Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat sebanyak 5,3 juta wisatawan mancanegara (wisman) datang ke Bali selama Januari-Oktober 2024. Angka ini naik 20,98 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada periode Januari-Oktober 2023 tercatat ada 4,38 juta wisman yang berkunjung ke Pulau Dewata. Sementara di periode yang sama pada 2019 (sebelum pandemi COVID-19) tercatat 5.224.882 wisman.
"Kalau dibandingkan dengan 2019 angka-angka indikator (pada Januari-Oktober 2024) sudah cukup tinggi," kata Plt Kepala BPS Bali Kadek Agus Wirawan, Senin (2/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Total ada 11,56 juta wisatawan masuk ke Indonesia sejak awal tahun ini. Sebanyak 45,9 persen di antaranya masuk melalui Bali.
Kenaikan jumlah wisatawan asing itu juga diikuti dengan kanaikan tingkat hunian atau okupansi kamar hotel berbintang sebesar 6,94 basis poin. Rata-rata okunpansi di angka 64,37 persen.
Sedangkan untuk hotel nonbintang mencatatkan tingkat hunian kamar yang lebih rendah dibandingkan dengan hotel bintang, yaitu hanya 43,94 persen. Kemudian rata-rata lama menginap (RLM) di hotel bintang selama 2,7 malam dan untuk hotel nonnintang RLM selama 2,15 malam.
"Rata-rata lama menginap tamu asing di hotel bintang 2,99 malam, tamu Indonesia 2,3 malam. Rata-rata lama menginap tamu asing di hotel nonbintang 2,58 malam, tamu Indonesia 1,44 malam," bebernya.
Khusus pada Oktober 2024, sebanyak 559.911 wisman berkunjung ke Bali. Ada penurunan 5,72 persen dibanding September karena low season.
Selama Oktober 2024, Australia menempati posisi pertama dalam lima besar kunjungan dan kewarganegaraan wisman yang datang ke Bali.
"Kewarganegaraan Australia sebesar 141.395 wisman. Angka ini mengalami penurunan secara month to month (sebesar 4,55 persen). Kemudian kewarganegaraan kedua ada India sebanyak 43.537 wisman, Tiongkok, Prancis, dan Inggris," ungkapnya.
(dpw/gsp)