Pasar Merchandise Bali United Orisinal dan KW

Pasar Merchandise Bali United Orisinal dan KW

Gangsar Parikesit - detikBali
Minggu, 02 Mar 2025 07:45 WIB
Jersei Bali United dipajang di Bali United Megastore, Gianyar, Bali, Sabtu (16/11/2024).
Jersei Bali United dipajang di Bali United Megastore, Gianyar, Bali, beberapa waktu lalu. Foto: Gangsar Parikesit/detikBali
Gianyar -

Saputra memasukkan jersei Bali United beragam ukuran ke gantungan baju pada Selasa (28/1/2025) sore. Seragam Bali United beragam warna itu lalu ia gantung berjejer di tali untuk menarik pembeli.

Saputra menjual beragam merchandise Bali United seperti jersei sejak 2017. Dia menyewa sebuah tempat berukuran sekitar 10 meter persegi seharga Rp 300 ribu untuk sekali jualan di depan kandang Serdadu Tridatu, julukan Bali United, Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.

Selain jersei, Saputra juga menjual syal Bali United beragam warna dan ukuran. Syal tersebut dibanderol mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 200 ribu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun jersei Bali United dijual mulai dari harga Rp 50 ribu hingga Rp 400 ribu. Merchandise Bali United nonorisinal alias KW itu dibelinya dari Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. "Kalau barang kosong, saya tinggal telepon, lalu barang dikirim," tutur pria asal Surabaya, Jawa Timur, tersebut, Selasa.

Saputra yakin meski jersei dan syal yang dijual KW, pembeli tetap ada. Menurut dia, tak seluruh Semeton Dewata, suporter Bali United, berasal dari kalangan menengah ke atas yang mampu beli merchandise orisinal.

ADVERTISEMENT

"Kalau kalangan menengah ke bawah, itu jersei Rp 50 ribu pun dibeli," tutur Saputra. Pria berusia 35 tahun itu menerangkan jersei Bali United bisa terjual hingga 70 persen dibandingkan merchandise lainnya seperti syal.

Penjual merchandise Bali United di sekitar Stadion Kapten I Wayan Dipta, Saputra, Selasa (28/1/2025). Para penjual pernak-pernik meraup cuan dari bergulirnya BRI Liga 1.Penjual merchandise Bali United di sekitar Stadion Kapten I Wayan Dipta, Saputra, Selasa (28/1/2025). Para penjual pernak-pernik meraup cuan dari bergulirnya BRI Liga 1. Foto: Gangsar Parikesit/detikBali


Menurut Saputra, hasil penjualan merchandise Bali United tak tentu. "Sekarang dapat Rp 3 juta saja kotornya sudah bagus," tutur pria yang sehari-hari menjadi ojek daring.

Ni Luh Asrini setali tiga uang. Perempuan berusia 45 tahun ini berjualan merchandise Bali United KW seperti jersei, syal, dan topi di depan Stadion Kapten I Wayan Dipta.

Asrini mengungkapkan Bali United tidak pernah komplain meski terdapat sejumlah pedagang merchandise KW klub tersebut di sekitar Stadion Kapten I Wayan Dipta. Menurut dia, tak seluruh Semeton Dewata mampu beli merchandise seperti jersei, syal, hingga topi Bali United yang orisinal.

"Segmentasi merchandise kami itu kalangan suporter menengah ke bawah," tutur perempuan asal Denpasar tersebut. Adapun, beragam merchandise itu dijual dari harga Rp 50 ribu hingga Rp 200 ribu.

Pendapatan Asrini dari menjual merchandise Bali United tak menentu. Namun, rerata pendapatan kotor bisa mencapai Rp 1 juta untuk setiap kali Serdadu Tridatu main di kandang.

Asrini dan Saputra memiliki harapan yang sama, yakni BRI Liga 1 bisa terus bergulir. "Bali United main di kandang kan kami bisa dapat untung," tutur Asrini.

Seperti apa penjualan merchandise Bali United yang orisinal? Baca selengkapnya di sini...

Bali United menjual merchandise orisinal atau berlisensi klub tersebut di sejumlah tempat. Salah satunya adalah Bali United Megastore yang terletak di Stadion Kapten I Wayan Dipta.

Bali United Megastore menjual beragam merchandise Bali United. Misalkan, jersei, kaus, kaus berkerah, jaket, topi, celana panjang, sandal, hingga payung.

Harga pernak-pernik tersebut beragam. Contohnya jersei Bali United dibanderol dengan harga Rp 649 ribu, jaket Rp 599 ribu, celana panjang Rp 342 ribu, sandal Rp 239 ribu, topi Rp 184 ribu, dan payung Rp 110 ribu.

Seorang pegawai Bali United Megastore, Tude Copo, menerangkan omzet di toko merchandise Serdadu Tridatu yang berdiri sejak 2017 itu sekitar Rp 300 juta sampai Rp 500 juta per bulan. Penjualan pernak-pernik Bali United makin moncer saat klub itu main di kandang.

Tude mengeklaim fans Bali United mulai memburu merchandise menjelang klub sepakbola asal Pulau Dewata itu main di Stadion Kapten I Wayan Dipta. Menurut dia, dari sekitar 4 ribu penonton laga Serdadu Tridatu, setengahnya akan masuk ke Bali United Megastore. "Yang beli paling sekitar 800 suporter," tutur pria berusia 33 tahun itu beberapa waktu lalu.

Pegawai Bali United Megastore, Tude Copo (kanan), saat melayani pengunjung, Sabtu (16/11/2024).Pegawai Bali United Megastore, Tude Copo (kanan), saat melayani pengunjung, beberapa waktu lalu. Foto: Gangsar Parikesit/detikBali

Tude menerangkan merchandise Bali United yang banyak diburu adalah jersei. Penjualan jersei bisa mencapai 70 persen dari seluruh pernak-pernik klub bola itu. Sekitar 170 jersei terjual dalam satu bulan.

Media Officer Bali United, Alexander Mahaputra, menuturkan manajemen klub sepakbola tersebut tidak mempersoalkan kehadiran penjualan merchandise KW. Sebab, pernak-pernik orisinal maupun KW ada pasarnya masing-masing.

Menurut Alexander, justru menjamurnya pedagang merhcandise KW menunjukkan eksistensi Bali United. "Artinya, eksistensi Bali United makin tinggi di masyarakat," paparnya.

Alexander menambahkan BRI Liga 1 bisa menggerakkan ekonomi seperti UMKM. Pertandingan Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta juga memberikan kesempatan para pedagang makanan/minuman dan merchandise Serdadu Tridatu meraup cuan dari Semeton Dewata.

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto menyebutkan penyelenggaraan BRI Liga 1 berpotensi menciptakan perputaran uang (output ekonomi) sekitar Rp 10,42 triliun. Dari perputaran uang tersebut, dapat tercipta nilai tambah ekonomi (PDB) sebesar Rp 5,93 triliun.

Selain itu terdapat tambahan pendapatan rumah tangga pekerja sebesar Rp 2,27 triliun, potensi pendapatan pajak tidak langsung bagi pemerintah sebesar Rp 866 miliar, serta penciptaan kesempatan kerja sekitar 45 ribu orang.

"Berdasarkan hasil riset tersebut, kompetisi BRI Liga 1 musim 2024-2025 kami proyeksikan juga akan memberikan dampak positif secara ekonomi bagi stakeholder utamanya untuk menghidupkan mata rantai ekonomi kerakyatan dan meningkatkan pendapatan pelaku UMKM," jelas Catur seperti dikutip dari situs bri.co.id.

Halaman 2 dari 2
(gsp/hsa)

Hide Ads