Pelabuhan Benoa Diramaikan 4 Kapal Pesiar dalam Kurun 5 Hari

Pelabuhan Benoa Diramaikan 4 Kapal Pesiar dalam Kurun 5 Hari

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Kamis, 10 Apr 2025 15:44 WIB
Salah satu kapal pesiar yang bersandar di Pelabuhan Benoa.
Foto: Salah satu kapal pesiar yang bersandar di Pelabuhan Benoa. (Dok. Pelindo Sub Regional 3 Bali Nusra)
Denpasar -

Empat kapal pesiar internasional bersandar bergantian di Pelabuhan Benoa, Denpasar, dalam kurun lima hari berturut-turut, mulai Minggu (6/4/2025) hingga Kamis (10/4/2025). Yakni, kapal pesiar MV Viking Orion, MS Paul Gauguin, MV Norwegian Sun, dan Seven Seas Mariner.

General Manager Pelabuhan Benoa Pelindo Sub Regional 3 Bali Nusra Agung Mataram menjelaskan selain empat kapal tersebut, selanjutnya tiga kapal pesiar dijadwalkan akan tiba. Menurut Agung, hal ini merupakan tantangan besar. Sebab, kedatangan banyak kapal pesiar ini bertepatan dengan momen arus mudik dan balik Idul Fitri atau Lebaran 2025.

"Ini membuktikan Pelabuhan Benoa bukan hanya sebagai pelabuhan logistik. Tapi, juga pintu masuk gerbang wisatawan dunia ke Indonesia," kata Agung Mataram dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menegaskan Pelabuhan Benoa akan terus berbenah, memperkuat layanan, serta memastikan kenyamanan keamanan wisatawan yang datang.

Agung menjelaskan MV Viking Orion merupakan kapal berbendera Norwegia dengan length over all (LOA) atau panjang keseluruhan 228 meter dan gross tonnage (GRT) alias berbobot 47.881 ton. Kapal ini membawa sebanyak 1.430 penumpang yang sebelumnya telah sandar di Pelabuhan Lembar.

ADVERTISEMENT

Viking Orion akan melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, pada 7 April 2025 pukul 14.00 Wita. Kapal pesiar ini berkunjung bertepatan dengan puncak arus balik pemudik di Pelabuhan Benoa pada H+6 atau 6 April 2025 pukul 06.00 Wita.

Pada hari berikutnya, kapal pesiar MS Paul Gauguin menyusul sandar di Pelabuhan Benoa pada H+7 atau 7 April 2025 pukul 06.00 Wita. Kapal yang memiliki bendera Prancis dengan LOA 163 meter dan GRT 19.170 ton itu membawa sebanyak 430 orang penumpang dan 218 kru.

"Sebelumnya kapal pesiar ini telah sandar di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya dan melanjutkan perjalanan ke Pulau Komodo pada 8 April pukul 17.00 Wita," jelasnya.

Agung mengungkapkan rangkaian kunjungan kapal pesiar di Pelabuhan Benoa ini ditutup dengan kedatangan kapal pesiar MV Norwegian Sun pada 8 April 2025 pukul 12.00 Wita. Kemudian, Seven Seas Mariner pada 9 April 2025 pukul 09.00 Wita. Kapal yang masing-masing memiliki LOA 258 meter dan 216 meter itu masing-masing membawa sebanyak 1.768 dan 915 orang penumpang.

Berikutnya, pada Jumat (11/04/25) hingga Minggu (13/04/25) sebanyak tiga kapal pesiar internasional direncanakan bersandar berturut-turut di Pelabuhan Benoa.

Agung Mataram menyebut Pelabuhan Benoa terus berkoordinasi dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Benoa, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) hingga TNI/Polri dalam memastikan bahwa seluruh layanan di Pelabuhan Benoa tetap berjalan dengan aman dan lancar.

Menurut dia, meskipun volume pemudik terus meningkat, operasional pelabuhan tetap tertata dengan baik untuk melayani puluhan ribu penumpang yang menggunakan moda transportasi laut.

"Dengan kedatangan kapal pesiar di tengah puncak arus mudik ini tidak sedikit pun mengurangi ataupun mengganggu aktivitas kelancaran pelayanan penumpang di Pelabuhan Benoa," urai Agung.

Berdasarkan data yang tercatat hingga H+10 Lebaran 2025, jumlah penumpang domestik dan internasional mencapai 7 ribu orang penumpang dari tujuh kapal. Jumlah ini meningkat dua kali lipat lebih jika dibandingkan dengan periode yang sama H+10 Lebaran 2024 yang sebanyak 3.200 orang dari tujuh kapal.

Agung menegaskan Pelindo memperketat seluruh keamanan di Pelabuhan Benoa dan memastikan semua kegiatan perjalanan domestik maupun internasional berjalan lancar.

Menurutnya, para penumpang yang turun di Pelabuhan Benoa disambut dengan layanan yang cepat serta fasilitas terminal penumpang yang nyaman. Selain itu, telah disiapkan berbagai atraksi budaya dan layanan transportasi untuk mengakomodasi perjalanan wisata mereka ke berbagai destinasi populer di Bali dan sekitarnya.

"Tak hanya berdampak pada sektor pariwisata, kunjungan kapal pesiar ini juga memberikan efek langsung pada pelaku ekonomi lokal. Seperti pemandu wisata, pelaku UMKM, hingga transportasi lokal," tandas Agung Mataram.




(hsa/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads