Apa pengertian cerita fiksi? Fiksi adalah cerita rekaan atau khayalan pengarangnya.
Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI), fiksi adalah
1. cerita rekaan (roman, novel, dan sebagainya); 2. rekaan; khayalan; tidak berdasarkan kenyataan; 3. pernyataan yang hanya berdasarkan khayalan atau pikiran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip dari buku Pengkajian Prosa Fiksi karya Andri Wicaksono, kata fiksi dalam bahasa Indonesia merupakan terjemahan dari bahasa Inggris fiction. Sementara itu, kata fiction juga merupakan serapan dari bahasa Latin 'fictio'.
Kata fictio juga berasal dari kata kerja fingere, fictum, yang dalam bahasa Inggris diartikan dengan "to form".
Kata ini ditambahkan dengan arti kata fingere, yaitu "to construct, to invent, to fabricate". Jadi, fictio berarti "sesuatu yang diciptakan, dibentuk, dikonstruksikan, ditemukan, dikarang, atau dibuat-buat".
Para ahli juga banyak menjelaskan definisi fiksi. Nurgiyantoro, ahli pendidikan bahasa dan sastra, menyatakan bahawa fiksi adalah cerita rekaan, kisahan yang mempunyai tokoh, lakuan, dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi.
Menurut Pakar Bahasa Indonesia, Badudu, dalam buku Pengkajian Prosa Fiksi, fiksi yang sering disebut prosa adalah karangan bebas yang tidak terikat pada uraian dan isian.
Prosa lama berupa hikayat, cerita, panji, tambo, dan dongeng. Sedangkan prosa baru terdiri dari roman, novel, cerita pendek, kisah drama, dan esai.
Dapat disimpulkan, prosa atau fiksi adalah cerita rekaan yang memiliki aspek tokoh, alur, tema, dan pusat pengisahan yang dihasilkan oleh imajinasi pengarang.
Ciri-Ciri Fiksi
Untuk membedakan fiksi dengan cerita lainnya, berikut beberapa ciri yang harus diketahui:
1. Fiksi memiliki kebenaran relatif yang tidak mutlak
2.Fiksi adalah cerita bersifat rekaan atau berupa imajinasi pengarang yang subjektif.
3. Karya fiksi tidak mempunyai sistematika penulisan yang baku.
4. Fiksi mengutamakan emosi atau perasaan pembaca
5. Fiksi mengandung pesan moral atau amanat tertentu.
6. Fiksi umumnya memakai bahasa bersifat konotatif dan bukan sebenarnya
Unsur-Unsur Fiksi
Karya sastra fiksi memiliki unsur-unsur yang harus ada di dalamnya.
Berikut beberapa unsur fiksi:
-Tema, adalah ide pokok persoalan yang menggambarkan seluruh isi cerita
-Plot, adalah dasar cerita untuk pengembangan fiksi
-Alur, adalah rangkaian cerita fiksi yang terdiri dari alur maju, alur mundur, atau alur maju-mundur
-Latar, adalah tempat terjadinya cerita yang terdiri dari latar tempat, waktu, dan lingkungan
-Tokoh, adalah pelaku yang menghidupkan cerita fiksi. Tokoh terdiri atas tokoh utama yang baik (protagonis), tokoh lawan (antagonis), dan tokoh penengah
-Penokohan, adalah teknik atau cara-cara menampilkan tokoh
-Suasana, adalah unsur fiksi yang mendasari suasana cerita para tokoh, seperti menyenangkan, menyedihkan, menantang, dan lain-lain
-Sudut pandang, adalah cara pandang pengarang sebagai sarana untuk menyajikan cerita. Sudut pandang bisa berupa gaya orang pertama sebagai tokoh utama, atau gaya orang ketiga serba tahu.
Contoh Fiksi
Ada beragam contoh karya fiksi yang sering ditemukan di sekitar kita. Diantaranya dongeng, legenda, roman, cerita pendek, fabel, mitos, dan masih banyak lagi.
Contoh legenda misalnya legenda Roro Jonggrang, legenda Tangkuban Perahu, legenda Danau Toba, dan lain sebagainya.
Contoh Fabel seperti Si Kancil dan Buaya, Kura-Kura dan Kelinci, dan lain-lain. Contoh mitos yaitu Jaka Tarub dan Dewi Nawangwulan, atau Dewi Sri, Sang Dewi Kesuburan.
Baca juga: Pengertian Desain, Fungsi, dan Tujuannya |
(nwy/nwy)