Jam Tangan dan Sabuk Harus Dicopot saat Pemeriksaan Bandara, Ternyata karena...

ADVERTISEMENT

Jam Tangan dan Sabuk Harus Dicopot saat Pemeriksaan Bandara, Ternyata karena...

Nikita Rosa - detikEdu
Sabtu, 27 Jul 2024 19:00 WIB
Mother picking backpack from security counter while standing by daughters. Family is with luggage at airport terminal. They are going on vacation.
Ilustrasi Pemeriksaan Keamanan Bandara. (Foto: iStock)
Jakarta -

Saat pemeriksaan penumpang di bandara, seringkali diminta untuk mencopot jam tangan dan ikat pinggang atau sabuk. Apa alasannya, ya?

Transportasi jarak jauh, seperti pesawat, umumnya mempunyai pengecekan keamanan yang lebih ketat dibanding transportasi lain. Penumpang harus melalui dua pemeriksaan atau checkpoint sebelum bisa memasuki pesawat.

Barang seperti jam tangan dan sabuk perlu dicopot saat melalui pemeriksaan bandara. Ternyata, apa yang dilakukan petugas meminta melepas jam tangan dan ikat pinggang adalah berdasarkan aturan yang berlaku di dunia penerbangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aturan Pemeriksaan Keamanan Bandara

Di Indonesia sendiri, aturan ini tertulis dalam Peraturan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2010. Dalam tata cara keamanan penumpang, personel pesawat udara, dan barang bawaan yang diangkut harus melalui dua security check point.

Penumpang harus menjalani pemeriksaan sebelum melakukan check in. Lalu, pemeriksaan lainnya dilakukan sebelum boarding di bandara.

ADVERTISEMENT

Dalam aturan tersebut, tertulis jika penumpang diminta mencopot jaket dan topi saat memasuki area check-in. Kemudian pemeriksaan menjadi lebih ketat sebelum boarding. Apa alasannya?

Alasan Penumpang Wajib Mencopot Jam Tangan dan Sabuk

Hal ini berkaitan dengan bahan yang terkandung dalam jam tangan dan sabuk, yakni logam. Sebelum melalui mesin X-ray, seluruh benda logam mesti dilepas dan diletakkan pada wadah.

Suprasetyo, saat menjabat sebagai Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), menjelaskan dalam laman resmi Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, jika melepas jam tangan dan sabuk untuk mencegah penumpang yang berniat jahat menyimpan senjata atau pisau yang tipis di dalam kulit sabuknya.

Kemudian jam tangan yang canggih juga bisa menjadi senjata untuk menyiapkan jarum-jarum beracun yang mengoperasikannya melalui tombol-tombol yang ada pada jam tangan.

"(Dengan jam dan ikat pinggang dilepas) Keberadaan pisau itu bisa terdeteksi saat melalui x-ray. Itulah sebabnya mengapa jam tangan dan ikat pinggang wajib di lepas," ujarnya, seperti dilansir dari situs resmi Kemenhub.

Ternyata, logam harus dilepas untuk mencegah adanya penumpang tidak bertanggung jawab yang membawa senjata atau barang berbahaya.

Apabila semua aksesori berlogam sudah dilepas, tapi metal detector pada tubuh masih berbunyi, petugas akan meminta penumpang untuk mencopot sepatu atau barang lainnya.

Apabila masih berbunyi juga, penumpang akan diarahkan untuk melakukan body check up di ruangan tertutup. Peraturan ini berlaku untuk siapa pun.

Jika penumpang tidak ingin merasa repot saat pemeriksaan di bandara, hindari mengenakan barang-barang seperti ikat pinggang, perhiasan berbahan logam, jaket, sepatu yang sulit dilepas, dan pakaian terlalu longgar yang bisa dicurigai menyimpan sesuatu oleh petugas.

Bagaimana dengan HP dan Laptop?

Meski sama-sama logam, HP dan laptop masih bisa dibawa oleh penumpang melalui pemeriksaan mesin X-Ray. Jika dalam pemeriksaan dengan X-Ray masih membuat ragu petugas, pemeriksaan akan dilakukan secara manual dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pemilik barang menghidupkan perangkat elektronik tersebut
2. Pemilik barang mengoperasikan perangkat elektronik tersebut
3. Personel keamanan penerbangan mengawasi dan melihat hasil pemeriksaan dari perangkat tersebut.

Apabila HP dan laptop penumpang sudah berhasil melewati X-Ray, maka kedua barang tersebut bisa dibawa ke dalam kabin.




(nir/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads