Serangga Diusulkan Jadi Menu MBG, Pakar Gizi UGM Ingatkan Potensi Alergi

Serangga Diusulkan Jadi Menu MBG, Pakar Gizi UGM Ingatkan Potensi Alergi

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Senin, 27 Jan 2025 17:25 WIB
Ilustrasi Makan Bergizi Gratis
Ilustrasi makan bergizi gratis. Foto: Ilustrasi: Edi Wahyono
Sleman -

Ahli Gizi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Toto Sudargo, angkat bicara soal peluang serangga dijadikan menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Dia mengingatkan adanya potensi muncul alergi dari hidangan itu.

Toto bilang, produk olahan serangga seperti belalang atau jangkrik pada dasarnya memiliki protein tinggi. Akan tetapi, proses pengolahan produk berbahan belalang harus baik agar layak konsumsi.

"Pengolahannya harus baik karena kebanyakan pada belalang itu banyak sekali penyakit salmonella typhosa. Karena dia makan di tempat kotoran sapi dan sebagainya yang humus di persawahan," kata Toto saat dihubungi wartawan, Senin (27/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Toto juga bilang, olahan belalang harus dimasak oleh koki profesional. Agar ketika disantap tidak menimbulkan alergi.

"Kedua itu histamin penyebab alerginya tinggi sehingga memasaknya harus matang sekali dan itu dikerjakan oleh pemasak yang profesional, sehingga aman untuk dikonsumsi," imbuh dia.

ADVERTISEMENT

Dia bilang, olahan belalang goreng saja bisa menyumbang sepertiga protein harian. Namun, dia mengingatkan komposisi belalang dalam satu kali makan harus banyak.

"Kalau kandungan gizinya kami tidak meragukan. Per 100 gram itu protein belalang yang digoreng itu hampir sekitar 12-15 gram protein artinya akan menyumbang sepertiga dari kebutuhan protein yang ada. Cukup baik," katanya.

Meski bisa menjadi sumber protein alternatif, namun olahan tersebut tak bisa serta-merta diterapkan di semua wilayah.

"Jadi tidak mengada-ada misalnya Jakarta dikirim belalang, tidak seperti itu. Tapi wilayah di mana mereka sudah habitnya atau biasanya mengonsumsi itu," ujarnya.

Melansir detikNews, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana membuka peluang serangga dijadikan menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Namun itu hanya bisa dilakukan di daerah tertentu yang memang terbiasa memakan serangga.

"Itu salah satu contoh ya (menu serangga), kalau ada daerah-daerah tertentu yang terbiasa makan seperti itu, itu bisa menjadi menu di situ," kata Dadan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (25/1).

Dadan mengatakan pihaknya tidak menetapkan standar menu nasional untuk Makan Bergizi Gratis. Namun, kata dia, Makan Bergizi Gratis berlandaskan standar komposisi gizi.

"Tapi itu contoh bahwa badan gizi ini tidak menetapkan standar menu nasional, tetapi menetapkan standar komposisi gizi," sambungnya.

Menurutnya, isi protein di berbagai daerah bergantung pada potensi sumber daya lokal dan kesukaan lokal. Dia pun meminta semua pihak tidak mengartikan lain tentang kemungkinan ini.




(apu/apu)

Hide Ads