ITDC Nusa Dua Optimistis Kebanjiran Tamu Tahun Depan

ITDC Nusa Dua Optimistis Kebanjiran Tamu Tahun Depan

Agus Eka Purna Negara - detikBali
Selasa, 24 Des 2024 08:22 WIB
Kawasan the Nusa Dua, ITDC di Kuta Selatan, Badung, Bali.
Foto: Kawasan ITDC Nusa Dua, Badung, Bali. (Agus Eka/detikBali)
Badung -

Pemerintah pusat meminta para pejabat negara menghemat anggaran perjalanan dinas (perdin) sampai 50 persen. Praktis hotel-hotel yang biasa mengadakan event-event atau pertemuan berskala besar bakal terdampak.

Meski begitu, kawasan pengembangan pariwisata (ITDC) The Nusa Dua, di Kabupaten Badung, Bali, optimistis tetap bakal kebanjiran tamu pada 2025. Sebab, Nusa Dua masih terbuka dengan penyelenggaraan event internasional maupun kegiatan swasta dalam negeri.

"Kami optimistis melihat sektor swasta, salah satu yang terus menggeliat. Banyak perusahaan swasta yang kian berkembang. Termasuk yang mengadakan event di Nusa dua juga masih banyak," klaim General Manager ITDC the Nusa Dua I Made Agus Dwiatmika, Senin (23/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui, selain bergerak pada bisnis akomodasi perhotelan, the Nusa Dua sudah tersohor sebagai lokasi penyelenggaraan acara bertaraf kelas atas. Kawasan mewah itu sudah banyak mengelola kegiatan penting kenegaraan berskala internasional.

ITDC memiliki puluhan hotel, dengan dilengkapi sejumlah fasilitas pertemuan besar seperti Bali Nusa Dua Covention Center (BNDCC) dan Bali International Convention Center (BICC). Kawasan ini juga menjadi daya tarik wisata karena terdapat pantai.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut kata Made Agus, sektor swasta masih menjadi prospek untuk penyelenggaraan event di Nusa Dua. Jika berkaca pada yang sudah lalu, Agus mengakui kegiatan wisata bisnis dan pertemuan penting lainnya lebih banyak diadakan sektor swasta.

"Namun dari acara kenegaraan yang bertaraf internasional, jumlahnya tidak sebanyak swasta. Tetapi kegiatan internasional, justru yang menaikkan image the Nusa Dua," ucap Made.

Agus tak menegaskan wacana pemotongan perdin 50 persen akan berdampak pada berkurangnya kegiatan yang digelar pemerintah. Sejauh ini, pihaknya masih memantau perkembangan seraya menunggu teknis dari kebijakan pemerintah pusat itu.

"Kami juga mendengar informasi akan ada agenda internasional dilangsungkan di Bali. Belum saya bisa sebutkan karena masih menunggu kepastian apakah digelar di Nusa Dua atau di luar kawasan. Kami tetap optimistis karena Nusa Dua tetap jadi magnet untuk penyelenggaraan MICE," pungkas Agus.




(hsa/hsa)

Hide Ads