Hutan Alas Kedaton di Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan, Bali, menjadi salah satu tempat wisata yang ramai dikunjungi saat Umanis Galungan, Kamis (9/6/2022). Selain dapat melihat tingkah kawanan kera, pengunjung juga disuguhkan sejumlah atraksi seperti pertunjukan tari Bali, ngelawang Barong Bangkung, live music, pasar dadakan, hingga flying fox.
Sejak pagi, objek wisata alam ini sudah didatangi para pengunjung lokal. Pengunjung tak hanya berasal dari wilayah Tabanan, tetapi juga dari luar daerah seperti Kabupaten Badung atau Kota Denpasar.
"Hari ini justru lebih ramai dibandingkan kemarin pas Galungan. Karena saat Galungan masyarakat fokus sembahyang," jelas Bendesa Adat Kukuh, I Gusti Ngurah Artha Wijaya, Kamis (9/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia memprediksi, jumlah pengunjung ke Alas Kedaton sampai siang sudah mencapai seribuan orang lebih. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan sehari sebelumnya atau saat Galungan pada Rabu (8/6/2022) yang jumlahnya di angka ratusan orang.
"Kami patokannya pada tiket masuk yang habis. Sampai siang tadi, sudah sepuluh bendel tiket yang habis. Satu bendel isinya seratus lembar tiket," ungkapnya.
Ia menjelaskan, pihaknya menurunkan tarif kunjungan bagi wisatawan lokal menjadi Rp 5 ribu khusus saat hari raya Galungan dan Umanis Galungan. Begitu juga saat hari raya Kuningan pada Sabtu (18/6/2022) dan Umanis Kuningan keesokan harinya.
"Khusus Galungan, Umanis Galungan, Kuningan, dan Umanis Kuningan Rp 5 ribu," katanya.
Nominal tarif ini berbeda dengan yang diberlakukan pada saat hari normal yang besarannya Rp 20 ribu untuk pengunjung lokal dewasa dan Rp 15 ribu untuk anak-anak. Sedangkan tiket untuk pengunjung asing dewasa tarifnya Rp 30 ribu dan pengunjung asing anak-anak Rp 25 ribu.
Sementara itu, wahana permainan flying fox yang dikelola Pemerintah Desa Kukuh juga ramai dikunjungi wisatawan. Wahana flying fox tersebut memanfaatkan lahan milik desa adat setempat, tepatnya di bagian belakang hutan Alas Kedaton. Sejak pagi, pengunjung sudah antre untuk mencoba wahana permainan yang tarifnya Rp 10 ribu per orang ini.
"Bahkan yang datang itu sampai luar Tabanan. Ada yang dari Denpasar seperti Renon dan Padangsambian. Ada juga yang dari Kerobokan, Kabupaten Badung," tutur Perbekel Desa Kukuh, I Made Sugianto.
Ia mengakui, dibandingkan enam bulan lalu, pengunjung pada Umanis Galungan kali ini lebih ramai. "Enam bulan lalu tidak seramai sekarang," pungkasnya. (*)
(iws/iws)