Puluhan keluarga Brigadir Esco Faska Rely menggeruduk rumah Briptu Rizka Sintiyani di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Aksi ini dipicu kekecewaan keluarga karena polisi belum menetapkan tersangka lain dalam kasus pembunuhan Brigadir Esco.
Paman Esco, Miase, mengatakan keluarga berangkat dari Lombok Tengah menuju rumah Briptu Rizka dengan menggunakan truk dan mobil pikap. Rizka diketahui merupakan istri sekaligus tersangka pembunuhan Brigadir Esco.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alasan keluarga karena tidak puas dengan kinerja kepolisian, orang-orang (tersangka) itu kan masih berkeliaran sampai saat ini," ujar Miase saat dikonfirmasi, Rabu petang.
"Jadi, itulah yang bikin orang-orang (keluarga) ini jengkel dan kesal," tambahnya.
Miase menjelaskan aksi perusakan terjadi secara spontan setibanya keluarga di rumah Briptu Rizka. Beberapa bagian rumah seperti jendela dan tembok pembatas mengalami kerusakan.
"Secara spontan itu orang-orang kami tadi, nggak bisa kami kontrol," kata Miase. Ia berharap penyidik Polres Lombok Barat segera menetapkan tersangka lain dalam kasus kematian Brigadir Esco.
Polisi Masih Cek Informasi
Kepala Seksi Humas Polres Lombok Barat Iptu Amiruddin mengaku baru mengetahui adanya penggerudukan rumah Briptu Rizka oleh keluarga korban. Ia mengatakan masih akan mengecek informasi tersebut.
"Infonya saya lihat di Facebook tadi. Ini saya mau ke kantor (Polres Lombok Barat) dulu," ujar Amiruddin.
Berkas Kasus Masih Kabur di Kejaksaan
Sementara itu, Kejaksaan Negeri (Kejari) Mataram menyebut berkas perkara Briptu Rizka masih belum jelas atau kabur. Berkas tersebut dikirim oleh penyidik Satreskrim Polres Lombok Barat untuk ditelaah.
"Masih ditelaah, berkasnya masih kabur," ungkap Kajari Mataram, Gde Made Pasek Swardhayana, Selasa (7/10/2025).
Made menjelaskan, berkas yang diterima belum menggambarkan secara jelas siapa pelaku utama dan bagaimana peran masing-masing dalam pembunuhan tersebut.
"Belum jelas siapa pelakunya, apakah satu orang atau lebih," katanya.
Selain itu, jumlah saksi yang diperiksa juga masih terbatas. "Saksi-saksinya juga masih terbatas," sebutnya.
Kejaksaan akan mengembalikan berkas kepada penyidik untuk dilengkapi sesuai petunjuk yang diberikan. Namun Made belum memastikan kapan berkas itu akan dikembalikan.
"(Setelah) kita sudah merumuskan petunjuk-petunjuk yang harus dipenuhi (oleh penyidik), (berkas tersangka) dikembalikan ke penyidik untuk dipenuhi," jelasnya.
Dua Sosok Misterius dalam Rekonstruksi
Briptu Rizka sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka usai gelar perkara di Polda NTB pada Jumat (19/9/2025). Kepolisian kemudian menggelar rekonstruksi kasus tersebut dengan dua versi.
Dalam rekonstruksi versi penyidik yang digelar Senin (29/9/2025), muncul dua sosok misterius yang diberi nama Mr X. Keduanya diperankan oleh pemeran pengganti dan berperan memindahkan jasad Brigadir Esco dari rumah menuju bukit di belakang rumah tersangka.
Dua Mr X itu memperagakan adegan membawa jasad Esco sejauh sekitar 10 meter melalui gerbang belakang rumah Briptu Rizka. Sesampainya di lereng bukit, salah satu Mr X memperagakan tindakan mengikat leher Esco dengan tali nilon, sementara yang lain mengikat ujung tali ke batang kayu.
"Kalau menurut dari kami, seorang perempuan mengangkat itu tidak bisa. Pasti dibantu oleh orang lain. Makanya kemarin rekonstruksinya kita sebut saja Mr X," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda NTB, AKBP Catur Erwin Setiawan, Jumat (3/10/2025).
Penemuan Jenazah dan Dugaan Awal
Brigadir Esco ditemukan tewas mengenaskan di kebun belakang rumahnya di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, pada 24 Agustus lalu. Anggota Intel Polsek Sekotong itu ditemukan membusuk dengan wajah rusak dan leher terikat tali di bawah pohon.
Awalnya, kematian Esco diduga akibat gantung diri. Namun hasil autopsi menunjukkan adanya dugaan kekerasan sebelum korban meninggal. Polisi kemudian menetapkan Briptu Rizka, istri Esco, sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan tersebut.
Simak Video "Video: Momen Rekonstruksi Kasus Polisi Bunuh Polisi di Lombok Barat"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)