Pantai di Karangasem Ramai Pengunjung untuk Banyu Pinaruh

Karangasem

Pantai di Karangasem Ramai Pengunjung untuk Banyu Pinaruh

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Minggu, 14 Jul 2024 09:22 WIB
Suasana di Pantai Jasri, Karangasem, ramai saat banyu panaruh, Minggu (14/7/2024).
Suasana di Pantai Jasri, Karangasem, ramai saat banyu panaruh, Minggu (14/7/2024). (Foto: I Wayan Selamat Juniasa/detikBali)
Karangasem -

Sejumlah pantai di Karangasem, Bali, seperti Pantai Jasri, Pantai Ujung, Pantai Labuhan, dan lainnya ramai dikunjungi warga, hari ini. Sebagian besar pengunjung adalah warga lokal atau umat Hindu yang akan melaksanakan banyu pinaruh.

Pantauan detikBali di Pantai Jasri, Minggu (14/7/2024), sejak pukul 06.00 Wita, warga sudah mulai berdatangan bersama dengan keluarga, teman, hingga pasangan. Anak-anak hingga orang dewasa ramai menjejali pantai.

Saat baru tiba di pantai, masyarakat langsung menghaturkan canang atau sesajen, lalu melakukan persembahyangan. Setelah selesai sembahyang mereka kemudian berendam sembari menikmati suasana pantai dan ombak yang tenang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan tak jarang beberapa dari masyarakat yang datang langsung mengabadikan momen ketika matahari terbit. Hingga pukul 08.30 Wita, masyarakat masih terlihat cukup ramai berdatangan.

Sementara itu, untuk suasana di pantai yang lain seperti Pantai Ujung dan Pantai Labuhan, dan Pantai Yeh Malet juga cukup ramai didatangi oleh masyarakat. Walaupun suasananya tidak seramai Pantai Jasri. Setiap enam bulan sekali Pantai Jasri merupakan pantai favorit bagi masyarakat untuk melaksanakan banyu pinaruh.

Salah seorang pengunjung yang ditemui di Pantai Jasri, I Made Sugianta yang datang bersama dengan keluarganya memang sengaja memilih datang ke pantai itu karena selain lokasinya paling dekat, juga karena suasananya yang adem dan ombaknya tenang.

"Saya cukup sering datang ke sini, bukan hanya saat banyu pinaruh saja tapi saat purnama dan hari raya lainnya juga sering datang ke sini," kata Sugianta.

Ia juga mengaku sengaja datang lebih pagi supaya dapat melihat matahari terbit. "Walaupun sedikit dingin tapi tidak jadi halangan untuk melaksanakan banyu pinaruh dan dapat momen. Karena kalau bukan saat banyu pinaruh saya biasanya datang sore," ujarnya.

Hal senada juga dikatakan oleh Ni Kadek Aprilliani yang melaksanakan banyu pinaruh di Pantai Labuhan, Kecamatan Manggis. Dia datang bersama teman-temannya karena sudah janjian akan melaksanakan banyu pinaruh bersama.

"Lumayan ramai yang datang dan memang cukup sering datang ke sini ketika banyu pinaruh. Kadang sama keluarga juga," ucap April.

Banyu pinaruh dilaksanakan sehari setelah Hari Raya Saraswati. Banyu pinaruh terdiri dari dua kata yaitu banyu yang artinya air dan pinaruh yang artinya pengetahuan, jadi maknanya adalah untuk membersihkan kegelapan pikiran yang melekat pada tubuh manusia yang bisa dilaksanakan di sumber mata air atau pantai.




(dpw/dpw)

Hide Ads