesterol jahat yang dapat menyebabkan stroke maupun penyakit jantung.
3. Masak daging hingga benar-benar matang
"Pastikan memasak daging hingga benar-benar matang dan olah secara beragam setiap harinya," ujar Aviria seperti dikutip dari laman resmi UGM pada Rabu (21/07/2021).
Menurut Healthline, memasak daging dengan benar dapat membunuh bakteri seperti Salmonella dan E. Coli yang dapat memicu penyakit atau bahkan kematian. Akan tetapi, jangan sampai juga memanaskan daging dalam temperatur yang tinggi dalam waktu yang lama karena mampu menghasilkan senyawa berbahaya yang menyebabkan penyakit.
4. Rebus atau kukus daging
Menurutnya, lebih baik mengolah daging kurban dengan cara direbus atau dikukus. Mengolah daging dengan cara digoreng akan menambah kadar lemak.
Memasak daging dengan metode ini memang membutuhkan waktu yang lebih lama, tetapi suhunya lebih rendah. Melansir dari Healthline, memasak dengan panas lembap dapat meminimalisir AGEs.
AGEs sendiri dikaitkan dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit seperti jantung, ginjal, dan penuaan kulit.
Akan tetapi, cara memasak seperti ini bisa membuat vitamin B hilang. Sehingga, air kaldunya juga sebaiknya dikonsumsi.
5. Hindari memasak dengan cara dibakar
Aviria menuturkan, "Minimalkan juga memasak dengan dibakar karena akan berisiko menambah zat karsinogenik yang bisa memicu kanker."
Masih dari sumber yang sama, memasak dengan cara ini menyebabkan lemak meleleh dan menetes ke panggangan. Ini menghasilkan senyawa beracun yang dinamakan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) yang dapat naik dan meresap ke dalam daging.
PAH sering disebut menyebabkan beberapa jenis kanker seperti kanker payudara dan pankreas. Sehingga, lebih baik menghilangkan tetesannya saat memasak.
6. Konsumsi bersama sayur dan buah
Agar gizi tetap seimbang dan tubuh mendapatkan serat, konsumsi sayur dan buah teta diperlukan. "Upayakan makan daging dengan dibarengi konsumsi sayur dan buah yang cukup," jelas Aviria.
Harvard School of Public Health menyebutkan bahwa pola makan tinggi sayur dan buah dapat menurunkan tekanan darah, menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke, mencegah beberapa tipe kanker, menurunkan risiko penyakit pencernaan dan mata, dan bagus untuk kadar gula darah.
Itu dia beberapa tips mengonsumsi olahan daging sapi. Masak dengan tepat dan jangan konsumsi berlebihan ya, detikers!
(pal/pal)