Okupansi Hotel di Tabanan Masih Minim, Wisatawan Pilih Kuta-Ubud

Okupansi Hotel di Tabanan Masih Minim, Wisatawan Pilih Kuta-Ubud

Abrur - detikBali
Senin, 18 Apr 2022 20:01 WIB
Suasana kunjungan wisatawan di obyek wisata Tanah Lot pada Minggu (18/4/2022).
Suasana kunjungan wisatawan di objek wisata Tanah Lot pada Minggu (18/4/2022). Foto: istimewa
Tabanan -

Tingkat hunian atau okupansi hotel atau tempat menginap di Kabupaten Tabanan hingga kini masih rendah.

Meskipun jumlah kunjungan wisatawan ke beberapa obyek wisata di Tabanan mengalami tren peningkatan seiring dibukanya penerbangan langsung dari beberapa negara luar.

"Saya kira di Tabanan relatif belum signifikan kalau di hotel," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Tabanan, I Gusti Bagus Made Damara, Senin (18/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia tidak memungkiri kunjungan ke objek wisata di Tabanan seperti Tanah Lot atau Ulundanu Beratan sudah mulai meningkat.

Menurutnya, rata-rata wisatawan yang sudah datang ke Bali lebih banyak menginap di Kabupaten Badung seperti Kuta atau Nusa Dua. Serta Ubud di Kabupaten Gianyar.

ADVERTISEMENT

Selain itu, harga kamar di dua kawasan tersebut relatif terjangkau. Terlebih hotel-hotel di Nusa Dua yang memiliki fasilitas lengkap dan relatif terpelihara.

"Ada keluhan kemarin. Sekarang wisatawan mancanegara sudah pada masuk. Cuma karena rate harga kamar di Nusa Dua sendiri sudah makan rate-nya Kuta," jelasnya.

Di sisi lain, hotel atau usaha penginapan di Bali masih dilanda dilema. Karena dua tahun sudah tidak beroperasi, banyak properti hotel yang rusak.

Realita lainnya, dari sisi permodalan, sejumlah hotel atau vila di Tabanan sudah dua sampai tiga kali mengajukan restrukturisasi pinjaman bank.

"Artinya kredit direstrukturisasi otomatis harus menanggung bunga. Kalau mengoperasikan hotel kembali harus melakukan renovasi dan perbaikan properti. Belum lagi mereka harus menggaji pekerja," ungkapnya.

Kondisi itulah yang membuat banyak hotel di Tabanan belum sepenuhnya beroperasi. Terlebih hotel-hotel yang ada di Tabanan lebih didominasi bintang tiga.

"Kalau Tabanan belum bisa kami menganggap ini suasana yang pulih. Kalau obyek wisata mungkin sudah mulai. Wisatawan cuma berkunjung. Selain itu, teman-teman di PHRI belum banyak yang buka. Kalau buka mereka tidak punya modal untuk operasi," pungkas Damara.




(kws/kws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads