Bagi traveler yang berlibur ke Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan ingin merasakan suasana alam yang masih sepi pengunjung, cobalah mampir ke Air Terjun Aik Kelep. Air terjun dengan bentuk bertingkat ini berada di tengah hutan.
Melansir dari situs jadesta.kemenparekraf.go.id, nama Aik Kelep berasal dari bahasa Sasak yang artinya air terbang. Masyarakat setempat menamai Aik Kelep karena air yang jatuh ke bebatuan seolah terbang ketika terempas angin.
Traveler yang berencana mengunjungi Air Terjun Aik Kelep disarankan tidak pergi ketika musim hujan. Sebab, debit airnya besar dan deras, serta rawan pohon tumbang. Sebelum berlibur, yuk cek lokasi dan rute hingga fasilitas Air Terjun Aik Kelep, seperti dilansir dari berbagai sumber.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lokasi
Air Terjun Aik Kelep terletak di Desa Giri Madia, Dusun Kebun Baru, Kecamatan Lingsar. Air Terjun Aik Kelep bisa ditempuh dalam waktu 27 menit atau sekitar 15 kilometer dari pusat Kota Mataram. Sementara jika dari Bandara Internasional Lombok berjarak 41 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam.
Setiba di Desa Giri Madia, traveler harus berjalan sejauh 1,2 kilometer atau kurang lebih 30 menit, karena jalan menuju air terjun tidak bisa dilalui kendaraan bermotor. Namun, traveler bisa menggunakan sepeda. Pemandangan hutan dan suara kicauan burung akan memanjakan mata sepanjang perjalanan menuju lokasi.
Fasilitas
Air Terjun Aik Kelep sudah memiliki berbagai fasilitas yang bisa dimanfaatkan pengunjung. Mulai dari jungle tracking, kamar mandi umum, musala, dan berbagai spot foto menarik. Traveler harus membawa bekal makanan dan minuman sendiri, karena tidak ada pedagang di lokasi air terjun dan sekitarnya.
Harga dan Jam Buka
Sayang sekali hingga artikel ini ditulis, belum ada informasi mengenai harga tiket masuk dan jam buka, karena air terjun ini masih alami dan belum ada pengelola. Sedangkan untuk parkir, bisa menitipkan kendaraan di rumah warga setempat dengan membayar biaya parkir Rp 2 ribu.
Artikel ini ditulis oleh Nindy Tiara Hanandita, Peserta Magang Merdeka Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/irb)