Pakar Jelaskan Sejarah Popcorn dan Asal Usulnya di Dunia

Novia Aisyah - detikEdu
Kamis, 11 Jul 2024 08:30 WIB
Foto: Ilustrasi Getty Images/iStockphoto/nyul
Jakarta -

Apakah kalian tahu, siapa yang menemukan bahwa popcorn bisa menjadi suguhan yang lezat dan menggugah selera?

Misteri makanan seperti ini cukup sulit dipecahkan. Arkeologi bergantung pada sisa-sisa benda padat untuk mengetahui apa yang terjadi di masa lalu, terutama ketika tidak ada tulisan apa pun. Sayangnya, sebagian besar barang yang biasanya digunakan orang kuno terbuat dari kayu, bahan hewani, atau kain cepat rusak.

"Dan arkeolog seperti saya tidak pernah menemukannya," ujar Sean Rafferty, Professor Antropologi, University at Albany, State University of New York dalam tulisannya, dikutip dari Live Science.

Rafferty mengatakan pihaknya mempunyai banyak bukti benda-benda keras, seperti tembikar dan peralatan batu, tetapi benda-benda yang lebih lunak seperti sisa makanan, jauh lebih sulit ditemukan.

"Terkadang kita beruntung, jika bahan yang lebih lembut ditemukan di tempat yang sangat kering sehingga dapat mengawetkannya. Selain itu, jika barang terbakar, maka dapat bertahan lama," jelasnya.

Kembali lagi ke popcorn, untungnya, jagung memiliki beberapa bagian yang keras, seperti cangkang kernel. Dan karena jagung harus dipanaskan agar bisa dimakan, terkadang jagung tersebut terbakar.

Para arkeolog menemukan buktinya dengan cara seperti itu. Yang paling menarik, beberapa tanaman, termasuk jagung, mengandung pecahan kecil mirip batu yang disebut fitolit yang dapat bertahan selama ribuan tahun.

Para ilmuwan cukup yakin mereka mengetahui berapa umur jagung. Jagung kemungkinan pertama kali ditanam oleh penduduk asli Amerika di tempat yang sekarang disebut Meksiko. Para petani awal di sana membudidayakan jagung dari sejenis rumput yang disebut teosinte.

Sebelum bertani, orang mengumpulkan teosinte liar dan memakan bijinya, yang mengandung banyak pati, karbohidrat seperti yang ditemukan dalam roti atau pasta. Mereka akan memetik teosinte dengan biji terbesar dan akhirnya mulai menyiangi dan menanamnya.

Seiring berjalannya waktu, tumbuhan liar tersebut berkembang menjadi sesuatu yang sekarang kita sebut jagung. Jagung dapat dibedakan dari teosinte dari bijinya yang lebih besar.

Terdapat bukti pertanian jagung dari gua kering di Meksiko sejak 9.000 tahun yang lalu. Dari sana, pertanian jagung menyebar ke seluruh Amerika Utara dan Selatan.

Mencari tahu kapan orang mulai membuat popcorn, lebih sulit. Ada beberapa jenis jagung, sebagian besar akan meletup jika dipanaskan, tetapi ada satu jenis jagung, yang memang disebut "popcorn", yang menghasilkan berondong jagung terbaik. Para ilmuwan telah menemukan fitolit dari Peru, serta biji jagung jenis "poppable" yang terbakar ini sejak 6.700 tahun yang lalu.

Bisa dibayangkan letupan biji jagung pertama kali ditemukan secara tidak sengaja. Beberapa jagung mungkin terjatuh ke dalam api saat memasak. Jagung pop bisa bertahan lama dan mudah dibuat.

Popcorn kuno mungkin tidak seperti camilan yang mungkin kalian makan di bioskop saat ini. Mungkin tidak ada garam dan pastinya tidak ada mentega, karena belum ada sapi yang bisa diperah di Amerika. Mungkin tidak disajikan panas dan mungkin cukup kenyal dibandingkan dengan versi yang biasa dikonsumsi saat ini.

"Tidak mungkin untuk mengetahui secara pasti mengapa atau bagaimana popcorn ditemukan, tapi menurut saya ini adalah cara cerdas untuk mengawetkan pati yang dapat dimakan dalam jagung dengan membuang sedikit air di dalam setiap biji jagung yang akan membuatnya lebih rentan terhadap pembusukan," terangnya.

Rafferty menjelaskan air panas di dalam kernel keluar sebagai uap yang membuat popcorn meletus. Jagung yang muncul kemudian bisa bertahan lama.

"Apa yang Anda anggap sebagai camilan lezat saat ini mungkin dimulai sebagai cara yang berguna untuk mengawetkan dan menyimpan makanan," pungkasnya.



Simak Video "Video: Jejak Sejarah Celana Jeans"

(nwk/nwk)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork